Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Welcome to KCRdA weblog | take parcitipate with us | read stories | comment | send stories

Jumat, 24 April 2015

Hobi, bakat

Ada suatu keluarga yang mempunyai dua orang anak perempuan yang berbeda hobi. Andina Rahayu, seorang anak remaja yang memiliki bakat dari lahir yaitu bernyanyi. Dia mempunyai kakak perempuan yang bernama Ratna Purnawati. Andina bila bernyanyi suaranya lebih merdu daripada Ratna. Dan itu sering dibanding – bandingkan oleh kedua orang tuanya, hal itu yang membuat Ratna jengkel pada adiknya itu.
“Suara adikmu malah lebih bagus daripada kamu. Coba kamu belajar vokal sana, daripada kamu ngetik – ngetik gak jelas gitu”kata mama. Ratna diam tak menjawab pertanyaan mamanya, dia sangat serius menatap tulisan yang ada dilayar komputer miliknya.
“Ratna! Kamu denger gak sih kata mama?”sambil menyenggol badan Ratna
“Eh!” kata Ratna kaget, seperti baru menyadari keberadaan mamanya dia berkata
“Loh mama sejak kapan disini?”“Sejak kamu tidak menjawab pertanyaan mama!”kata mama sambil meninggalkan Ratna yang sedang kebingungan.
Esoknya jam 2 pagi, suasana rumah itu menjadi kacau, karena Andina mendadak undangan menyanyi dari Bupati di kotanya
“Aaannnndiiiiiinnnn, baju iniii gimaaaaannaaaaa?”teriak mama dikamar Andin
“Aduh mama, ini acara pernikahan, bukan lomba menjadi Princess”kata Andina sambil mengembalikan gaun panjang yang mirip dengan gaunnya Cinderella ke lemari.
“Aduh Ratna mana sih, jangan – jangan masih tidur” "batin mama
“Kak Ratna gak dibangunin Ma? Suruh bantu” Tanya Andina
“Bangunin sana cepet!” kata mama    
“Kaaakkkaaaaaakkkkk, kak Ratna bangun, bantuin aku cari baju, daripada kakak tidur terus”teriak Andina sambil menggedor – gedor pintu kamar Ratna.
“Apaan sih? Berisik tau!” kata Ratna sambil mengucek matanya.“Daripada kakak tidur terus, mending ikut deh!” kata Andina menarik tangan kakaknya. Sesampainya di kamar Andina
“Ayo Rat, kamu bantuin mama cari baju yang cocok buat acara pernikahan anaknya Bupati”kata mama kepada Ratna yang masih heran dengan suasana kamar Andina yang sangat berantakan.
“Kenapa gak dari kemaren sih?” tanya Ratna yang sekarang ikut membantu
“Dikasih taunya aja jam setengah dua tadi”
“Emang acaranya jam berapa?”tanya Ratna lagi
“Jam delapan pagi ini”jawab mama
“Nah kalau baju ini gimana?” tanya Ratna sambil mengangkat baju muslim yang hanya dipakai oleh Andina saat ada acara keagamaan di kotanya
“Nggak!”
“Kalau yang ini?” sambil menunjukkan baju yang hampir sama dengan baju pertama
“Enggak!”
“Yang ini?”kata Ratna
“Enggak!”
“Ini?”
“Nggak!” jawab Andina
“Ini?”
“Nggak!”
“Ini?”kata Ratna
“Kakak! Ini acara pernikahan bukan pengajian!”Ratna pun berdiri dan berkata
“Kalau gitu cari aja sendiri, daripada aku bantuin cari tapi gak terima, lebih baik aku lanjutin hobiku!” kata Ratna sinis
“Ratna! Hobi kamu itu gak ada gunanya, gak bisa menghasilkan duit. Lihat adik kamu itu, masih kelas tiga SMP aja udah bisa cari duit sendiri, daripada kamu udah kelas tiga SMA aja masih minta orang tua!” kata mama mengomeli Ratna, tetapi Ratna diam tak menjawab kata – kata mamanya, tetapi dalam hatinya dia berkata
“Lihat aja nanti, aku pasti bisa cari duit sendiri dari hobiku”. Ratna meninggalkan mama dan adiknya dengan perasaan dongkol.
Jam dirumah Ratna menunjukkan pukul 07.00 WIB, mereka sudah memasuki mobil yang akan menjemput Andina sekeluarga.
"kenapa aku harus ikut! Padahal daripada aku ikut kesana, lebih baik aku melanjutkan tulisanku!"batin Ratna, tapi terlambat, mobil sudah melaju separuh perjalanan.
Sesampainya di tempat acara, Andina dan kedua orang tuanya dibawa menuju ke dalam tenda tempat para penyanyi lainnya berkumpul. Sedangkan Ratna lebih memilih untuk duduk di bangku penonton
“duhai senangnya pengantin baru, duduk bersanding bersenda gurau…” suara merdu itu keluar dari mulut Andina. Suara tepuk tangan bergema di ruangan itu, mata semua orang tertuju pada Andina, tetapi tidak dengan Ratna yang matanya tertuju pada tulisan di hp-nya, dia sedang mencari ide untuk tulisannya.
Tiba di akhir acara, semua orang menyerukan nama Andina, tetapi Ratna masih tetap menatap hp-nya dan menulisnya di suatu kertas yang dibawanya dari rumah.
Acara selesai,Ratna dan keluarganya memasuki mobil yang akan mengantar mereka pulang. Dalam perjalanan suasana dalam mobil sangat hening, hingga
“Ratna, lihatkan tadi, banyak orang yang sudah kenal dengan adikmu. Lihat kamu ud……” belum selesai mama berkata, mobil yang mengantar mereka sampai depan rumah. Ratna langsung membuka pintu mobil dan berlari masuk ke dalam rumah, menghindari omelan mamanya.
“Lihat aja nanti aku pasti bakal lebih terkenal daripada Andin, penghasilanku bakal lebih banyak daripada Andin dan aku pasti bisa lebih membahagiakan kalian daripada Andin” kata Ratna geram.
***
Dua minggu kemudian tulisan Ratna telah selesai
“Akhirnya selesai juga tulisan ini. Lebih baik aku segera mengirimnya!”Setelah mengirimkan tulisannya ke penerbit, Ratna cepat – cepat pulang
“Dari mana Rat?” tanya mama yang sudah menunggu di depan pintu
“Eh, aku, aaku, tadi dariii…darrii… eee itu darii, dari rumah Sinta”kata Ratna mengarang
“Temen baru aku disekolah”kata Ratna mengarang lagi
“Kata kamu kemarin, sekolah gak terima siswa baru lagi. Jawab yang jujur dari mana kamu?” kata mama marah, Ratna menarik nafas panjang
“Aku habis dari kantor pos, ngirim tulisanku ke penerbit”kata Ratna
“Ratna! Sudah berapa kali mama bilang, jangan meneruskan hobi kamu yang gak bermanfaat itu, dari dulu mama sudah bilangin!” kata mama sambil memukul pintu, Ratna tersentak kaget. Ratna diam, dia tak mau urusan bertambah panjang.
***
Beberapa minggu kemudian.Orang tua Ratna sedang berkumpul diruang keluarga. Tetapi tidak dengan Ratna dan Andina, Andina sedang latihan vokal, sedangkan Ratna pergi entah kemana.
“Mana Ratna?” tanya papa Ratna
“Biasa, anak itu dari kemarin, pulang sekolah malah ngeluyur”kata mama"
“seorang anak SMA di kota Jakarta, berhasil mendapatkan rekor penulis termuda, berbakat dan tulisannya yang paling disukai di Indonesia. Umurnya masih 16 tahun.”"kata host salah satu stasiun TV swasta di Indonesia, untuk membuat para penonton penasaran.
“Hmmm, hebat juga anak ini, kalau anak kita seperti itu, pasti mama bangga banget, tapi mana bisa kalau dia ngeluyur terus” kata mama."
“inilah anak berbakat kita di tahun 2015, RATNA PURNAWATi” muncullah seorang remaja perempuan, diiringi oleh suara tepukan yang bergemuruh di ruang studio salah satu TV swasta. Ya dialah Ratna, remaja perempuan yang hobinya tidak disetujui oleh kedua orang tuanya. Sekarang dia dikenal banyak orang dan mempunyai penghasilan sendiri , tawaran kerja bermunculan, membuatnya semakin sibuk.
“HAH?!” orang tuanya kaget tak menyangka.
Ratna buku ini menceritakan tentang apa sih?”tanya host salah satu stasiun TV.
Buku ini menceritakan kehidupan seorang remaja perempuan yang hobinya tidak disetujui oleh kedua orang tuanya. Emmmm pokoknya, kalau mau tau beli duluu…"kata Ratna sambil tersenyum.Dirumah Ratna, orang tua Ratna menangis terharu. Kehidupan seorang Ratna Purnawati telah berubah, orang tuanya sekarang telah mendukung hobi Ratna, dan perhatian orang tuanya sekarang lebih pada Ratna.
                     TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)