Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Welcome to KCRdA weblog | take parcitipate with us | read stories | comment | send stories

Jumat, 04 November 2016

cinta abadi - Cerpen Remaja

cinta abadi
Karya ayuk

Namaku Tasya, aku punya kekasih, dia namanya Raka. kita sudah 2 tahun pacaran, semenjak kita kelas 3 SMP sampai sekarang kita kelas 2 SMK. aku juga punya sahabat namanya Tika, kita baru 1 tahun temenan.
"hai, aku ganggu gak" kata Tika menghampiri aku dan Raka di taman dekat kantin sekolah.
"gak kok, justru aku tadi cari cari kamu, dari mana aja sih" jawabku.


"aku baru saja keluar kelas, ada tugas yang belum selesai"
"oohhh"
"ohya kalian dah makan belum" tanya Tika.
"oh iya sampai lupa," jawab Raka.
setelah kita makan, aku mendapat pesan dari orang tak dikenal, bunyinya *lo harus putusin Raka sekarang juga kalau gak lo bakal nyesel* aku memberitahukanya pada Raka,
"siapa sih, iseng banget, ngapain coba ngancem kamu segala" kata Raka marah.
"ada apa sih" tanya Tika yang baru datang dari kamar mandi.
"ini nik tik ada yang ngancam aku gini" kataku.
"wah gak bener nih, gimana kalo ini ancamanya beneran, menurut aku sih mendingan kalian putus dulu aja" kata Tika.
"kok kamu gitu sih tik" kata ku.
"bukan gitu, dari pada diantara kalian ada yang terluka"
"gak aku dan Tasya gak akan putus semudah itu, lagian ini mungkin hanya ancaman" kata Raka.
saat aku dan Raka pulang sekolah, di jalan motor kita disrempet orang, untung saja Raka bisa menyeimbangkan nya, jadanya kita tidak jatuh. akhirnya aku dan Raka memutuskan untuk berhenti dulu di taman. saat itupun aku dapat pesan lagi *gue akan lakukan lebih dari itu* isi pesan dari nomor yang sama yang mengancamku tadi pagi.
"apaan sih ni orang" kata Raka dan langsung menelfon nomor itu, nomornya aktif dan juga diangkat tapi sama sekali tidak ada suaranya.
"sudahlah, yang penting kamu hati hati, ya yang" kata Raka.
sesampainya dirumah aku masih memikirkan sms itu, aku takut terjadi apa apa dengan orang yang dekat denganku, tadi saja dia hampir membuat aku dan Raka celaka.
***
hari ini Raka yang dapat pesan dari nomor misterius itu *kamu harus putusin Tasnya, Raka sayang, kalau tidak aku akan bikin Tasya tersiksa*
"aku takut ka, tapi aku gak mau putus sama kamu"
"tenang sya, aku gak akan biarkan orang itu nyakitin kamu"
kali ini saat pulang sekolah tiba tiba ada orang yang mendorongku ke jalan raya depan sekolah saat aku menunggu Raka, aku terkejut saat ada mobil dari belakang yang melaju kencang. tapi untung nya dengan cepat Raka datang dan menyeratku. karna aku masih syok Raka menyuruhku duduk di bawah pohon depan sekolah. kembali lagi aku dapat pesan dari nomor yang sama. *gimana surprise nya kalian suka*
"gila ya tu orang, bisa bisanya dia seperti itu" ucap Raka marah. tiba tiba Tika datang.
"loh ada apa ini, sya kamu kenapa?"
"nih orang yang ngancam Tasya, hampir saja nylakain Tasya" kata Raka sambil mengambil hpku dan menelfony.
"kamu mau menelfonya?" kata tika.
"ya"
"eem aku pulang dul,,," sebelum Tika menyelesaikan ucapanya hp Tika berdering.
"kenapa gak diangkat" tanya Raka.
"eemmm nomor gak dikenal" jawab Tika. saat Raka mematikan telfonya, telfon Tika juga mati. karna Raka curiga, Raka langsung mengambil telfon Tika.
"loh inikan nomor tasya yang, apa jangan jangan kamu yang selama ini mengancam tasya, dan mau mencelakakan tasya, sebenarya apa sih maumu".
"ya benar aku yang mengancam tasya, mauku adalah kamu Raka, aku mencintaimu Raka alu ingin memilikimu, aku yang pantas untuk mu bukanya Tasya, Tasya gak ada apa apanya sibanding aku."
"gak ada apa apanya, kamu bilang kamu salah besar, hubungan ku dan Tasya tidak akan ada yang bisa memisah kanya"
"tidak,, tidak aku yang akan memisahkanya"
"jika kamu berani nyakitin tasya aku akan membencimu selamanya, ayo sya kita pulang" aku dan Raka meninggalkan Tika sendirian dengan marah.
"Raka,,, Rakaa" teriak Tika sambil menangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)