Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Welcome to KCRdA weblog | take parcitipate with us | read stories | comment | send stories

Jumat, 13 November 2015

God Give me a break

                                                           God Give me a break
                                                          by: Inas Suha Azzahra

        Aku akan tetap tersenyum walau badai menerpa. Aku tau kalau penyakit kanker ku semakin parah. Aku tidak ingin membuat daddy, kak glen, kak fero, dan kak wildan sedih karena ku. Aku akan tetap tersenyum walau penyakit ku semakin parah. Aku tidak akan biarkan daddy dan kakak ku sedih karena melihat penyakit kanke ku yang semakin parah. Bagiku senyuman dari bibir mereka sangat lah berarti bagi ku. Melihat senyuman mereka saja, aku merasa sangat bahagia sekali.

Saat aku sadar dari tidur aku. Aku merasa aneh. Ini bukan kamar aku. Ternyata, aku masuk rumah sakit lagi. aku ingin sekali, sepanjang umur ku tidak akan pernah masuk rumah sakit lagi. aku tau, saat aku masuk rumah sakit. Aku hanya bisa membuat daddy kwatir dengan ku. dan aku juga gak ingin buat daddy, kak glen, kak fero, dan kak wildan sedih.

Hari demi hari kanker aku bukan semakin membaik. Kanker aku semakin parah. Ya tuhan, tolong bantu aku. Tolong sembuhkan penyakit ku ini. Agar aku bisa membuat daddy, kak glen, kak fero, dan kak wildan tersenyum dan bahagia kembali lagi.

Sudah seminggu aku dirawat inap di rumah sakit. Dan besok daddy akan membawa ku ke bandung untuk beristirahat disana. Saat disana, aku bisa merasakan udara segar yang begitu enak untuk di hirup.

Saat keadaan ku mulai pulih. Aku pun memutuskan untuk tidak duduk di kursi roda. Saat sore sore angin pun bertiup kencang dan begitu dingin. Aku berjalan kedapur untuk membuatkan secangkir teh panas untuk daddy dan kak glen.

Saat aku berada di belakang pintu teras. Dan aku ingin memberi teh panas pada mereka. Aku mendengarkan pembicaraan mereka. Mereka membicarakan ku. aku pun berhenti di bekalangan pintu. Dan mendengar pencakapan mereka.

“ ada sesuatu yang daddy simpan dari aku kan?” ucap kak glen.
“ gak, daddy gak ada menyimpan apa apa.” Ucap daddy ku.
“ daddy gak usah bohong. Apa yang di katakan dr. Tomi tentang keadaan racel dad?” tanya paksa kak glen.
“ jangan beritau adik adik mu. Hanya kita berdua yang tau.” Kata daddy.
“  Dr. Tomi bilang. Bahwa, racel hidup nya tidak kurang dari 12 bulan.”  Ucap daddy.

Saat aku mendengar nya. aku pun terkejut dengan menjatuhkan air mata ku. saat aku mendengar itu semua sulit untuk menerima nya. aku pun segera menghapus air mata ku. dan memberi mereka teh yang sudah ku buatkan untuk mereka. Aku pura pura tidak mendengar pembicaraan mereka. Setelah itu aku berlari masuk ke kamar ku.

Aku menangis begitu deras. Rasa nya bagaikan mimpi buruk. Tapi, semua ini kenyataan yang harus di jalani.  Aku tidak ingin membuat daddy dan kakak kakak ku sedih. Aku akan tetap tersenyum walau umur ku tak akan panjang lagi. “ ya tuhan... kenapa ini semua harus terjadi dalam hidup ku? aku mohon beri aku umur yang panjang. Aku gak ingin melihat mereka sedih. Ku mohon.” Gumam ku dalam hati.

Saat aku, kak glen, dan kak wildan pergi jalan jalan mengelilingi kebun teh. Tiba tiba aku mimisan dan aku pun terjatuh pingsan. Mereka pun langsung membawa ku ke rumah sakit. Saat aku sadar aku berusaha untuk tidak membuat daddy dan kakak kakak ku sedih.
“ daddy, lihat racel. Racel baik baik aja kan. Racel gak apa apa dad.” Kata ku memegang tangan daddy.
“  aku tau kenapa daddy sangat kwatir sama aku.” Ucap ku.
“ daddy gak perlu menyimpan rahasia sama aku. Aku tau apa rahasia yang daddy simpan sama aku. Umur ku gak akan lebih dari 12 bulan lagi kak dad.” Kata ku tersenyum.
“ kamu ngaco. Umur kamu itu masih lama lagi.” ucap daddy.
“ daddy gak usah berbohong. Racel tau semua nya. daddy, kak glen, kak fero, dan kak wildan. Kalian semua gak perlu sedih. Itu semua hanya fonis dari para dokter. Dokter juga manusia, hanya ALLAH yang tahu kapan umat nya akan mati. Daddy jangan sedih lagi ya. Lihat racel dong. Racel tersenyum kan. Ayo dong kalian semua senyum dong.” Ucap ku menghibur mereka agar mereka tidak sedih. Dan mereka pun memeluk ku.

Sebenar nya aku sedih saat aku mengetahui bahwa umur ku tidak akan lama lagi. hati ku sangat sedih. Tapi, aku berusaha untuk tetap tersenyum untuk daddy dan kakak kakak aku. Aku tak ingin melihat mereka sedih.

Besok nya pun aku sudah boleh pulang sama dokter. Aku senang sekali, akhir  nya aku bisa pulang. aku gak suka di rumah sakit. Aku ingin, tidak lagi masuk rumah sakit. Karna, kalau aku masuk rumah sakit. Mereka akan sedih lagi. ya tuhan aku mohon beri aku umur yang panjang. Agar aku bisa membuat mereka bahagia. Aku sayang mereka.

Hari ini hari pertama aku masuk disekolah baru ku. slama ini aku tinggal di amerika dan baru beberapa bulan aku di jakarta. Dan sekolah di jakarta juga bagus, gak kala dengan sekolah ku di amerika.

Setelah sampai di sekolah. Daddy mengantarkan ku sampai di depan sekolah. “ dad. Sampai sini aja. Aku bisa kok.” Kata ku tersenyum. “ ya udah. Hati hati ya. Kalau kamu terasa sakit sedikit saja telfon daddy. oke.” Ucap daddy.

Saat aku berjalan menuju ke gedung sekolah. Orang orang berlari ke arah ku. pikir ku, mereka ingin mendekat dengan ku. ternyata salah, mereka mendatangi seorang cowok yang turun dari mobil mewah. Tapi, aku tetap saja berjalan mencari ruang kepala sekolah.

Saat bel masuk berbunyi. Aku diantara kepala sekolah untuk masuk ke kelas baru ku. di sana aku memperkanalkan diri ku. di sekolah baru ku ini. Aku tidak ingin orang orang tau kalau aku mempunyai penyakit kanker yang sudah parah. Dan aku berusaha agar aku tidak mimisan di sekolah. Dan aku berusaha agar aku bisa seperti anak anak yang lain nya.

Saat bel istirahat berbunyi. Aku pergi ke lapangan rumput sekolah. Disana aku berbaring tidur, di bawah matahari. Aku mendengarkan musik dengan earphone dan memejamkan mata ku.

“ tuhan, beri aku jalan yang terbaik. Aku belum sanggup untuk bisa meninggalkan mereka untuk slama lama nya. tuhan, tolong aku. Aku gak ingin buat mereka sedih gara gara aku. Mereka udah banyak mengorbankan semua nya untuk kebahagiaan dan kesembuhan ku. tuhan, sekali ini aja. Berikan lah aku ke sembuhan.” Gumam ku dalam hati. Dan aku pun meneteskan air mata ku.
“ kenapa kau menangis?” tanya seorang cowok yang berdiri di belakang kepala ku.
“ siapa yang menangis.” Ucap ku sambil menghapus air mata ku.
“ kenapa kau menangis? Kenapa kau tidur di bawah matahari? Kau tidak takut hitam?” tanya cowok itu. Dan aku pun duduk.
“ kenapa loh itu banyak tanyak? Bisa gak pergi dari sini? Aku ingin sendiri.” Ucap ku melihat cowok itu yang masih tidur tiduran di atas rumput.
“ gue gak mau. Rupa nya enak tidur di bawah matahari ya.” Ucap cowok itu. Dan aku pun pergi dari cowok itu.
“ hey,, kau mau kemana.” Kata nya kuat.

 Dan aku pun tetap berjalan menuju ke kelas. Aku pun meminum obat ku. “ obat apa aja. Kok banyak sekali. Loh sakit apa?” tanya cowok yang mengikuti ku tadi. “ kenapa sih, loh itu slalu ikuti aku?” ucap ku. “ nama ku nico. Nama loh siapa?” tanya nya. “ tadi pagi kan gue udah kenalin diri gue. Masak loh gak ingat sih. Nama gue racel.” Kata ku sambil minum obat ku. “ kenapa lo gak seperti cewek cewek yang ada disekolah ini?” tanya nya. “ gue gak suka seperti mereka. Terlalu kampungan.” Ucap ku. “ loh bisa main basket?” tanya nya. “ ya.” Kata ku mengangguk kan kepala ku. “ gimana, besok kita tanding? Kalau loh gak mau. Berarti loh anak manja.” Ucap nya. “ oke.” Kata ku.

Aku tidak ingin di bilang anak yang manja. Tanpa, berfikir panjang aku menerima tawaran nico. Dan besok hari nya. aku dan nico bertanding basket. Kami membuat perjanjian siapa yang kalah akan memenuhi pinta yang menang sebanyak sepuluh kali.

Saat aku baru memasukan delapan kali bola. Aku pun mimisan dan jatuh pingsan. Nico membawa ku keruang UKS. “ aku mimisan ya? Aku pingsan ya.” Kata ku saat sadar dari pingsan. “ iya, loh pingsan. Gue antar pulang ya.” Kata nya. “ jangan! Ku mohon. Biarkan aku di sekolah. Oke. Aku gak apa apa.” Kata ku. “ minum nih air hangat.” Kata nya sambil memberiku air hangat.

Saat aku di rumah. Aku langsung masuk ke kamar. Dan aku menjatuhkan badan ku di tempat tidur. Dan memejamkan mata ku. tiba tiba ada seorang yang mengetuk pintu ku dan dia masuk. “ non, ada yang ingin bertemu dengan non.” Kata pembantu ku. “ recel.” Panggil vito ang berdiri di depan pintu kamar ku. “ vito.” Kata ku sambil duduk di pinggir tempat tidur. Dan vito pun duduk di samping ku dan aku pun langsung memeluk nya. “ aku kangennnn.... banget sama loh. Kenapa sih, loh itu lama banget balik ke jakarta nya.” ucap ku saat melepas pelukan ku dari vito. “ iya deh, aku minta maaf. Besok kita berangkat bareng ke sekolah. Oke.” Kata vito. Dan vito pun mengajak ku jelan jalan ke mall.

Saat aku pulang dari mall. Aku pun langsung masuk ke kamar ku. saat aku masuk aku melihat ada gaun yang sangat bagus. “ kamu pakai baju itu. Kita akan pergi. Daddy tunggu kamu.” Ucap daddy berdiri di depan pintu kamar ku. “ emang nya kita mau kemana?” tanya ku. “ udah pakai aja. Kita mau tempat teman  daddy.” ucap daddy sambil meninggalkan ku. dan aku pun mengganti pakaian ku dan aku pun berdandan.

Ternyata daddy ingin memperkenalkan ku dengan teman nya. teman daddy aku juga membawa anak laki laki nya. ternyata, anak teman daddy aku adalah nico. Aku pun berpura pura tidak kenal dengan nya. saat aku sedang makan, tiba tiba dia menginjak kaki ku. “ awww...” kata ku sepontan. “ ada apa sayang.” Tanya daddy. “ ada semut yang gigit kaki ku.” ucap ku berbohong. Dan aku pun menginjak kaki nya kembali.

Saat selesai makan kami pun berbincang bincang. Saat terakhir perbinca ngan. Daddy nya nico, menyuruh nico untuk menjaga ku di sekolah. Saat aku mendengan nya. aku dan nico pu tersedak saat minum.

Saat aku turun dari mobil bersama vito. Nico pun melemparkan tas nya pada ku. “ kau ingat kan.” Kata nya. “ heh... apa apaan loh lempar tas loh seenak nya pada racel.” Kata vito mendekati nico. “ loh tanya aja sama dia.” Kata nico sambil meninggalkan vito. “ vito, udah. Sebelum loh masuk. Gue pernah bertanding basket dengan nya. tapi, gue kalah. Siapa yang kalah akan mengabuli permintaan yang menang sebanyak sepuluh kali.”ucap ku. “ sini biar aku yang bawa.” Kata vito sambil mengambil tas nico yang ku pegang.

Saat permintaan ke tujuh. Nico menyuruh ku untuk berlari lapangan sebanyak sepuluh kali. Dan aku pun menuruti nya. saat aku berlari dua kali. Aku pun jatu pingsan dengan mimisan. Dan nico pun langsung menghampiri  ku. saat vito melihat ku pingsan dia punlangsung mengahmpiri ku. dan vito pun langsung memukul nico.

“ aku pingsan ya.” Tanya ku saat sadar.
“ iya. Loh, harus istirahat. Gue gak ingin loh kenapa kenapa. Ini minum.” Kata vito sambil memberi ku air putih hangat.
“ aku keluar sebentar.” Kata nya. saat vito keluar. Nico pun masuk ke ruang UKS.
“ kenapa loh gak bilang kalau loh punya penyakit kanker?” tanya nico.
“ aku gak sakit kanker. Aku baik baik aja.” Ucap ku berbohong.
“ udah deh. Loh gak usah bohong. Vito yang bilang sama aku. Aku akan batalkan perjanjian itu.” Ucap nico.
“ gue gak mau. Itu gak adil.” Ucap ku.
“ oke. Sekarang aku minta permintaan ku yang ke delapan. Yaitu aku minta semua batalin perjanjian nya. itu adalah permintaan ku yang ke delapan. Kau harus mengabulkan nya.” ucap nico. Dan vito pun datang membawa kan ku roti selai.

Keesokan hari nya saat aku sampai disekolah. mereka berebutan untuk menjaga ku. saat memereka bertengkar. Aku pun, meninggalkan mereka. Saat aku duduk di lapangan rumput mereka pun bertengkar saat mau duduk di samping ku. “ kalian bisa gak. Gak ribut satu hari aja.” Kata ku sambil minggalkan mereka.

Keesokan hari nya saat aku turun dari mobil ku. mereka pun menjemput ku. tapi, kali ini mereka tidak beretengkar lagi. saat pulang sekolah, mereka mengajak ku untuk bermain golf. Disana, mereka mengajarkan ku bagaimana cara bermain nya. aku sangat bahagia sekali melihat mereka akur. Dan kelihatan nya mereka bahagia sekali.

Saat setelah kami bermain golf. Kami pun duduk duduk di tengah lapangan golf. “ vito, nico. Kalian harus janji sama aku. Kalian gak akan pernah bertengkar lagi.” ucap ku. “ iya.” Jawab mereka berdua. “ vito... nico... maafin aku. Sebentar lagi aku akan pergi dari ke hidupan kalian untuk slama lama nya. aku sayang sama kalian aku tau kalian sangat sayang sama aku. Maafin aku, aku harus meninggalkan kalian semua. Maafin aku.” Ucap ku dalam hati.
Saat di kamar. Aku menulis di buku diary ku. 

dear diary.
Diary, aku gak tau apa yang harus aku lakukan. Mami, racel sangat sayang sekali sama mami. Racel kangen mami. Mi, dokter racel bilang kalau racel punya ke sempatan hidup hanya 12 bulan tidak lebih dari itu. Sekarang, racel udah menjalani sisa hidup racel. Hidup racel tinggal tujuh bulan lagi mi. Racel ingin bersama mami. Tapi, racel juga gak ingin meninggalkan mereka. Racel gak ingin melihat mereka sedih. Racel bingung mi. Apakah racel harus bahagia atau sedih. Mi, tolong sampai kan sama tuhan. Berikan racel jalan hidup yang baik untuk semua nya. racel gak sanggup melihat daddy, kak glen, kak fero, dan kak wildan dan teman teman ku sedih saat aku pergi. Mi, aku ingin membuat mereka bahagia. Mi, kenapa mami secepat ini meninggal kami disini. Dan sekarang aku bingung, aku rindu mami tapi, aku gak ingin meninggalkan daddy dan kakak. Racel ingin seperti sebelas tahun yang lalu. Tuhan... aku mohon berikan aku dan mereka semua  jalan yang terbaik. Aku sayang mereka. Good bye all.
Racel.

Saat aku menulis diary. Tiba tiba jatuh tetesan darah di diary ku. aku pun memegang hidung ku. ternyata aku mimisan dan aku pun jatuh pingsan. Hidup ku tinggal tujuh bulan lagi. aku ingin buat mereka bahagia. Dan aku ingin di ulang tahun ku yang ke tujuh belas ini. Orang orang bisa datang ke pesta ulang tahun ku. dan merasakan kebahagian di pesta ulang tahun ku yang ke tujuh belas.

Selama lima hari aku koma. Saat aku sadar, aku berusaha untuk tersenyum. “ daddy.” panggil ku saat aku sadar dan aku pun tersenyum. “ sayang. Kamu udah sadar.” kata daddy sedih dan memengang tangan ku. “ kalian kenapa sedih? Aku baik baik aja. Kalian gak perlu sedih.” Ucap ku tersenyum dan menagis. “ daddy... daddy gak perlu sedih. Racel gak apa apa.” Ucap ku semakin menangis. “ kalian kenapa?” tanya ku. dan aku pun melihat alat alat bantu pernafasan ku dan alat alat yang ada di tubuh ku. dan aku pun melepaskan nya. “ sayang, jangan kamu cabut.” Ucap daddy. “ aku gak ingin alat alat ini menempel di tubuh ku. karna, alat ini hanya bisa buat kalian sedih. Aku gak ingin kalian sedih. Aku ingin kalian tersenyum. Aku gak apa apa. Aku mohon...” ucap ku dan aku pun pingsan. “ RACELLL....” jerit mereka semua.

Saat aku sadar kembali. Daddy pun bisa tersenyum. Dan mereka semua tidak sedih lagi. aku bahagia sekali melihat mereka bahagia.  Hampir sebulan aku di rawat di rumah sakit. Saat pulang dari rumah sakit. Daddy membawa ku ke amerika untuk menjalani kemo theraphy. Hanya itu satu satu jalan agar penyakit ku bisa sembuh. Walaupun itu, tidak pasti.

Saat aku di amerika, vito dan nico juga ikut dengan ku. mereka semua menemani ku saat aku menjalani kemo. Sudah sebulan aku menjalani kemo dan sudah berpuluh kali aku menjalani kemo. Seperti aku harus meninggal mereka semua.

Saat aku sedang tidur tiduran di lapangan rumput di rumah ku yang berada di amerika. Saat aku membuka kan mata ku. aku terkejut melihat vito dan nico tiba tiba berada di samping kiri dan kanan ku.

“ aku jelek ya.” Ucap ku memendang langit.
“ gak. Loh sangat cantik.” Kata nico. Dan aku pun tersenyum.
“ jika waktu ku tidak akan lama lagi. aku mohon, tolong jaga daddy aku.” Kata ku sambil melihat mereka berdua.
“ kenapa kau bilang begitu?” kata vito.
“ kalian sahabat terbaik dalam hidup ku. kalian sudah banyak membuat hidup hidup ku berarti. Kalian semua sudah banyak berkorban untuk ku. aku yakin, kalian bisa menjaga daddy ku. aku sangat menyayangi nya. aku gak ingin melihat daddy ku sedih.” Ucap ku meneteskan air mata.
“ kalau kau gak ingin melihat daddy loh sedih. Jangan pernah tinggalkan dia sendiri.” Kata nico.
“ dia tidak sendiri. Dia punya kalian. Dia punya kak glen, kak fero, kak wildan, loh, dan loh nico. Aku yakin, kalian sangat menyayangi nya.” ucap ku.
“ kalau aku sudah pergi ke atas sana. Kalian jangan sedih ya. Aku janji, aku akan jadi peri dalam kehidupan kalian. Mami ku akan memberikan ku sayap yang sangat indah. Dan setelah aku mendapatkan sayap itu. Akan akan datang di kehidupan kalian kembali.” Kata ku tersenyum sambil meneteskan air mata. Dan aku pun duduk. Dan mereka berdua pun duduk. Aku pun memegang tangan mereka sambil melihat mereka.

Besok adalah ulang tahun ku yang ke 17 tahun. Semoga umur ku yang ke 17 ini. Aku bisa membuat mereka semua bahagia. Saat aku di kamar, aku menulis surat untuk mereka semua. “ daddy, kak glen, kak fero, kak wildan dan sahabat ku tercinta. Kalian jangan sedih. Aku akan slalu di samping kalian. Aku akan menjadi peri di dalam kehidupan kalian. Ingatlah, racel slalu bersama kalian. Jadi, kalian semua gak perlu sedih. Maafin racel. Racel sayang kalian. ILOVE you guys.
BY:
peri racel “

Saat di ulang tahun ku. banyak sekali kejutan yang indah. Hati ku senang sekali. Dimana, aku bisa melihat mereka tersenyum lebar. Saat mereka mendorong kursi roda ku Dan disana ada pesta kembang api dan bunga yang tertulis Happy Birthday.

“ thanks dad. Thanks all. thank you for this day. thanks to his surprise. I love you guys. you are the source of my happiness. I love you guys.” Ucap ku menangis. Dan daddy pun memeluk ku.
“thank you daddy. I'm very very dear daddy. racel forgive dad. racel can not watch daddy. maafin racel ...” ucap ku. dan aku pun mimisan. Dan di saat itu juga aku menghembus kan nafas terakhir ku.

Saat daddy masuk ke kamar ku. dan sebelum aku minggal aku, meninggalkan surat untuk mereka. Dan daddy membaca nya. maafin racel dad.  Racel sayang daddy.

Daddy, maafin aku. Aku janji, aku akan jadi peri daddy. dan aku akan slalu jadi pelita bagi kehidupan daddy. aku sayang kalian. Di sini, aku sudah beretemu dengan mami. Dan mami, sudah memberi ku sayap yang sangat indah. Dan aku telah menjadi peri cantik. Dan racel telah berada di samping daddy.

THE END.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)