Di Batas Kematian
by Syamsul Bahri
Kudapati diriku berdiri di tempat gelap. Tiada suara, sepi, hening, dan terasa damai. Aku mulai berjalan tanpa arah. Namaku Yuki. Aku berumur 21 thn.
by Syamsul Bahri
Kudapati diriku berdiri di tempat gelap. Tiada suara, sepi, hening, dan terasa damai. Aku mulai berjalan tanpa arah. Namaku Yuki. Aku berumur 21 thn.
Lanjut cerita...
Kulihat di sudut sana ada secercah cahaya yang
terlihat tampak kecil. Aku berlari menghampiri cahaya tersebut. Kuberlari,,
berlari,, dan berlari.. Tapi, apa daya cahaya tersebut selalu menjauhiku.. Kini
aku tergeletak duduk dan menangisi semua ini.. Dalam hatiku berkata, "Apa
yang terjadi padaku sekarang, dimana Aku berada?".
Kemudian aku melihat seseorang nenek tua
menghampiriku, datang dan mengangkatku.. "Sabar yah sayang! Sabar!"
kata orang tersebut. "Siapa kamu..? Dimana aku sekarang ini..??"
teriakku kepadanya.. "Kamu sekarang ada di tempat dunia antara kematian!."
katanya.. "Hah, apa?? Jadi sekarang ini aku telah meninggal..?
Kenapa...!!! Kenapa...!!!", aku pun mengguncang-guncang tubuhnya..
"Tidak sayang, kamu belum meninggal, kamu hanya berada di batas kematian.
Saat ini tubuhmu ada dirumah sakit dalam keadaan Koma... Apa kamu tidak
mengingat kejadian semalam...??" kata nenek tua itu kepadaku..
"Kejadian yang semalam...!!!" kataku..
Aku mulai memikirkan hal-hal yang semalam yang
terjadi.. "Astaga, semalam aku...???".
Semalam, sekitar jam 8.00, aku berjalan menelusuri
jalan setapak ke arah rumahku. Sesampai di rumah, aku berjalan kearah dapur
untuk meneguk segelas air sekalian menghilangkan rasa hausku. Saat itu ibu dan
ayahku sedang keluar kota, katanya besok mereka akan kembali, biasa orang
sibuk..! Setelah dari dapur, aku pun melangkah menaiki tangga rumahku untuk
menuju ke kamarku..
Dua langkah menaiki tangga, langkahku terasa berat,
bahkan sangat berat. Dalam hati aku berkata, "Apa yang terjadi..?? Kenapa
kakiku begini..??".. Saat itu mataku tertuju kearah kaki kiriku yang
terasa berat, terlihat sesuatu bayangan tangan gelap menyentuh kakiku. Aku
berteriak histeris sambil menutup mata dan membaca ayat-ayat suci alQur'an yang
aku ketahui.. Hingga akhirnya, bayangan tersebut hilang dan kakiku pun tidak
terasa berat lagi.. Selama ini, kejadian seperti ini baru pertama kali aku
alami.
Sebelum sampai di kamar, aku samar-samar melihat
seseorang berdiri di depan pintu kamarku.. Seorang anak laki-laki yang tampan,
tertawa manis kearahku.. Aku tidak percaya hal ini, kugosok mataku beberapa kali
dan melihat secara pasti kearah anak tersebut, dan ternyata benar, itu adalah
khayalanku saja.. "Mungkin hanya halusinasiku saja..!!". Kumelangkah
memasuki kamarku disertai menghidupkan lampu kamarku.. Kurebahkan tubuhku di
atas kasur yang empuk dan memejamkan mataku..
Sesaat itu, kurasakan tubuhku tertiup angin. Kubuka
mataku, dan sentak aku terkaget melihat bahwa diriku berdiri diatas atap
rumahku. Kuingin menggerakkan tubuhku tapi tidak bisa, kurasakan tubuhku
seperti didorong oleh seseorang. Perlahan sedikit demi sedikit kakiku bergerak
dengan sendirinya. Hingga mencapai bagian tepi atap.. Aku hanya dapat
berteriak-teriak meminta tolong.. Namun tiada satu orang pun yang menolongku...
Terdengar suara sayup-sayup memanggil di belakangku
"Rasya...!! Rasya...!!! Jangan nak, Jangan sakiti kakakmu nak." kata
orang itu sambil terisak-isak dan menangis.. Dalam hati aku berkata
"Hah... Suara itu??".. "Mama, tolong aku maa..." teriakku
penuh histeris.. Terdengar bisikan di telingaku, "Dia tidak akan bisa
menolongmu... Kita akan selalu bersama, Kakak...??"... "Jangan Rasya,
dia itu kakakmu, apa kamu tidak menyayangi kakakmu..??" kata Ibuku yang
mengeluarkan air mata...
"Apa ibu menyayangiku..?? Ibu hanya menyayangi
kakak.. Tidak dengan diriku.. Dulu, saat aku dan kakak kecil, saat kami hampir
jatuh dari tempat ini,, apa ibu menolongku...?? Ibu hanya menolong kakak, dan
membiarkan aku terjatuh dari tempat ini...", kata adikku... "Tidak
nak, tidak...!!! Ibu menyayangi kalian berdua,, saat itu, ibu memegang tangan kalian
berdua, tapi ibu tidak kuat memegang tangan kalian berdua sekaligus,, dan
kejadian itupun terjadi nak... Maafkan ibu...??, kata ibuku...
"Asal ibu tahu, aku sendirian disana bu, aku
tidak punya siapapun disana bu..?? Sekarang, aku akan membawa kakak bu...??
Maafkan aku bu..? Aku harus mengambil anak kesayangan ibu...!! Kata adik
kecilku itu..
Kemudian tubuhku merasakan seperti di dorong...
Kurasakan tubuhku melayang dan terhempas jatuh dari atap rumahku.. Kemudian
akupun tidak sadarkan diri...!!!
Kutangisi semua kejadian semalam... "Nak
sekarang kamu harus kembali ke tubuhmu..??" kata nenek tersebut..
"Baimana caranya nek...!" kataku. "Lihat cahaya terang disana,
disana ada sebuah pintu dan masukilah.." kata nenek kepadaku sambil
mengusap air mataku dan menunjuk ke arah cahaya tersebut..
"Pergilah...???"..
Akupun berlari menjauh dari nenek tersebut dan
mendekati pintu yang bercahaya tersebut, lalu kumasuki...
Perlahan lahan kubuka mataku, samar-samar terlihat
wajah wanita cantik yang tersenyum kepadaku sambil meneteskan air mata
bahagia.. Ya, dialah ibuku yang menyayangiku dan adikku selama ini... Kasih
sayangnya melebihi apapun... Akupun menyayangimu ibu..??? Terima kasih atas
perjuanganmu menjagaku, mendidikku dan melindungiku selama ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)