Black Box
by Syamsul Bahri
Hari
ini hari senin, hari dimana siswa yang terlambat mengikuti upacara akan dihukum
bersih-bersih WC sekolah. Upacara dilakukan pada jam 07.30. Namaku Syamir.
Jam
ditanganku menunjukkan pukul 06.05. Mobil angkutan umum belum berlalu-lalang di
depan rumahku. Aku hanya berdiri menunggu mobil menuju kesekolahku. Kini jam
menunjukkan 06.50, aku mulai resah. Apalagi jarak dari rumah ke sekolah cukup
jauh. Kulihat sebuah mobil biru menuju kearahku. Mobil yang tak pernah kulihat
sebelumnya. "Dari pada cari mobil lain kemudian aku terlambat, mendingan
aku naik mobil ini saja," pikirku. Kuhentikan mobil warna biru ini,
"Bang, bisa antar ke SMP 25 Bangsawan?" tanyaku. Kulihat sopir mobil
itu hanya mengangguk dan itu pertanda iya. Langsung saja kunaiki mobil ini.
Di
dalam mobil itu, hanya ada aku yang menjadi penumpangnya. "Oh, mungkin aku
adalah penumpang pertama yang naik di mobil ini," pikirku. Kulihat sebuah
kotak hitam terletak di sampingku, ada sebuah tulisan diatas kotak itu,
"Ambil kotak ini jika kamu melihatnya,". Tapi aku hanya melihat dan
membiarkannya terletak disampingku.
Pas
didepan sekolahku, mobil ini berhenti. Kuberikan uang Rp.5000,00 ke sopir mobil
itu. Kemudian mobil itu pergi dan menghilang dari pandanganku.
Perasaan
legah, karena masih ada 5 menit untuk mengikuti upacara di sekolahku. Aku
cepat-cepat ke kelas dan menyimpan tasku kemudian berlari masuk kelapangan
untuk berbaris mengikuti upacara yang akan dimulai.
Upacara
hari ini berjalan dengan lancar sebagaimana setiap hari senin sebelumnya.
Setelah upacara dibubarkan, semua siswa-siswi kembali ke kelas masing-masing
karena pelajaran akan dimulai.
Aku
merasa aneh ketika ingin memasuki kelasku. Dimejaku terdapat sebuah kotak
hitam, hampir mirip dengan kotak hitam yang aku lihat diatas mobil tadi.
Kuhampiri kotak hitam tersebut, tertulis "Ambil kotak ini jika kamu
melihatnya", "sama persis dengan tulisan dikotak tadi," pikirku.
"Apakah ini memang kotak yang tadi di mobil itu?" kataku dalam hati.
Kini aku hanya berpikiran tentang kotak hitam ini. Dari mana asal-usul kotak
ini. Siapa yang membawa kotak ini kesini. Tanda tanya besar ada dibenakku
sekarang.
Bel
panjang menandakan pelajaran berakhir dan akan dilanjut besoknya. Waktunya
pulang sekolah.
Aku
membereskan semua bukuku dan peralatan sekolah yang ada dimeja dan
memasukkannya kedalam tasku. Kulihat kotak hitam itu. Aku mulai berpikir
mending aku tidak usah membawa kotak ini. Kemungkinan kotak ini ada pemiliknya.
Tapi, ada perasaan ingin membawa kotak ini. Jadi aku bawa saja kotak ini
kerumah.
Sesampai
dirumah, aku meletakkan kotak ini diatas meja belajarku. Setelah mandi dan
makan siang, aku kekamar untuk tidur siang. "Perasaan, aku tadi taruh ini
kotak diatas meja, tapi kok ada di kasur? Apa mbok Ijah yang pindahin
yah," kataku sambil berpikir. "Ah, mending aku tidur siang saja.
Terus sebentar sore, aku bisa cek apa isi dari kotak ini, mungkin aku bisa tahu
pemiliknya dan mengembalikannya besok." kataku.
Kuterbuai
dalam mimpi yang indah. Tiba-tiba aku terbangun kaget dan takut. Dalam mimpiku,
aku melihat diriku terjatuh dengan sangat cepat dan tidak sampai-sampai
kebawah.
Aku
langsung bangkit dari tidurku dan menuju ke dapur untuk meneguk segelas air
untuk menghilangkan rasa kaget dan takutku. Segelas airpun meluncur dari
tenggorokanku.
Sesampai
dikamarku, kulihat kotak hitam itu berada diatas ranjangku, padahal tadi sudah
kupindahkan ke meja belajarku. Aku mulai penasaran dan curiga dengan apa isi
dari kotak ini. Kucoba mencari tombol atau tempat kunci untuk membuka kotak
ini, tapi tidak ada celah sedikitpun dari kotak ini. "Bagaimana cara
membuka kotak ini?? Bahkan semut saja tidak akan memasukinya," kataku.
Kucoba
meraba kesana-kemari, membalik-balikkannya dan berbagai macam telah kulakukan
tapi tetap saja kotak itu tidak dapat terbuka. Kemudian aku meletakkan kotak
ini diatas meja belajarku. Aku hanya memandanginya dari tempat tidurku.
Beberapa
menit kemudian, terdengar bunyi "klik" dari arah kotak itu. Kuhampiri
kotak itu, ternyata kotak itu terbuka dengan sendirinya. "Hah, kotak
aneh," bisikku.
Perlahan-lahan
kubuka penutup kotak ini. Berbagai benda ada didalamnya. Cincin, pecahan kaca,
gigi, bahkan tulangpun ada didalamnya. Aku tertarik dengan cincin itu. Kucoba
memakainya, lalu melepaskannya dan memakainya kembali. Kini cincin itu tidak
aku lepas, akan tetapi kupakai terus. Kucoba mencari nama seseorang didalam
kotak itu, tapi tidak dapat kutemukan. Jadi, aku berpikiran untuk membawanya
besok ke sekolahku, mungkin saja pemiliknya sedang mencarinya.
Malamnya,
aku tidur seperti biasa. Baru saja ku menutup mata, mimpi buruk itu datang
menghampiriku.
Aku
bermimpi dikejar-kejar makhluk hitam besar bermata merah. Dia mengaum bagaikan
raja singa yang kelaparan. Bagian tubuh kebawah seperti babi, sebagian lagi
manusia. Giginya panjang seperti gading gajah. Telinganya seperti telinga
anjing. Perlahan dia semakin dekat, malah semakin dekat. Diapun menerkam
tubuhku. Tubuhku tak berdaya dicabik-cabik oleh gigi tajamnya.
Aku
langsung terbangun dari mimpi buruk ini. Ceceran keringat mulai menetes.
"Haah, kok bisa aku mimpi buruk yah, padahal aku tidak pernah mimpi buruk
sebelumnya!". Kucoba menutup mataku kembali, tapi bayangan makhluk itu
tetap terbayang-bayang dalam pikiranku. Malam ini aku tidak bisa tertidur
hingga jam 2 malam. Tapi setelah jam 3 subuh, aku baru dapat tertidur dengan
nyenyaknya.
Paginya,
aku kesekolah dengan membawa kotak hitam ini. Kulihat, mobil biru yang pernah
aku tumpangi kearahku dan berhenti pas didepanku. Aku langsung naik ke mobil
itu menuju ke sekolahku. Kulihat sebuah tulisan "Simpan benda itu disini,
kembalikanlah apa yang ada didalamnya!". "Aneh!" pikirku.
Saat
sampai disekolah, mobil itu berhenti dan menurunkanku di depan pintu gerbang
sekolah. Aku tetap membawa kotak itu. "Silahkan kembalikan" kata
sopir itu dengan tatapan kosong kepadaku lalu pergi dari hadapanku.
"Maksudnya apa? Benda ini!" kataku.
Kumasuki
sekolahku itu, aku berjalan menuju kelasku. Kulihat seorang anak kecil
berlari-larian masuk ke kelasku. Aku menegurnya, "Adek, jangan
lari-larian. Pulang kerumah saja, tempat ini tempat belajar. Keluarga adek
dimana?" tanyaku. Adik kecil itu hanya berlari pergi dan menghilang.
Kulihat,
teman-teman menatapiku dengan tatapan aneh. Aku berjalan memasuki kelasku.
Kutatap teman-teman yang ada disana. Kurasakan ada perbedaan disana.
Teman-temanku bertambah, bahkan banyak murid yang tidak pernah kulihat sedang
berkumpul dan bercengkerama dikelasku itu.
Bahkan
di WC ada murid yang hanya suka bersolek di depan cermin. Hanya itu yang ia
lakukan.
Ketika
aku mulai pelajaran, kulihat siswa baru tersebut menunjukkan keanehan. Tubuhnya
mulai pucat, dia hanya diam kaku. Aku mulai berteriak-teriak ketika seorang
murid menggantung diri didepan kami semua. "Aaaaaaaaa" teriakku
sambil menutup mata, "Kamu kenapa?" tanya Ibu Ayu. "Bunuh diri,
aku tidak ingin melihatnya gantung diri?" kataku histeris. "Dimana?
Siapa?" tanya Ibu Ayu lagi. "Disitu! Namanya Siska, dia siswa
baru" kataku sambil menunjuk tempat Siska bunuh diri. "Syamir, disini
tidak ada siswa yang bernama Siska, tidak ada siswa baru disini".
"TIDAAKKK, apa ibu tidak lihat, dia gantung diri diatas kita bu, diatas
kita". "Coba lihat, tidak ada apa-apa disini" kata Ibu Ayu
menenangkanku. Kucoba membuka mataku kembali, tidak ada tambahan murid, semua
seperti sekolahku sebelumnya. "Tapi, aku jelas melihatnya bu, dia jalan
kesini dan menggantung dirinya. Namanya Siska bu!". "Mungkin itu cuma
halusinasimu saja".
Setelah
pulang sekolah. Aku mulai merasakan keanehan. Aku sering melihat penampakan.
Aku mulai stress dengan apa yang aku lihat. Kulihat jari tanganku. Oh ada
cincin disana. Kubuka dan kumasukkan kedalam kotak itu. "Mungkin gara-gara
cincin ini aku mulai merasakan keanehan ini" kataku setelah memasukkan
cincin itu kedalam kotak hitam itu.
Besoknya,
saat hari libur, aku menunggu mobil biru itu. Hanya beberapa menit saja, mobil
yang kutunggu-tunggu datang dan berhenti pas didepanku. Aku langsung bertanya,
"Apakah ini barang Anda?", supir bis hanya mengangguk. Kemudian
kuletakkan kembali kotak hitam itu dibelakang kursi penumpang. Tertulis
disebuah kaca, "Terimakasih Telah Mengembalikan.". Mobil itupun pergi
meninggalkanku tanpa jejak apa-apa ditanah, dan menghilang didepanku.
Lantunan
lagu membuatku memasuki alam mimpiku. Mimpi akan mobil biru, makhluk tinggi
besar, kotak hitam, dan sebuah tulisan.
Aku
terbangun dengan rasa takut. Malam ini sangat gelap tanpa sinaran cahaya bulan
yang menyelinap dibalik celah-celah jendelaku. Aku mencoba membuka jendelaku
karena hawa didalam kamarku sangat panas. Kulihat mobil biru itu telah
terparkir di depan rumahku. "Mau apa mobil itu datang kerumah!".
Kulangkahkan kakiku menuju pintu, kuintip apa yang ada dalam mobil itu, tidak
ada siapapun didalamnya. Tiba-tiba mobil itu menyala sendiri dan pergi tanpa
ada yang mengendarainya. Aku kaget, takut, ngeri, dan merasa tidak percaya akan
apa yang baru saja aku lihat. Malam itu adalah malam yang sangat mencekam
bagiku.
Keesokan
paginya, ibu menyiapkan sarapan pagi untukku. Ibu melihat kondisiku yang pucat
pasi. "Kamu kenapa, sakit? Kalau begitu Syamir istirahat saja dirumah!
Nanti ibu telepon ke sekolahmu.". "Iya bu!". Setelah sarapan
pagi, aku langsung minum obat kemudian kekamar untuk istirahat. Aku berpimpi
didatangi oleh sopir mobil biru itu. Sopir dengan keadaan wajah yang penuh
darah, luka-luka dan goresan yang membuat aku bisa melihat daging dibalik kulit
wajahnya. "Terimakasih!" hanya itu yang dikatakannya kemudian hilang
dan lenyap. Aku langsung terbangun dengan perasaan legah, ditambah takut. Aku
berpikir dia datang kemimpiku untuk mengucapkan terima kasih karena aku telah
mengembalikan kotak yang ada didalam mobilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)