Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Welcome to KCRdA weblog | take parcitipate with us | read stories | comment | send stories

Rabu, 02 Desember 2015

Arti sebuah Bersyukur

                    Arti sebuah Bersyukur
                                                         BY: inas suha azzahra
     
                         Aku suka sekali dengan dunia luar ku. aku sangat bahagia sekali saat aku bisa berkumpul dengan teman teman ku untuk canda dan tawa bareng dengan mereka. Aku tidak suka di rumah ku. karena, rumah ku slalu sunyi dan sepi. Gak ada kebahagian di rumah ku. makanya, aku slalu pergi bersama teman teman ku untuk mencari kebahagian.

Mama ku sudah meninggal lima tahun yang lalu. Sekarang aku hanya mempunya seorang ayah dan dua kakak yang tidak pernah ada untuk ku. mereka sibuk dengan urusan mereka. Papa, juga begitu. Aku tidak dianggap dalam hidup mereka. Aku tidak ada artinya dalam kehidupan mereka. Mereka tidak pernah peduli dengan aku.

Saat di sekolah, teman teman ku membeli mobil mewah baru. Aku juga gak mau ketinggalan dengan mereka. Aku juga membeli mobil mewah yang sangat mahal dari mereka. Aku sangat tenar di sekolah. aku juga anak paling kaya di sekolah. semua yang ku inginkan dapat aku capai. Kecuali, kebahagian. Aku tidak bisa mendapatkan itu dari dulu. Tapi, sekarang aku sudah melupakan impian ku yang itu. Karna, itu akan menyakinkan sekali jika aku tetap mengingat dan menginginkan impian itu.

“ gimana pulang sekolah nanti kita shoping.” Ajak ku pada teman teman ku.
“ oke. Gue ikut.
Pulang sekolah. aku dan teman teman shoping sesuka hati. Tidak memikirkan berapa uang yang sudah aku keluarkan untuk berbelanja sepuas hati ku. bagiku itu tidak penting. Yang penting, aku bisa bahagia walaupun tidak bersama keluarga ku.

Saat aku pulang ke rumah. Aku belum melihat mobil papa atau mobil kak adrian atau mobil kak zein parkir di garasi. Mereka belum pulang dari kemarin. Aku berusa untuk tidak menghwatirkan mereka. Tapi, aku tidak bisa menghilangkan rasa itu untuk mereka.

Di sekolah ada anak baru dari kelas bawahan. Dia bisa masuk ke sekolah ini, karna kepintaran nya. dia cantik, pintar, ramah dan baik. Aku suka dengan sikap nya. memang, aku belum mengenalnya dengan dekat. Aku masih melihat nya saja.

“ nama kamu siapa?” tanya sambil mengulurkan tangan ku untuk berkenalan dengan nya.
“ naila. Nama kamu.” Tanya nya balik pada ku.
“ nama ku freya.” Ucap ku tersenyum lebar pada nya. aku pun berbincang bincang dengan nya.

 semua yang aku kira itu benar. Dia anak pintar, baik, ramah, dan cantik. Aku suka dengan nya.
Setiap malam, aku slalu ke danau ini. untuk melampiaskan semua kesedihan hari hari ku. aku menjerit dan menangis sesuka hati ku. apa saja bisa ku lakukan untuk melampiaskan semua amarah dan kesedihan ku.

“ jam berapa ini?” tanya papa tiba tiba saat aku masuk ke rumah. Aku pun sontak terkejut mendengar nya. aku pun melihat jam tangan ku.
“ jam sebelas.”ucap ku.
“ jam segini anak perempuan pulang ke rumah?”
“ maaf.”ucap ku tidak mau memperpanjang.
“ aku mau mandi dulu.” Ucap ku.

Aku pun, masuk ke kamar dan langsung merebahkan badan ku ke tempat tidur. Aku menarik nafas ku dan memejamkan nya. saat aku memerengkan kepala ku. aku melihat foto keluarga ku. aku pun mengambil nya dan memandangi nya.

“ ma, kenapa mama harus pergi secepat ini? hidup frey berubah ma. Setelah mama pergi meninggalkan frey. Frey sering merasa kesepian saat di rumah ma. Semua gak sama seperti dulu lagi. Frey sering menangis ma. Frey rindu mama. Frey ingin bersama mama. Gak ada yang peduli dengan frey ma. Frey sayang mama.” Ucap ku menangis dan memeluk foto keluarga ku.

Sepulang sekolah, aku mengantar naila pulang ke rumah nya. aku ingin melihat dia dan keluarga. Mereka keluarga yang sangat sederhana. Naila sangat beruntung mempunyai ibu dan ayah seperti mereka. Dan mempunyai kakak yang sangat sayang pada nya. aku jadi iri melihat keluarga nya.

Saat aku kembali ke rumah. Aku merasa kesunyian dan sepi. Sangat berbeda jauh kehidupan ku dengan naila. Naila memang lahir dari keluarga sederhana. Tapi, mereka slalu tersenyum dan bahagia dengan hidup nya. sedangkan aku. Aku slalu menangis di kamar, merenungi nasib ku. ingin rasanya aku pergi dari rumah ini. dan mencari kebahagian yang sesungguh nya.

Sudah beberapa hari ini, aku tidak sekolah dan tidak pulang ke rumah. Dan aku juga tidak memberi kabar ku dengan papa dan teman teman ku. aku pergi untuk menenangkan diri ku. aku tidak ingin, orang orang tau kalau aku slalu merasa sedih. Aku memendam semuanya di dalam hati ku.

Saat aku pulang ke rumah. Aku melihat rumah penuh dengan polisi. Papa sangat terkejut saat melihat mobil ku ada. aku tau, mereka mencari ku slama ini. Sikap ku yang seakan akan tidak ada kejadian. Dengan santainya. Aku berjalan masuk ke rumah. Sejenak aku melihat papa dan beberapa polisi yang berada di rumah ku. Dan akupun melanjutkan langkah kaki menuju ke kamar ku.

Saat aku masuk ke rumah. Papa mengejar ku. Aku tau, papa pasti sangat marah pada ku. Aku sudah tidak peduli lagi dengan semuanya. Dengan amarah papa kepada ku. Karna, amarah papa kepada ku bukan untuk kebaikan diriku. dia hanya takut namanya menjadi tercemar. Hanya itu. Dia tidak akan peduli dengan apa pun. Kecuali, menyangkut nama baiknya.

“ FREYA!!!” bentak pa. kaki ku pun berhenti melangkah . dan kini. Papa tepat di depan ku. Dan kini, tangannya telah menampar pipi ku.
“ tampar lagi pa.” ucapku menahan air mata ku.
“ kamu kemana aja! Kamu buat malu papa tau gak! Apa sih mau kamu. Semua apa yang kamu ingin selalu papa berikan. Apa yang kurang!”
“ papa bilang semua?! Gak semua pa. apa papa pernah perhatian sedikit aja sama aku. Peduli sama aku. Itu yang aku inginkan. Bukan uang papa ataupun harta yang papa miliki. Aku sadar pa. harta yang aku miliki sekarang tidak bisa buat aku bahagia. Walaupun aku sering tertawa bareng dengan teman teman ku. Tapi hati ku slalu menangis. Karna, aku gak pernah merasakan kehangatan di dalam keluarga ku sendiri.” Ucap ku meneteskan air mata.
“ apa papa pernah ada waktu untuk aku? Gak adakan pa. kalian semua terlalu sibuk dengan semua urusan kalian. Sampai sampai kalian melupakan aku. Yang slalu merindukan seorang ayah dan dua orang kakak di rumah ini. Rumah yang sangat besar ini. Aku slalu kesepian saat di rumah. Makannya aku slalu pulang malam dan kadang kadang aku gak pulang. Karna aku ingin bahagia. Walaupun aku bisa tersenyum dan tertawa diluar sana. Tapi aku gak pernah merasakan sedikitpun kebahagian jiwa ku. Karna aku ingin kalian. Aku hanya punya papa dan kakak kakak aku. Aku sayang kalian. Tapi kalian gak pernah sayang sama aku. Kalian hanya peduli dengan pekerjaan kalian dari pada aku….” Ucap ku belum selesai.
“ CUKUP!!!” bentak papa ku.
“ papa gak usah peduli dengan aku lagi. Biarkan aku menjalani kehidupan ku sendiri dan papa menjalani kehidupan papa sendiri. Kita menjalani kehidupan kita masing masing. Papa gak perlu cari aku lagi kalau aku pergi dari rumah ini. Dan aku juga gak akan peduli lagi dengan papa dan kakak kakak aku. Karna, itu hanya membuatku semakin merasakan kesakitan. Jangan pedulikan aku lagi.” Ucapku. Dan akupun berlari masuk ke kamar. Akupun menangis dengan derasnya sambil memeluk foto mama ku.

Akupun kembali masuk sekolah seperti biasanya. Aku duduk sendiri di bangku taman sekolah sambil mengemil snack. Aku terus memakan snack itu dan menikmati lagu yang ku dengar di telinga ku melalui earphone.

Cindy, sena, dera dan sofi menghampiri ku. Mereka duduk di samping ku. Kali ini, aku tidak ingin berbicara dengan siapa pun. Aku pun hanya mendiamkan mereka semua. Mereka semua sangat heran dengan sikap ku hari ini.

“ frey. Loh kenapa diam aja sih?” tanya cindy.
“ iya frey. Slama beberapa hari ini loh kemana aja sih.” Tanya sofi.
“ bukan urusan kalian. tingalkan aku sendiri disini.” Ucap ku.
“ loh kenapa sih frey.” Ucap dera dan mereka semua belum meninggalkan ku sendiri.
“ kalian dengarkan. Aku bilang. Tinggalkan aku sendiri!!!”ucapku dengan suara kuat. Dan mereka meninggalkan aku.

Pulang sekolah. Aku langsung pergi ke danau tempat biasa ku. Disana, aku melampiaskan semuanya. Amaraha dan kesedihan yang aku pendam di hati ini. Aku menjerit sesuka hati dan menangis sepuasnya tanpa ada yang mendengar dan melihat ku.

Setelah aku cukup puas menjerit dan menangis. Aku merasakan sedikit ketenangan dalam diri ku dan jiwa ku. Akupun duduk di ayunan yang di ikat oleh ranting pohon yang sangat besar.  Aku terus mengayunkan ayunan tersebut dengan kaki ku.

Hari sudah mulai gelap. Mentari mulai pergi. Aku pergi meninggalkan danau. Ku injak gas mobil sehingga mobiku melaju dengan sangat kencang. Sampai dirumah. Aku mandi dan beristirahat sejenak.

Malam nya. Aku pergi kembali meninggalkan rumah yang begitu sepi. Aku tidak punya tujuan untuk pergi kemana. Setelah aku berputar putar di kota. Aku memutuskan untuk makan di resto. Saat makanan datang. Selera ku menjadi hilang. Aku menyuruh pelayan untuk membungkus makanan yang telah ku pesan tadi. Akupun pergi dari resto.

Menuju pulang ke rumah. Aku melihat seorang anak kecil mengorek ngorek tongsampah. Dan anak itu mengambil makanan yang sudah dibuang oleh orang orang. Akupun turun dari mobil. Dan memberi makanan kepada anak itu.

Aku sangat beruntung di lahirkan dari keluarga yang sangat mampu. Bahkan bisa di bilang dari keluarga yang sangat berlebih. Untuk makan saja. Mereka tidak bisa. Apa lagi untuk yang lainnya. Aku bahagia sekali bisa memberi anak itu makanan. Melihatnya kenyang. Aku bahagia sekali dan saat dia berterima kasih pada ku. Hati ku bahagia sekali. Dan baru kali ini, aku merasakan kebahagian yang sesungguhnya. Memberi itu sangat menyenangkan dan membuat ku bahagia.

Hari ini, aku tidak menaiki mobil ku. Aku diantar oleh supir ku ke sekolah. Setelah pulang sekolah nanti. Aku ingin membagi bagi sedikit harta ku kepada orang orang yang tidak mampu. Dan aku ingin mengajak anak itu pergi membeli baju. Makanya, aku tidak naik mobil ku sendiri. Karna mobil ku hanya cukup untuk dua orang saja.

Sepulang sekolah. Aku langsung mencari adik itu. Dan aku memuinya di halte bus. Aku bercerita cerita dengannya. Dan katanya. Dia putus sekolah karna tidak punya uang untuk membeli peralatan sekolah. Aku mengajak nya ke mall. Dan membelikannya peralatan sekolah dan yang lain lainnya.
Kini, baju yang dia gunakan telah bagus dan bersih. Wajahnya yang sudah tidak kusam lagi. Kakinya yang sudah di lindungi oleh panasnya aspal karna teriknya matahari. Dan dia begitu bahagia saat aku membelikan dia baju dan sepatu yang bagus untuknya.

Saat aku datang kerumahnya. Rasanya sangat sedih sekali. Sangat terbalik oleh kehidupan ku. Begitu menyedihkan. Ingin rasanya aku menangis melihat keadaan lingukangan disekitar yang aku lewati bersama supir ku dan adik itu.

Rumah yang bisa dikatakan  tidak layak untuk tempat tinggal. Tapi bagi mereka itu adalah istana mereka. Tempat mereka berkumpul bersama. Makan bersama. Tertawa bersama. Tidur bersama. Dan merasakan kehagatan yang sangat luar biasa bagiku.

Sedangkan aku. Mempunyai rumah yang sangat besar. Tapi tidak pernah berkumpul bersama. Tidak pernah makan bersama. Tidak pernah tertawa bersama. Dan tidak pernah merasakan kehagatan ke keluargaan.

Aku berusaha untuk tidak meneteskan air mata ku di depan keluarga dino. Aku bahagia sekali bisa melihat mereka semua tersenyum bahagia. Dan ini rasanya berbagi dengan orang orang yang membutuhkan. Bahagia yang aku rasakan lebih dari aku membeli mobil mewah ku. Ini kebahagian yang sangat berarti bagi ku.

Diperjalanan menuju pulang kerumah. Aku terus menangis dan sambil tersenyum sendiri. Sedih dan bahagia bercampur aduk menjadi satu. Bahagia bisa berbagi dan melihat orang bahagia. Dan sedih karena terharu.

Dan aku sadar. Hidup ku sangat beruntung dari sekian banyak orang. Dan banyak orang orang yang sangat pilu hidup nya dari pada hidup ku. Seharusnya. Aku sangat bersyukur dan berterima kasih pada ALLAH. Bukannya marah marah tak menentu dan mengahabiskan banyak uang tidak menentu yang tidak ada artinya.

Sekarang, semenjak aku slalu berbagi kepada orang orang yang membutuhkan. Aku sering merasakan kebahagian di dalam jiwa ku. Aku sangat merasakan apa itu namanya rasa berbagi dengan sesama. Dan kini, keluarga ku juga mulai hangat. Dan kini, papa mulai berubah. Saat dia melihat aku berbagi dengan orang orang. Kedua kakak ku pun juga berubah. Dan kami semua berubah. Kami menjadi tidak boros lagi. Dan kami sudah jarang menghambur hamburkan harta dan uang yang tidak ada gunanya.

Tanpa, aku menyadarinya. Keluarga ku telah bersatu. Kami telah menjadi keluarga yang hangat. Dan papa juga membangun sekolah SD, SMP dan SMA gratis untuk anak anak yang tidak mampu. Dan tahun depan. Papa juga akan membangun UNIVERSITAS untuk anak anak yang tidak mampu berprestasi.

Dan aku baru tau. Siapa teman ku yang sesungguhnya. Cindy, dera, sena dan sofi bukan lah teman sejati ku. Mereka hanyalah ingin harta ku. Dan sekarang teman ku yang sesungguhnya adalah naila. Dia tulus ingin menjadi teman dan juga sahabat untuk ku
.
Kebahagian berkali kali lipat yang aku rasakan sekarang. Sungguh luar biasa. Banyak hal yang dapat aku rasakan. Kebahagian yang tiada batasnya. Ketenangan jiwa yang tidak pernah ku rasakan sebelumnya. Berbagi. Bukan berarti harta kita akan habis. Tapi harta kita malah semakin bertambah berkali kali lipat. Dan merasakan kebahagian yang sangat luar bisa rasanya melihat orang bahagia karna diri kita. Itulah rasanya berbagi dengan sesama.


SELESAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)