Pengagum rahasia
Karya Dwiki Arfiansyah
Pengagum Rahasia
Dimulai sejak diriku bertemu dengannya,,,,,,,,
Hari itu memang indah, cuaca yang cerah menyirami hatiku saat itu. Bagaikan sesosok rusa yang rindu akan air di kaki gunung. Itulah kerinduanku ketika aku memasuki bangku sekolah menengah atas yang entah akan menyeretku kemana. Aku melihat seorang berparas sopan yang duduk di bangku depan kelasnya saat itu, ya dia adalah orang yang saat ini dekat denganku. Awalnya lucu ketika aku mulai bertanya-tanya tentang keperibadiannya yang selalu ceria setiap saat. Entah dari mana atau kapan ketika aku melihat ia mulai menggambar dengan tangannya yang lihai sesekali ia mengarsir sebuah ciptaan yang ia buat itu. disitu kekagumanku mulai muncul akan dirinya…
“ ih gambarnya jelek!!”
Itulah ungkapan keegoisanku dengan perasaan ku saat itu. Dia cuma melihat kearahku dengan tatapan yang sekali lagi membuat orang yang melihatnnya terkagum akan mata yang berkaca-kaca itu.
“ masih bagusan juga temen sekelas gue kalo gambar” ujarku selanjutnya.
“ya. dia kan udah level jauh diatas gue” jawabnya singkat sambil melanjutkan menggambar.
Disitu diriku merasa bersalah akan apa yang aku katakan saat itu. Padahal gambar yang ia buat bagus sekali, bahkan diriku saja tidak bisa untuk menggambar yang sebagus itu. Terlihat dari ekspresi dia waktu itu, muka yang penuh kekecewaan seakan seperti ada badai yang tiba datang dan menghancurkan seisi rumahnya.
Ya namanya adalah Bintang. Itu adalah sebutan yang diriku ungkapkan tentang matanya yang berkaca-kaca itu. Bintang melambangkan sebuah pengharapan yang aku percayakan kepada ia. sebuah cita-cita tentang apa yang selama ini aku kagumi, sebuah keinginan yang selama ini aku cari dan sebuah keyakinan yang penuh tentang apa yang selama ini aku yakini.
“ yaudah gue mending pergi jauh-jauh dari pada pusing ngeliat gambar lu yang jelek ini”
“ siapa juga yang suruh lu lihat ganbar gue”
“…….”
“ kenapa diam ?”
“ Cuma lu doang yang bikin gue kehabisan kata-kata”
“hehehe”
“ yaudah mendingan lu sama kaka kelas lu deh. setiap saat gue ketemu lu pasti disamping lu itu kaka kelas lu bahkan sekarangpun juga”
“ tau dia yang ikutin gue terus” ujarnya cuek
“ dih apaan lu kali yang ngikutin gue terus” jawab kakak kelas yang ada disamping bintang saat itu.
“ kalian memang pantes jadi adik kakak bayangin aja tuh mainnya aja masih kayak anak kecil” ekspresiku aneh saat itu.
Ya mereka memang begitu setiap saat diriku bertemu dengan mereka. Kadang aneh ketika sesosok adik kelas bermain sama kakak kelas dengan permainan anak-anak yaitu ayam jago. Permainan itu mengandalkan kekuatan jari jempol barang siapa yang berhasil mengalahkan dan menahan jempol lawan dia yang menang. Kadang saya melihat mereka main cubit-cubitan bahkan sampai berbekas dan memar rasanya aneh sih ketika melihat mereka begitu suka bingung sendiri deh jadinnya.
“ yaudah yaudah jangan berantem juga kali gue pergi dulu ya dah.” Ujarku sambil mengalihkan perhatian dan menghindari supaya mereka tidak main kasar.
Itu adalah kejadian dimana saat ini diriku tidak melupakan tentang apa yang terjadi waktu itu.karena kekagumanku saat itu mulai muncul dan entah sampai kapan akan berakhir. Tetapi, suatu ketika kekagumanku itu memudar karena ia sudah jarang sekali untuk menggambar dan akan tetapi kekagumanku itu muncul ketika ia mulai bersikap lebih dewasa dalam menyikapi suatu hal. Bahkan dirikupun tidak bisa menandingi cara berfikirnya yang jauh diluar penalaran otak seorang siswa SMA saat itu. Pernah suatu ketika aku mencoba untuk menguji kemampuannya saat itu dengan cara bertingkah aneh dan bukan dari biasanya. Saat itu tepat tanggal 1 april tepat dimana dirayakan kebiasaan dan kebudayaan barat yaitu april mop aku mulai melancarkan misiku dan mulai bersikap aneh.
“ gue pulang yah” sambil nada cuek yang sontak membuat semua yang belajar dirumahnya kaget dan bertanya-tanya.
“ lah kok pulang?” jawab salah satu temanku.
“ gak papa kok Cuma mau pulang aja”y
“ adek gue dah pulang dari sekolahnya”
“ bohong gue tau adek lu tum masih lama banget pulangnya” jawab si manusia gendut salah satu temanku juga.
Saya masih belum melihat reaksi dari Bintang ini, dia terlihat cuek sekali sambil memainkan hendphone yang ia pegang saat itu. Hati berkecambuk marah atau kesal akupun tidak tahu perasaan ku saat itu. Mungkin, ia sudah tidak perduli lagi. Aku mau loncat kejurangpun di persilahkan dengan senang hati mungkin. Berasa pingin tusuk-tusuk pake pulpen saja tuh orangnya. Dan disitu bukannya Aku yang membuat orang lain marah atau dia marah malah diriku yang dibuat marah sama tingkah lakunya.
“yaudah gue pergi dulu bye” jawabku singkat sambil membuka gerbang rumahnya.
Terdengar suara dari kejauhan yang teriak
“ hati-hati ya dijalan “ suara yang memang ku kenal sekali.
Dalam hati makin berkecambuk saat itu dia memang mempersilahkan Aku untuk pergi saat itu dan benar Aku pergi jauh jauh jauh mengenakan motor yang aku kendarai dengan kencang dan teringat ternyata surat STNK motorku ketinggalan dan membalik arah untuk kembali di jalanpun mataku terkena debu dan terlihat merah.
“ misi, eh ul STNK gue ketinggalan” dengan mata yang agak merah dan berair pun ia melihat kearahku.
“ hah kamu nangis ?” jawabnya khawatir
“ dih siapa juga yang nangis”
“ engga jangan bohong aku baru kali ini nih liat mata orang”
“ engga kok, udah sini mana STNK nya”
Begitu terus sampai akhirnya diriku mendapatkan apa yang aku mau dan Aku mulai bergegas cepat pergi terdengar lagi suara yang aku mulai kenal suara siapa itu .
“ dih dia nangis hahahahahaaha lucu”
Berasa pingin membawa pisau abis itu aku mau tusuk-tusuk dengan pisau itu. Kesal sekali rasanya tapi apa boleh buat .Keesokan harinya tepat di pagi hari aku ucapkan april mop dan reaksi semuanya yang baca kesal akan tingkah laku yang kuperbuat. Maaf kan lah semua hehe mungkin itu yang ingin ku coba untuk menguji tentang orang yang Aku kagumi. Dan ternyata semua itu kebongkar ketika Aku mengunjungi kerumah Bintang dan ia keluarkan apa yang sebenarnya terjadi kemarin. Ternyata dia sudah tau dari awal tentang apa yang diriku mau lakukan Karena tepat dibulan april dan tanggal 1 pula dihari itu dia cerita bahwa dia tidak percaya dengan siapa-siapa pada hari itu. Lucu sekali ternyata dia memang luar biasa. Cuma dia yang bikin Aku termotivasi untuk lebih menggevaluasi diri sendiri dan jadi lebih baik lagi. Tapi satu misi Aku yang akan membuat dirinya jauh lebih baik lagi. Itulah Aku pengagum rahasia.
Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)