Arti sebuah Bersyukur
BY: inas suha azzahra
Aku suka
sekali dengan dunia luar ku. aku sangat bahagia sekali saat aku bisa berkumpul
dengan teman teman ku untuk canda dan tawa bareng dengan mereka. Aku tidak suka
di rumah ku. karena, rumah ku slalu sunyi dan sepi. Gak ada kebahagian di rumah
ku. makanya, aku slalu pergi bersama teman teman ku untuk mencari kebahagian.
Mama ku sudah meninggal lima tahun yang lalu. Sekarang
aku hanya mempunya seorang ayah dan dua kakak yang tidak pernah ada untuk ku.
mereka sibuk dengan urusan mereka. Papa, juga begitu. Aku tidak dianggap dalam
hidup mereka. Aku tidak ada artinya dalam kehidupan mereka. Mereka tidak pernah
peduli dengan aku.
Saat di sekolah, teman teman ku membeli mobil mewah baru.
Aku juga gak mau ketinggalan dengan mereka. Aku juga membeli mobil mewah yang
sangat mahal dari mereka. Aku sangat tenar di sekolah. aku juga anak paling
kaya di sekolah. semua yang ku inginkan dapat aku capai. Kecuali, kebahagian.
Aku tidak bisa mendapatkan itu dari dulu. Tapi, sekarang aku sudah melupakan
impian ku yang itu. Karna, itu akan menyakinkan sekali jika aku tetap mengingat
dan menginginkan impian itu.
“ gimana pulang sekolah nanti kita shoping.” Ajak ku pada
teman teman ku.
“ oke. Gue ikut.
“ oke. Gue ikut.
”
Pulang sekolah. aku dan teman teman shoping sesuka hati.
Tidak memikirkan berapa uang yang sudah aku keluarkan untuk berbelanja sepuas
hati ku. bagiku itu tidak penting. Yang penting, aku bisa bahagia walaupun
tidak bersama keluarga ku.
Saat aku pulang ke rumah. Aku belum melihat mobil papa
atau mobil kak adrian atau mobil kak zein parkir di garasi. Mereka belum pulang
dari kemarin. Aku berusa untuk tidak menghwatirkan mereka. Tapi, aku tidak bisa
menghilangkan rasa itu untuk mereka.
Di sekolah ada anak baru dari kelas bawahan. Dia bisa
masuk ke sekolah ini, karna kepintaran nya. dia cantik, pintar, ramah dan baik.
Aku suka dengan sikap nya. memang, aku belum mengenalnya dengan dekat. Aku
masih melihat nya saja.
“ nama kamu siapa?” tanya sambil mengulurkan tangan ku
untuk berkenalan dengan nya.
“ naila. Nama kamu.” Tanya nya balik pada ku.
“ nama ku freya.” Ucap ku tersenyum lebar pada nya. aku pun berbincang bincang dengan nya.
“ naila. Nama kamu.” Tanya nya balik pada ku.
“ nama ku freya.” Ucap ku tersenyum lebar pada nya. aku pun berbincang bincang dengan nya.
semua yang aku kira itu benar. Dia anak pintar, baik, ramah, dan
cantik. Aku suka dengan nya.
Setiap malam, aku slalu ke danau ini. untuk melampiaskan
semua kesedihan hari hari ku. aku menjerit dan menangis sesuka hati ku. apa
saja bisa ku lakukan untuk melampiaskan semua amarah dan kesedihan ku.
“ jam berapa ini?” tanya papa tiba tiba saat aku masuk ke
rumah. Aku pun sontak terkejut mendengar nya. aku pun melihat jam tangan ku.
“ jam sebelas.”ucap ku.
“ jam segini anak perempuan pulang ke rumah?”
“ maaf.”ucap ku tidak mau memperpanjang.
“ aku mau mandi dulu.” Ucap ku.
“ jam sebelas.”ucap ku.
“ jam segini anak perempuan pulang ke rumah?”
“ maaf.”ucap ku tidak mau memperpanjang.
“ aku mau mandi dulu.” Ucap ku.
Aku pun, masuk ke kamar dan langsung merebahkan badan ku
ke tempat tidur. Aku menarik nafas ku dan memejamkan nya. saat aku memerengkan
kepala ku. aku melihat foto keluarga ku. aku pun mengambil nya dan memandangi
nya.
“ ma, kenapa mama harus pergi secepat ini? hidup frey
berubah ma. Setelah mama pergi meninggalkan frey. Frey sering merasa kesepian
saat di rumah ma. Semua gak sama seperti dulu lagi. Frey sering menangis ma.
Frey rindu mama. Frey ingin bersama mama. Gak ada yang peduli dengan frey ma.
Frey sayang mama.” Ucap ku menangis dan memeluk foto keluarga ku.
Sepulang sekolah, aku mengantar naila pulang ke rumah
nya. aku ingin melihat dia dan keluarga. Mereka keluarga yang sangat sederhana.
Naila sangat beruntung mempunyai ibu dan ayah seperti mereka. Dan mempunyai
kakak yang sangat sayang pada nya. aku jadi iri melihat keluarga nya.
Saat aku kembali ke rumah. Aku merasa kesunyian dan sepi.
Sangat berbeda jauh kehidupan ku dengan naila. Naila memang lahir dari keluarga
sederhana. Tapi, mereka slalu tersenyum dan bahagia dengan hidup nya. sedangkan
aku. Aku slalu menangis di kamar, merenungi nasib ku. ingin rasanya aku pergi
dari rumah ini. dan mencari kebahagian yang sesungguh nya.
Sudah beberapa hari ini, aku tidak sekolah dan tidak
pulang ke rumah. Dan aku juga tidak memberi kabar ku dengan papa dan teman
teman ku. aku pergi untuk menenangkan diri ku. aku tidak ingin, orang orang tau
kalau aku slalu merasa sedih. Aku memendam semuanya di dalam hati ku.
Saat aku pulang ke rumah. Aku melihat rumah penuh dengan
polisi. Papa sangat terkejut saat melihat mobil ku ada. aku tau, mereka mencari
ku slama ini. Sikap ku
yang seakan akan tidak ada kejadian. Dengan santainya. Aku berjalan masuk ke
rumah. Sejenak aku melihat papa dan beberapa polisi yang berada di rumah ku.
Dan akupun melanjutkan langkah kaki menuju ke kamar ku.
Saat aku
masuk ke rumah. Papa mengejar ku. Aku tau, papa pasti sangat marah pada ku. Aku
sudah tidak peduli lagi dengan semuanya. Dengan amarah papa kepada ku. Karna,
amarah papa kepada ku bukan untuk kebaikan diriku. dia hanya takut namanya
menjadi tercemar. Hanya itu. Dia tidak akan peduli dengan apa pun. Kecuali,
menyangkut nama baiknya.
“ FREYA!!!”
bentak pa. kaki ku pun berhenti melangkah . dan kini. Papa tepat di depan ku.
Dan kini, tangannya telah menampar pipi ku.
“ tampar lagi pa.” ucapku menahan air mata ku.
“ kamu kemana aja! Kamu buat malu papa tau gak! Apa sih mau kamu. Semua apa yang kamu ingin selalu papa berikan. Apa yang kurang!”
“ papa bilang semua?! Gak semua pa. apa papa pernah perhatian sedikit aja sama aku. Peduli sama aku. Itu yang aku inginkan. Bukan uang papa ataupun harta yang papa miliki. Aku sadar pa. harta yang aku miliki sekarang tidak bisa buat aku bahagia. Walaupun aku sering tertawa bareng dengan teman teman ku. Tapi hati ku slalu menangis. Karna, aku gak pernah merasakan kehangatan di dalam keluarga ku sendiri.” Ucap ku meneteskan air mata.
“ apa papa pernah ada waktu untuk aku? Gak adakan pa. kalian semua terlalu sibuk dengan semua urusan kalian. Sampai sampai kalian melupakan aku. Yang slalu merindukan seorang ayah dan dua orang kakak di rumah ini. Rumah yang sangat besar ini. Aku slalu kesepian saat di rumah. Makannya aku slalu pulang malam dan kadang kadang aku gak pulang. Karna aku ingin bahagia. Walaupun aku bisa tersenyum dan tertawa diluar sana. Tapi aku gak pernah merasakan sedikitpun kebahagian jiwa ku. Karna aku ingin kalian. Aku hanya punya papa dan kakak kakak aku. Aku sayang kalian. Tapi kalian gak pernah sayang sama aku. Kalian hanya peduli dengan pekerjaan kalian dari pada aku….” Ucap ku belum selesai.
“ CUKUP!!!” bentak papa ku.
“ papa gak usah peduli dengan aku lagi. Biarkan aku menjalani kehidupan ku sendiri dan papa menjalani kehidupan papa sendiri. Kita menjalani kehidupan kita masing masing. Papa gak perlu cari aku lagi kalau aku pergi dari rumah ini. Dan aku juga gak akan peduli lagi dengan papa dan kakak kakak aku. Karna, itu hanya membuatku semakin merasakan kesakitan. Jangan pedulikan aku lagi.” Ucapku. Dan akupun berlari masuk ke kamar. Akupun menangis dengan derasnya sambil memeluk foto mama ku.
“ tampar lagi pa.” ucapku menahan air mata ku.
“ kamu kemana aja! Kamu buat malu papa tau gak! Apa sih mau kamu. Semua apa yang kamu ingin selalu papa berikan. Apa yang kurang!”
“ papa bilang semua?! Gak semua pa. apa papa pernah perhatian sedikit aja sama aku. Peduli sama aku. Itu yang aku inginkan. Bukan uang papa ataupun harta yang papa miliki. Aku sadar pa. harta yang aku miliki sekarang tidak bisa buat aku bahagia. Walaupun aku sering tertawa bareng dengan teman teman ku. Tapi hati ku slalu menangis. Karna, aku gak pernah merasakan kehangatan di dalam keluarga ku sendiri.” Ucap ku meneteskan air mata.
“ apa papa pernah ada waktu untuk aku? Gak adakan pa. kalian semua terlalu sibuk dengan semua urusan kalian. Sampai sampai kalian melupakan aku. Yang slalu merindukan seorang ayah dan dua orang kakak di rumah ini. Rumah yang sangat besar ini. Aku slalu kesepian saat di rumah. Makannya aku slalu pulang malam dan kadang kadang aku gak pulang. Karna aku ingin bahagia. Walaupun aku bisa tersenyum dan tertawa diluar sana. Tapi aku gak pernah merasakan sedikitpun kebahagian jiwa ku. Karna aku ingin kalian. Aku hanya punya papa dan kakak kakak aku. Aku sayang kalian. Tapi kalian gak pernah sayang sama aku. Kalian hanya peduli dengan pekerjaan kalian dari pada aku….” Ucap ku belum selesai.
“ CUKUP!!!” bentak papa ku.
“ papa gak usah peduli dengan aku lagi. Biarkan aku menjalani kehidupan ku sendiri dan papa menjalani kehidupan papa sendiri. Kita menjalani kehidupan kita masing masing. Papa gak perlu cari aku lagi kalau aku pergi dari rumah ini. Dan aku juga gak akan peduli lagi dengan papa dan kakak kakak aku. Karna, itu hanya membuatku semakin merasakan kesakitan. Jangan pedulikan aku lagi.” Ucapku. Dan akupun berlari masuk ke kamar. Akupun menangis dengan derasnya sambil memeluk foto mama ku.
Akupun
kembali masuk sekolah seperti biasanya. Aku duduk sendiri di bangku taman
sekolah sambil mengemil snack. Aku terus memakan snack itu dan menikmati lagu
yang ku dengar di telinga ku melalui earphone.
Cindy, sena,
dera dan sofi menghampiri ku. Mereka duduk di samping ku. Kali ini, aku tidak
ingin berbicara dengan siapa pun. Aku pun hanya mendiamkan mereka semua. Mereka
semua sangat heran dengan sikap ku hari ini.
“ frey. Loh
kenapa diam aja sih?” tanya cindy.
“ iya frey. Slama beberapa hari ini loh kemana aja sih.” Tanya sofi.
“ bukan urusan kalian. tingalkan aku sendiri disini.” Ucap ku.
“ loh kenapa sih frey.” Ucap dera dan mereka semua belum meninggalkan ku sendiri.
“ kalian dengarkan. Aku bilang. Tinggalkan aku sendiri!!!”ucapku dengan suara kuat. Dan mereka meninggalkan aku.
“ iya frey. Slama beberapa hari ini loh kemana aja sih.” Tanya sofi.
“ bukan urusan kalian. tingalkan aku sendiri disini.” Ucap ku.
“ loh kenapa sih frey.” Ucap dera dan mereka semua belum meninggalkan ku sendiri.
“ kalian dengarkan. Aku bilang. Tinggalkan aku sendiri!!!”ucapku dengan suara kuat. Dan mereka meninggalkan aku.
Pulang
sekolah. Aku langsung pergi ke danau tempat biasa ku. Disana, aku melampiaskan
semuanya. Amaraha dan kesedihan yang aku pendam di hati ini. Aku menjerit
sesuka hati dan menangis sepuasnya tanpa ada yang mendengar dan melihat ku.
Setelah aku
cukup puas menjerit dan menangis. Aku merasakan sedikit ketenangan dalam diri
ku dan jiwa ku. Akupun duduk di ayunan yang di ikat oleh ranting pohon yang
sangat besar. Aku terus mengayunkan
ayunan tersebut dengan kaki ku.
Hari sudah
mulai gelap. Mentari mulai pergi. Aku pergi meninggalkan danau. Ku injak gas
mobil sehingga mobiku melaju dengan sangat kencang. Sampai dirumah. Aku mandi
dan beristirahat sejenak.
Malam nya.
Aku pergi kembali meninggalkan rumah yang begitu sepi. Aku tidak punya tujuan
untuk pergi kemana. Setelah aku berputar putar di kota. Aku memutuskan untuk
makan di resto. Saat makanan datang. Selera ku menjadi hilang. Aku menyuruh
pelayan untuk membungkus makanan yang telah ku pesan tadi. Akupun pergi dari
resto.
Menuju
pulang ke rumah. Aku melihat seorang anak kecil mengorek ngorek tongsampah. Dan
anak itu mengambil makanan yang sudah dibuang oleh orang orang. Akupun turun
dari mobil. Dan memberi makanan kepada anak itu.
Aku sangat
beruntung di lahirkan dari keluarga yang sangat mampu. Bahkan bisa di bilang
dari keluarga yang sangat berlebih. Untuk makan saja. Mereka tidak bisa. Apa
lagi untuk yang lainnya. Aku bahagia sekali bisa memberi anak itu makanan.
Melihatnya kenyang. Aku bahagia sekali dan saat dia berterima kasih pada ku.
Hati ku bahagia sekali. Dan baru kali ini, aku merasakan kebahagian yang
sesungguhnya. Memberi itu sangat menyenangkan dan membuat ku bahagia.
Hari ini,
aku tidak menaiki mobil ku. Aku diantar oleh supir ku ke sekolah. Setelah
pulang sekolah nanti. Aku ingin membagi bagi sedikit harta ku kepada orang
orang yang tidak mampu. Dan aku ingin mengajak anak itu pergi membeli baju.
Makanya, aku tidak naik mobil ku sendiri. Karna mobil ku hanya cukup untuk dua
orang saja.
Sepulang
sekolah. Aku langsung mencari adik itu. Dan aku memuinya di halte bus. Aku
bercerita cerita dengannya. Dan katanya. Dia putus sekolah karna tidak punya
uang untuk membeli peralatan sekolah. Aku mengajak nya ke mall. Dan
membelikannya peralatan sekolah dan yang lain lainnya.
Kini, baju
yang dia gunakan telah bagus dan bersih. Wajahnya yang sudah tidak kusam lagi.
Kakinya yang sudah di lindungi oleh panasnya aspal karna teriknya matahari. Dan
dia begitu bahagia saat aku membelikan dia baju dan sepatu yang bagus untuknya.
Saat aku
datang kerumahnya. Rasanya sangat sedih sekali. Sangat terbalik oleh kehidupan
ku. Begitu menyedihkan. Ingin rasanya aku menangis melihat keadaan lingukangan
disekitar yang aku lewati bersama supir ku dan adik itu.
Rumah yang
bisa dikatakan tidak layak untuk tempat
tinggal. Tapi bagi mereka itu adalah istana mereka. Tempat mereka berkumpul
bersama. Makan bersama. Tertawa bersama. Tidur bersama. Dan merasakan kehagatan
yang sangat luar biasa bagiku.
Sedangkan
aku. Mempunyai rumah yang sangat besar. Tapi tidak pernah berkumpul bersama.
Tidak pernah makan bersama. Tidak pernah tertawa bersama. Dan tidak pernah
merasakan kehagatan ke keluargaan.
Aku berusaha
untuk tidak meneteskan air mata ku di depan keluarga dino. Aku bahagia sekali
bisa melihat mereka semua tersenyum bahagia. Dan ini rasanya berbagi dengan
orang orang yang membutuhkan. Bahagia yang aku rasakan lebih dari aku membeli
mobil mewah ku. Ini kebahagian yang sangat berarti bagi ku.
Diperjalanan
menuju pulang kerumah. Aku terus menangis dan sambil tersenyum sendiri. Sedih
dan bahagia bercampur aduk menjadi satu. Bahagia bisa berbagi dan melihat orang
bahagia. Dan sedih karena terharu.
Dan aku
sadar. Hidup ku sangat beruntung dari sekian banyak orang. Dan banyak orang
orang yang sangat pilu hidup nya dari pada hidup ku. Seharusnya. Aku sangat
bersyukur dan berterima kasih pada ALLAH. Bukannya marah marah tak menentu dan
mengahabiskan banyak uang tidak menentu yang tidak ada artinya.
Sekarang,
semenjak aku slalu berbagi kepada orang orang yang membutuhkan. Aku sering merasakan
kebahagian di dalam jiwa ku. Aku sangat merasakan apa itu namanya rasa berbagi
dengan sesama. Dan kini, keluarga ku juga mulai hangat. Dan kini, papa mulai
berubah. Saat dia melihat aku berbagi dengan orang orang. Kedua kakak ku pun
juga berubah. Dan kami semua berubah. Kami menjadi tidak boros lagi. Dan kami
sudah jarang menghambur hamburkan harta dan uang yang tidak ada gunanya.
Tanpa, aku
menyadarinya. Keluarga ku telah bersatu. Kami telah menjadi keluarga yang
hangat. Dan papa juga membangun sekolah SD, SMP dan SMA gratis untuk anak anak
yang tidak mampu. Dan tahun depan. Papa juga akan membangun UNIVERSITAS untuk
anak anak yang tidak mampu berprestasi.
Dan aku baru
tau. Siapa teman ku yang sesungguhnya. Cindy, dera, sena dan sofi bukan lah teman
sejati ku. Mereka hanyalah ingin harta ku. Dan sekarang teman ku yang
sesungguhnya adalah naila. Dia tulus ingin menjadi teman dan juga sahabat untuk
ku
.
Kebahagian
berkali kali lipat yang aku rasakan sekarang. Sungguh luar biasa. Banyak hal
yang dapat aku rasakan. Kebahagian yang tiada batasnya. Ketenangan jiwa yang
tidak pernah ku rasakan sebelumnya. Berbagi. Bukan berarti harta kita akan
habis. Tapi harta kita malah semakin bertambah berkali kali lipat. Dan
merasakan kebahagian yang sangat luar bisa rasanya melihat orang bahagia karna
diri kita. Itulah rasanya berbagi dengan sesama.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)