Karena keegoan
ku
BY : Inas suha azzahra
Bagiku egois itu sgala nya. semua bisa
kita dapatkan dengan egois. Egois dan mau menang sendiri itu adalah hal yang
indah bagi ku. Semua bisa ku dapatkan karena keegoan ku. Aku suka dengan
keegoan. Karna dengan keegoisan semua bisa di dapatkan.
Saat aku pulang liburan dari amerika.
Aku mendapat kabar dari daddy dan mama bahwa omah meninggal. Aku dan kak aldino
pun langsung ke bogor. Tujuh hari setelah meninggal nya omah. Kami pun pulang
ke jakarta.
Yang paling aku gak suka saat pulang ke
jakarta. Yaitu, mama dan daddy membawa syifa ke jakarta. Aku sangat membenci
nya. aku tidak suka dengan nya. bagi ku, dia hanya membuat malu aku. Dengan
keadaan nya yang tunarungu. Dan entah apa yang membuat daddy dan mama
menyekolah kan syifa di sekolah ku.
Saat mama dan daddy menyuruh ku untuk
berangkat sekolah bareng dengan syifa. Aku menurunkan syifa di tengah jalan.
Aku tidak mau teman teman aku tau. Kalau, aku mempunyai adik tunarungu seperti
dia. Makanya aku turunkan dia di tengah jalan.
Saat aku parkir mobil ku di parkiran
sekolah. Aku melihat syifa turun dari mobil daddy. saat daddy sudah pergi. Aku
pun langsung menghampiri nya. tapi, saat aku ingin menghampiri nya. dila, kila,
siyla memanggil ku. Dan aku pun langsung menghampiri mereka.
“ yang turun dari mobil loh itu siapa
bi?” tanya kila.
“ mmm... dia anak pembantu gue.” Kata ku. Aku tidak akan mengakui syifa sebagai adik aku sampai kapan pun. Dan aku tidak akan biarkan teman teman ku tau kalau aku mempunyai adik tunarungu seperti syifa. Dan aku tidak akan biarkan teman teman ku tau kalau syifa adalah adik aku.
“ mmm... dia anak pembantu gue.” Kata ku. Aku tidak akan mengakui syifa sebagai adik aku sampai kapan pun. Dan aku tidak akan biarkan teman teman ku tau kalau aku mempunyai adik tunarungu seperti syifa. Dan aku tidak akan biarkan teman teman ku tau kalau syifa adalah adik aku.
Saat di kantin aku datang ke meja nya.
dan aku bilang pada nya “ pulang sekolah nanti. Loh tunggu gue di persimpang
sekolah.” Kata ku berbisik pada nya. saat pulang sekolah aku pun tidak menjemput
syifa di persimpangan sekolah. Aku pergi dengan teman teman ku.
Saat aku pulang ke rumah. Mama dan daddy
memarahi aku. Karena, aku menurunkan nya di tengah jalan dan meninggalkan nya
di sekolah. “ kenapa kamu turun kan adik kamu di tegah jalan dan tinggalin dia
disekolah!” kata daddy marah. “ karena, aku gak mau berangkat dan pulang bareng
sama dia!” jawab ku santai. “ dia itu adik kamu! Gak pantas kamu bilang
begitu!” kata mami marah. “ adik aku?! Dia bukan adik aku!” kata ku. Dan aku
pun langsung masuk ke kamar dan membanting pintu kamar. “ bintang!” panggil
daddy. tapi, aku tidak menghiraukan panggilan daddy.
“ gara gara anak itu. Semua nya begini.
Daddy dan mama lebih menyanyangi loh dari pada aku! Lihat aja loh. Loh akan
habis di tangan gue.” Kata ku di kamar sambil melempar barang barang ku.
Saat mama dan daddy pergi. Aku membuat
rencana agar mama dan daddy memarahi syifa. Saat mama dan daddy pulang, aku pun
melukai diri ku dengan pecahan kaca. Saat itu syifa berada di depan ku. Dan aku
pun pura pura jatuh.
Saat mama dan daddy mendengar jeritan
ku. Mereka pun langsung naik ke atas. Mereka pun langsung membawa ku ke rumah
sakit. Dan mama sama daddy akhir nya memarahi syifa. Aku sangat senang, ketika
perhatian mama dan daddy beralih pada ku lagi. dan semua apa yang aku ingin kan
pasti akan terwujud. Karena, egois adalah sgala nya.
Saat acara ulang tahun ku. Semua orang
datang termasuk reno. Malam itu adalah malam yang sangat bahagia bagi ku.
Dimana ada mama, daddy, kak aldino, kila, siyla, dila, dan reno dan teman teman
ku semua datang dalam acara ulang tahun ku yang ke 17 tahun. Saat acara mau di
mulai. Tiba tiba syifa datang ke pesta ulang tahun ku. Dia datang dengan
hammka. Aku gak tau gimana hammka bisa kenal dengan adik ku.
Saat di rumah, aku memarahi nya. “ loh
puas! Sekarang teman gue tau, kalau loh adik gue! Mau loh apa sih!” bentak ku.
“ loh itu hanya perusak dalam kehidupan aku!” kata ku bentak sambil menangis. “
mulai besok! Loh jangan dekat dekat dengan teman teman aku. Dan jangan dekat
dengan hammka!” “ ngerti kan loh!” kata ku sambil mendorong syifa. Dan aku pun
langsung naik ke atas dan masuk ke kamar sambil menangis dan marah.
saat di sekolah. Aku pun langsung
menemui hammka. Aku tidak ingin hammka menyebar luakan bahwa syifa adik ku. Aku
memohon pada nya agar semua orang yang di sekolah ini tidak tau kalau syifa
adik ku.
Saat aku duduk di kantin sekolah. Aku
mendengar orang orang menceritakan aku dengan syifa. Dan tiba tiba sela dan
geng nya datang ke meja kantin ku. “ ohh,,, ternyata syifa itu adik loh. anak
yang tunarungu itu.” Kata sela. “ kasihan banget ya. Punya adik yang
tunarungu.” Kata sela kuat. “ heh... loh jangan kuat kuat bilang nya. ngerti
loh!” kata ku berbisik marah pada sela. “ ohhh... loh malu ya punya adik cacat
seperti syifa iya!” kata sela kuat kuat. “ perhatian perhatian! Dengar gue.
Kalian tau anak kelas sepuluh yang tunarungu itu. Anak itu adalah adik nya
bintang. Gak nyangka ya kalau bintang punya adik tunaraungu. Bahkan bintang gak
mengakui kalau syifa sebagai adik nya.” kata sela. Tiba tiba syifa datang dan
dia menulis. “ yang di katakan kak sela itu tidak benar. Aku bukan adik kak
bintang. Aku hanya anak pembantu di rumah kak bintang.” Tulis syifa di
kertas yang besar. “ loh puas! Sekarang orang orang tau kalau loh adik gue! Loh
puaskan!” kata ku marah dan menangis karena malu. “ gue benci sama loh!” kata
ku mendorong syifa sampai terjatuh. Dan aku pun pergi ke taman sekolah.
“ gue gak nyangka kalau loh begini.”
Kata reno tiba tiba.
“ itu gak seperti yang loh bayangkan ren.” Kata ku mengahapus air mata ku.
“ kenapa loh begini? Dia itu adik loh! Gue gak suka dengan sifat loh yang begini! Mulai sekarang. Kita putus!” kata reno meninggal kan aku sendiri ditaman.
“ itu gak seperti yang loh bayangkan ren.” Kata ku mengahapus air mata ku.
“ kenapa loh begini? Dia itu adik loh! Gue gak suka dengan sifat loh yang begini! Mulai sekarang. Kita putus!” kata reno meninggal kan aku sendiri ditaman.
Keesokan hari nya saat aku masuk
sekolah. Dila, siyla, kila, dan hammka tidak mau bicara dengan ku. Mereka
mendiam kan aku. Saat istirahat aku mendekati mereka yang sedang berkumpul di
taman sekolah. Saat aku datang, mereka pun bubar. “ kalian kenapa sih. Setiap
kali aku mendekat dengan kalian. Kalian itu slalu menjauh! Apa salah aku!”
tanya ku. “ loh egois. Loh mau menang sendiri. Loh gak pernah hargai orang
lain. Loh terlalu egois dengan adik loh.” Kata hammka. “ loh gak pernah pikirin
perasaan orang. Loh slalu memarahi orang orang. Bahkan loh tega lukain hati
adik loh sendiri.” Kata dila. “ tapi, kalian gak tau. Gimana rasa nya punya
adik yang tunarungu. Dia itu hanya bisa buat malu aku! Dia itu buat hidup aku
semakin berantakan!” kata ku menangis. “ loh yang buat hidup loh begini. Bukan
syifa. Tapi loh. Loh fikir lebih dalam lagi. kalau loh masih menyimpan rasa
egois dan mau menang loh sendiri. Loh tidak akan di sukai banyak orang! Ingat
itu!” kata siyla. Dan mereka pun pergi meninggal kan ku.
Saat pulang ke rumah. Aku memarahi syifa
dan membentak nya. “ loh puas kan! Teman teman gue lebih membela loh dari pada
gue! Loh puaskan!” bentak ku. “ gue akan pergi dari rumah ini. Gue gak akan
balik kerumah ini. Dan jangan ganggu hidup gue lagi. ngerti loh!” kata ku pergi
dari keluar rumah.
Saat aku berjalan di jalanan yang sunyi.
Tiba tiba ada seorang penjahat yang ingin menyopet ku. Aku pun mempertahan kan
barang barang ku. Dan akhir nya aku di tusuk oleh pisau nya. dan tiba tiba
syifa datang. Dan penjahat itu juga menembak syifa.
Dua hari aku tidak sadarkan diri. Saat
aku sadar, aku menanyakan keadaan syifa. Daddy pun membawa kan ku keruang ICU.
Disana syifa dirawat. Keadaan nya sangat parah. Aku menangis saat melihat syifa
terbaring tak sadar kan diri.
“ syifa, maafin kak bintang. Kak bintang
gak ingin kehilangan kamu. Kakak mohon kamu bangun. Maafin kakak. Kalau kakak
gak egois dan mau menang sendiri. Ini semua gak akan terjadi. Kamu bangun ya
syifa.” Kata ku menangis menyesal. Saat aku memegang tangan nya. tiba tiba
detak jantung syifa berhenti. Aku sangat menyesal atas apa yang pernah aku
lakukan pada adik ku sendiri. Aku terus menangis dan terus menangis.
Saat di pemakaman aku membayangkan semua
perbuatan yang pernah ku lakukan pada syifa. Aku gak pernah melakukan syifa
dengan baik. Aku slalu memerahi nya dan bahkan aku pernah mendorong nya dan
membentak nya sampai menangis.
Aku baru sadar, bahwa diri ku sangat
egois dan mau menang sendiri. Dan aku baru sadar, bahwa syifa telah banyak
berbuat baik pada ku. Dan aku sering memarahi syifa dan membentak nya. aku gak
pantas menjadi seorang kakak. Aku gak pantas menjadi seorang kakak untuk nya.
aku merasa bersalah.
Saat di rumah aku masuk ke kamar syifa.
Aku membaca buku diary nya. saat aku membaca buku diary nya. aku menangis,
betapa jahat nya aku slama ini. Syifa hanya ingin membuat aku bahagia. Bahkan
kado yang dia berikan kedapa ku yang pernah aku buang dia kutip kembali. Dan
aku membuka kado itu. Ternyata kado itu, kado yang ku ingin kan slama ini. Aku
sangat bersalah pada syifa.
Daddy dan mama pun masuk ke kamar syifa.
Dan mereka berada di samping ku. “ mama, daddy. aku gak berguna lagi. aku
merasa bersalah sama syifa. Slama dia hidup aku slalu memarahi nya. aku sangat
menyesal daddy, mama.” Kata ku menangis. “ sekarang, kamu buang rasa egois kamu
dan mau menang sendiri kamu.” Kata daddy. “ aku akan buang rasa egois aku dan rasa
mau menang sendiri aku. Aku janji daddy. aku janji mama. Tapi, tolong
kembalikan syifa lagi.” kata ku menangis. “ lihat daddy. syifa, udah bahagia di
atas sana. Dia gak ingin melihat kakak nya menangis begini. Syifa, udah bahagia
bersama omah di atas sana. Jadi kamu gak perlu sedih begini.” Kata daddy. “
tapi, aku..” kata ku belum selesai. Daddy dan mama pun langsung memeluk ku. “
kamu harus harus ikhlaskan syifa. Dia udah bahagia disana. Mama tau, gimana
persaan kamu. Mama, daddy, dan kak aldino juga sama seperti kamu. Tapi, kami
semua sudah mengikhlaskan syifa. Kamu harus ikhlaskan syifa sayang.” Ucap mama
yang masih memeluk ku.
Saat di sekolah. Teman teman aku masih
marah pada ku. Saat aku mendekati mereka. Mereka pun menjauh dan pergi dari ku.
“ aku tau. Aku salah. Aku egois, aku mau menang sendiri. Aku menyesal atas apa
yang aku perbuat slama ini. Aku udah buang sifat egois dan rasa mau menang ku
sendiri. Dan kalau waktu bisa di putar aku tidak akan pernah lakukan itu lagi.”
kata ku menangis. “ tapi, waktu tidak bisa di putar kembali lagi.” kata dila. “
aku tau. Tapi, aku menyesal atas apa yang pernah ku perbuat. Aku sangat merasa
bersalah. Aku janji tidak akan egois dan mau menang sendiri. Aku mohon maafin
aku.” Kata ku masih menangis. Dan mereka pun hanya terdiam. “ gak apa apa kok.
Kalau kalian gak mau maafin aku. Aku memang panatas di beginiin.” Kata ku yang
masih menagis sambil memutar kursi roda ku. “ aku mau maafin loh.” Kata siyla.
“ aku juga.” Kata hammka. “ aku juga.” Kata dila. “ aku juga.” Kila. Dan reno
juga mau memaaf kan ku.
Aku sadar Semua ini terjadi karena keegoan ku.
Aku terlalu egois. Aku menyesal karena, keegoisan ku. Andai waktu bisa di
putar. Aku tidak akan mengulang nya kembali. Aku tidak menjadi anak yang egois
dan mau menang sendiri. Tapi, semua telah terjadi. Tapi, di balik kejadian ini
semua, aku bisa menggambil hikmah nya. dan sekarang, aku tidak ingin menjadi
orang yang egois dan mau menang sendiri. Aku ingin buang jauh jauh rasa egois
dan mau menang sendiri. Gara gara aku terlalu egois dan mau menang sendiri. Dan
sekarang Aku harus kehilangan adik ku untuk slama lama nya. maafin kakak,
syifa. Maafin kakak. Kakak sayang sama kamu. We LOVE YOU SYIFA. I MISS YOU
SYIFA.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)