Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Welcome to KCRdA weblog | take parcitipate with us | read stories | comment | send stories

Kamis, 23 April 2015

Black Box - Cerpen Horor

Black Box
by Syamsul Bahri


Hari ini hari senin, hari dimana siswa yang terlambat mengikuti upacara akan dihukum bersih-bersih WC sekolah. Upacara dilakukan pada jam 07.30. Namaku Syamir.
Jam ditanganku menunjukkan pukul 06.05. Mobil angkutan umum belum berlalu-lalang di depan rumahku. Aku hanya berdiri menunggu mobil menuju kesekolahku. Kini jam menunjukkan 06.50, aku mulai resah. Apalagi jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh. Kulihat sebuah mobil biru menuju kearahku. Mobil yang tak pernah kulihat sebelumnya. "Dari pada cari mobil lain kemudian aku terlambat, mendingan aku naik mobil ini saja," pikirku. Kuhentikan mobil warna biru ini, "Bang, bisa antar ke SMP 25 Bangsawan?" tanyaku. Kulihat sopir mobil itu hanya mengangguk dan itu pertanda iya. Langsung saja kunaiki mobil ini.
Di dalam mobil itu, hanya ada aku yang menjadi penumpangnya. "Oh, mungkin aku adalah penumpang pertama yang naik di mobil ini," pikirku. Kulihat sebuah kotak hitam terletak di sampingku, ada sebuah tulisan diatas kotak itu, "Ambil kotak ini jika kamu melihatnya,". Tapi aku hanya melihat dan membiarkannya terletak disampingku.
Pas didepan sekolahku, mobil ini berhenti. Kuberikan uang Rp.5000,00 ke sopir mobil itu. Kemudian mobil itu pergi dan menghilang dari pandanganku.
Perasaan legah, karena masih ada 5 menit untuk mengikuti upacara di sekolahku. Aku cepat-cepat ke kelas dan menyimpan tasku kemudian berlari masuk kelapangan untuk berbaris mengikuti upacara yang akan dimulai.
Upacara hari ini berjalan dengan lancar sebagaimana setiap hari senin sebelumnya. Setelah upacara dibubarkan, semua siswa-siswi kembali ke kelas masing-masing karena pelajaran akan dimulai.
Aku merasa aneh ketika ingin memasuki kelasku. Dimejaku terdapat sebuah kotak hitam, hampir mirip dengan kotak hitam yang aku lihat diatas mobil tadi. Kuhampiri kotak hitam tersebut, tertulis "Ambil kotak ini jika kamu melihatnya", "sama persis dengan tulisan dikotak tadi," pikirku. "Apakah ini memang kotak yang tadi di mobil itu?" kataku dalam hati. Kini aku hanya berpikiran tentang kotak hitam ini. Dari mana asal-usul kotak ini. Siapa yang membawa kotak ini kesini. Tanda tanya besar ada dibenakku sekarang.
Bel panjang menandakan pelajaran berakhir dan akan dilanjut besoknya. Waktunya pulang sekolah.
Aku membereskan semua bukuku dan peralatan sekolah yang ada dimeja dan memasukkannya kedalam tasku. Kulihat kotak hitam itu. Aku mulai berpikir mending aku tidak usah membawa kotak ini. Kemungkinan kotak ini ada pemiliknya. Tapi, ada perasaan ingin membawa kotak ini. Jadi aku bawa saja kotak ini kerumah.
Sesampai dirumah, aku meletakkan kotak ini diatas meja belajarku. Setelah mandi dan makan siang, aku kekamar untuk tidur siang. "Perasaan, aku tadi taruh ini kotak diatas meja, tapi kok ada di kasur? Apa mbok Ijah yang pindahin yah," kataku sambil berpikir. "Ah, mending aku tidur siang saja. Terus sebentar sore, aku bisa cek apa isi dari kotak ini, mungkin aku bisa tahu pemiliknya dan mengembalikannya besok." kataku.
Kuterbuai dalam mimpi yang indah. Tiba-tiba aku terbangun kaget dan takut. Dalam mimpiku, aku melihat diriku terjatuh dengan sangat cepat dan tidak sampai-sampai kebawah.
Aku langsung bangkit dari tidurku dan menuju ke dapur untuk meneguk segelas air untuk menghilangkan rasa kaget dan takutku. Segelas airpun meluncur dari tenggorokanku.
Sesampai dikamarku, kulihat kotak hitam itu berada diatas ranjangku, padahal tadi sudah kupindahkan ke meja belajarku. Aku mulai penasaran dan curiga dengan apa isi dari kotak ini. Kucoba mencari tombol atau tempat kunci untuk membuka kotak ini, tapi tidak ada celah sedikitpun dari kotak ini. "Bagaimana cara membuka kotak ini?? Bahkan semut saja tidak akan memasukinya," kataku.
Kucoba meraba kesana-kemari, membalik-balikkannya dan berbagai macam telah kulakukan tapi tetap saja kotak itu tidak dapat terbuka. Kemudian aku meletakkan kotak ini diatas meja belajarku. Aku hanya memandanginya dari tempat tidurku.
Beberapa menit kemudian, terdengar bunyi "klik" dari arah kotak itu. Kuhampiri kotak itu, ternyata kotak itu terbuka dengan sendirinya. "Hah, kotak aneh," bisikku.
Perlahan-lahan kubuka penutup kotak ini. Berbagai benda ada didalamnya. Cincin, pecahan kaca, gigi, bahkan tulangpun ada didalamnya. Aku tertarik dengan cincin itu. Kucoba memakainya, lalu melepaskannya dan memakainya kembali. Kini cincin itu tidak aku lepas, akan tetapi kupakai terus. Kucoba mencari nama seseorang didalam kotak itu, tapi tidak dapat kutemukan. Jadi, aku berpikiran untuk membawanya besok ke sekolahku, mungkin saja pemiliknya sedang mencarinya.
Malamnya, aku tidur seperti biasa. Baru saja ku menutup mata, mimpi buruk itu datang menghampiriku.
Aku bermimpi dikejar-kejar makhluk hitam besar bermata merah. Dia mengaum bagaikan raja singa yang kelaparan. Bagian tubuh kebawah seperti babi, sebagian lagi manusia. Giginya panjang seperti gading gajah. Telinganya seperti telinga anjing. Perlahan dia semakin dekat, malah semakin dekat. Diapun menerkam tubuhku. Tubuhku tak berdaya dicabik-cabik oleh gigi tajamnya.
Aku langsung terbangun dari mimpi buruk ini. Ceceran keringat mulai menetes. "Haah, kok bisa aku mimpi buruk yah, padahal aku tidak pernah mimpi buruk sebelumnya!". Kucoba menutup mataku kembali, tapi bayangan makhluk itu tetap terbayang-bayang dalam pikiranku. Malam ini aku tidak bisa tertidur hingga jam 2 malam. Tapi setelah jam 3 subuh, aku baru dapat tertidur dengan nyenyaknya.
Paginya, aku kesekolah dengan membawa kotak hitam ini. Kulihat, mobil biru yang pernah aku tumpangi kearahku dan berhenti pas didepanku. Aku langsung naik ke mobil itu menuju ke sekolahku. Kulihat sebuah tulisan "Simpan benda itu disini, kembalikanlah apa yang ada didalamnya!". "Aneh!" pikirku.
Saat sampai disekolah, mobil itu berhenti dan menurunkanku di depan pintu gerbang sekolah. Aku tetap membawa kotak itu. "Silahkan kembalikan" kata sopir itu dengan tatapan kosong kepadaku lalu pergi dari hadapanku. "Maksudnya apa? Benda ini!" kataku.
Kumasuki sekolahku itu, aku berjalan menuju kelasku. Kulihat seorang anak kecil berlari-larian masuk ke kelasku. Aku menegurnya, "Adek, jangan lari-larian. Pulang kerumah saja, tempat ini tempat belajar. Keluarga adek dimana?" tanyaku. Adik kecil itu hanya berlari pergi dan menghilang.
Kulihat, teman-teman menatapiku dengan tatapan aneh. Aku berjalan memasuki kelasku. Kutatap teman-teman yang ada disana. Kurasakan ada perbedaan disana. Teman-temanku bertambah, bahkan banyak murid yang tidak pernah kulihat sedang berkumpul dan bercengkerama dikelasku itu.
Bahkan di WC ada murid yang hanya suka bersolek di depan cermin. Hanya itu yang ia lakukan.

Ketika aku mulai pelajaran, kulihat siswa baru tersebut menunjukkan keanehan. Tubuhnya mulai pucat, dia hanya diam kaku. Aku mulai berteriak-teriak ketika seorang murid menggantung diri didepan kami semua. "Aaaaaaaaa" teriakku sambil menutup mata, "Kamu kenapa?" tanya Ibu Ayu. "Bunuh diri, aku tidak ingin melihatnya gantung diri?" kataku histeris. "Dimana? Siapa?" tanya Ibu Ayu lagi. "Disitu! Namanya Siska, dia siswa baru" kataku sambil menunjuk tempat Siska bunuh diri. "Syamir, disini tidak ada siswa yang bernama Siska, tidak ada siswa baru disini". "TIDAAKKK, apa ibu tidak lihat, dia gantung diri diatas kita bu, diatas kita". "Coba lihat, tidak ada apa-apa disini" kata Ibu Ayu menenangkanku. Kucoba membuka mataku kembali, tidak ada tambahan murid, semua seperti sekolahku sebelumnya. "Tapi, aku jelas melihatnya bu, dia jalan kesini dan menggantung dirinya. Namanya Siska bu!". "Mungkin itu cuma halusinasimu saja".
Setelah pulang sekolah. Aku mulai merasakan keanehan. Aku sering melihat penampakan. Aku mulai stress dengan apa yang aku lihat. Kulihat jari tanganku. Oh ada cincin disana. Kubuka dan kumasukkan kedalam kotak itu. "Mungkin gara-gara cincin ini aku mulai merasakan keanehan ini" kataku setelah memasukkan cincin itu kedalam kotak hitam itu.
Besoknya, saat hari libur, aku menunggu mobil biru itu. Hanya beberapa menit saja, mobil yang kutunggu-tunggu datang dan berhenti pas didepanku. Aku langsung bertanya, "Apakah ini barang Anda?", supir bis hanya mengangguk. Kemudian kuletakkan kembali kotak hitam itu dibelakang kursi penumpang. Tertulis disebuah kaca, "Terimakasih Telah Mengembalikan.". Mobil itupun pergi meninggalkanku tanpa jejak apa-apa ditanah, dan menghilang didepanku.
Lantunan lagu membuatku memasuki alam mimpiku. Mimpi akan mobil biru, makhluk tinggi besar, kotak hitam, dan sebuah tulisan.
Aku terbangun dengan rasa takut. Malam ini sangat gelap tanpa sinaran cahaya bulan yang menyelinap dibalik celah-celah jendelaku. Aku mencoba membuka jendelaku karena hawa didalam kamarku sangat panas. Kulihat mobil biru itu telah terparkir di depan rumahku. "Mau apa mobil itu datang kerumah!". Kulangkahkan kakiku menuju pintu, kuintip apa yang ada dalam mobil itu, tidak ada siapapun didalamnya. Tiba-tiba mobil itu menyala sendiri dan pergi tanpa ada yang mengendarainya. Aku kaget, takut, ngeri, dan merasa tidak percaya akan apa yang baru saja aku lihat. Malam itu adalah malam yang sangat mencekam bagiku.
Keesokan paginya, ibu menyiapkan sarapan pagi untukku. Ibu melihat kondisiku yang pucat pasi. "Kamu kenapa, sakit? Kalau begitu Syamir istirahat saja dirumah! Nanti ibu telepon ke sekolahmu.". "Iya bu!". Setelah sarapan pagi, aku langsung minum obat kemudian kekamar untuk istirahat. Aku berpimpi didatangi oleh sopir mobil biru itu. Sopir dengan keadaan wajah yang penuh darah, luka-luka dan goresan yang membuat aku bisa melihat daging dibalik kulit wajahnya. "Terimakasih!" hanya itu yang dikatakannya kemudian hilang dan lenyap. Aku langsung terbangun dengan perasaan legah, ditambah takut. Aku berpikir dia datang kemimpiku untuk mengucapkan terima kasih karena aku telah mengembalikan kotak yang ada didalam mobilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)