Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Welcome to KCRdA weblog | take parcitipate with us | read stories | comment | send stories

Kamis, 23 April 2015

Bersyukurlah, jika kamu masih memeliki CINTA - Cerpen Remaja

Bersyukurlah, jika kamu masih memeliki CINTA
Karya Linda Gustia

Sore itu seperti biasanya Dara ke toko buku langganannya untuk membeli buku yang sudah dinantikanya sejak sebulan yang lalu. Dara memang senang sekali membaca novel, hampir semua novel best seller telah ia baca. Dara merupakan siswi kelas 11 SMA, ia dikenal sebagai cewe yang baik, pintar, dan cantik. Sebagai cewe yang hampir berusia 17 tahun, tentu saja ia telah mengenal CINTA. Baru 2 bulan yang lalu ia merasakan sakit hati karena ia putus dengan cinta pertamanya.
Dara berangkat ke toko buku dengan pak Suryo, supir pribadinya yang selalu mengantarnya kemana-mana. Setelah sampai Dara langsung menuju deretan buku yang ia cari. Tanpa basa basi, ia segera memebeli buku tersebut dan segera kembali ke rumah.

Keesokan harinya saat ia dalam perjalanan ke sekolah ia bertemu dengan sang mantan, yang bisa disebut dengan first love atau cinta pertama yang bernama Alvin. Sungguh sangat sakit hati Dara karena melihat Alvin telah bersama cewe yang dicurigai oleh Dara sebagai pacar barunya. Seperti perasaan cewe lainya, kalau mengalami hal itu pasti pengen banget marah-marah dengan kecepatan tinggi di depan Alvin, hal itulah yang dirasakan Dara. Semakin diingat semakin sakit hati Dara, kalau kata orang sekarang itu “sakitnya tu di sini”. Saat sampai disekolah pun Dara masih jengkel kepada Alvin. Nesa, Alya, dan kiki sahabat Dara heran melihat Dara yang ngomel sendiri GaJe.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, siswa-siswi mana yang tak senang jika bel pulang sekolah telah berbunyi, begitu juga dengan Dara dan teman-temanya.
“Ra, ntar sore nonton yuk…” ajak Kiki
‘’boleh, lumayan buat hilangin galau gue” jawab Dara
“Loe galau Ra? Pentes tu muka kusut bengat” sahut Alya
“Ciee..ciee.. Dara yang cantik yang dulu pernah bilang Anti galau sekarang galau juga” ucap Kiki
“kenapa loe galau Ra? Cerita dong” rayu Nesa
“itu si Alvin, tadi pagi udah gandeng pacar barunya”
“hahahahahahaha” tawa Nesa, Kiki dan Alya
“ko ketawa sih? Apanya yang lucu?”
“itu namanya dia udah bisa move on dari loe Ra, loe juga cepetan move on knapa Ra” kata Alya
“bener tu Ra, denger ya Ra, cowo itu banyak di dunia ini… dari yang level 1 sampe level 100 semua lengkap” sahut Nesa
“loe kira cowo game apa, pake level-levelan segala?” kata Dara
“udah ah, pulang yuk.. ntar kumpul di tempat gue ya” jawab Nesa
Mereka pun pulang ke rumah. Jam 3 sore mereka sudah berangkat dari rumah Nesa ke bioskop langganan mereka. Saat mereka akan masuk ke dalam, Dara ingat bahwa handphone nya tertinggal di mobil.
“guys, handphone gue ketinggalan di mobil nih, kalian duluan aja, ntar gue nyusul” kata Dara
“kebiasaan loe nih Ra, iya deh kalau gitu…” jawab Nesa
“jangan lama-lama loh Ra” sahut Alya
Tanpa menunggu lagi Dara langsung berlari menuju mobil, dan teman-temanya masuk ke dalam. Belum sampai di tempat parker mobil, Dara ingat bahwa kunci mobil itu ada pada Kiki.
“aduh Dara, loe tu pikun banget sih…” katanya pada diri sendiri sambil melihat-lihat ke dalam mobil.
“maaf, loe kenapa ya?” tiba-tiba ada suara cowo yang mengagetkan Dara
“Eee..eee ini, hp gue ketinggalan di mobil, kunci mobil nya dibawa temen gue, dia udah nonton di dalam” jawab Dara
“loe pelupa ya orangnya?” Tanya cowo itu
“yup, tepat sekali or tepat binggitz pake z nya 20” jawab Dara sambil ketawa
“haha, loe bisa aja.. o iya, kenalin gue Deva, nama loe siapa?” Tanya deva lagi
“gue Dara” jawab Dara
Mereka keasikan ngobrol, sampe-sampe Dara lupa dengan film yang akan ditontonya. Entah campur aduk yang dirasakan Dara, perasaan yang dulu pernah dirasaknya dulu pada Alvin, yup tepat banget perasaan Jatuh Cinta. Dara telah jatuh cinta kepada Deva. Begitu pula dengan Deva yang telah merasakan cinta pada Dara sejak berkenalan dengan Dara.
2 jam telah berlalu, teman-teman Dara pun menghampirinya. Teman-teman Dara langsung ngomel ala ibu-ibu arisan yang belum dapat-dapat arisan :D. tetapi respon Dara hanya senyum malu-malu kepada teman-temanya dan kepada deva, yah begitulah orang yang hatinya telah terkena panah asmara. Alya meanarik Dara masuk ke dalam mobil dan bergegas pulang.
“Dara, pin bbm loe udah gue invite… terima ya” teriak Deva karna mobil kiki mulai menjauh
Dara masih senyum-senyum sendiri, ia memikirkan Deva yang sangat tampan dan baik hati menurutnya. Dara merasa Deva telah menjajah hatinya.
“Ra.. Dara” panggil Kiki yang sedang menyetir mobil
“Ra, loe kenapa sih, senyum-senyum GaJe gitu?” Tanya Alya
“kenapa juga loe enggak nyusulin kita ke dalam tadi?” Tanya Nesa
Dara tetap diam dan msih senyum-senyum GaJe.
“Dara” teriak Alya, Nesa, dan Kiki serempak
Dara pun kaget dan langsung bercerita kepada teman-temanya bahwa ia telah jatuh cinta kepada Deva. Teman-teman Dara sempat tak percaya kepadanya, namun akhirnya mereka bisa percaya juga. Malam itu Deva bbm Dara, dan mereka terus bbm’an setiap hari, ya bisa dibilang sedang PDKT gitu. Yup, Dara telah berhasil move on dari Alvin.
Siang itu saat pulang sekolah Dara dijemput oleh Deva, mereka pun menuju taman. Di sinilah Deva menyatakan cintanya kepada Dara, tepat pada tanggal 14-05-14, ya pastinya Dara menerima cinta Deva. Hari demi hari berjalan, hubungan Deva dan Dara semakin romantis, teman-teman Dara mendukung hubungan mereka. Dara sungguh terlihat bahagia dengan Deva. Mereka bisa menyelesaikan masalah hunbungan mereka dengan baik-baik, itulah yang membuat hubungan mereka sangat erat.
Kini Dara sudah kelas 12 SMA, UN pun sudah dilewati, Dara lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, begitu juga dengan Deva. Perayaan kelulusan pun segera dilaksanakan. Kebahagiaan di hari perayaan kelulusan itulah yang merupakan keruntuhan hubungan mereka.
Ayah Dara menginginkan Dara untuk melanjutkan kuliah di luar kota, Dara sangat tidak setuju karena dia telah merencanakan akan kuliah di tempat yang sama dengan Deva. Dara tidak bisa menolak keputusan ayahnya, ia pun segera memberitahu Deva.
“rencana kita untuk satu universitas telah gagal sayang” ucap Dara
“sayang, kamu beneran akan keluar kota?” Tanya Deva
“iya sayang, kita akan berpisah” jawab Dara
“apa kamu enggak bisa menolak keputusan ayahmu sayang?“ Tanya Deva lagi
“enggak bisa, aku udah berusaha tapi percuma” jawab Dara
“ok kalau kamu emang enggak bisa menolak” kata Deva yang kecewa kepada Dara sambil berjalan meninggalkan Dara
Dara sangat merasa bersalah kepada Deva karena telah membuat dia kecewa. Dan lusa Dara sudah harus berangkat, sebelum berangkat ia ingin bertemu Deva. Ia bbm Deva untuk ketemuan di taman tempat mereka saling mengungkapkan cinta.
Tepat jam 2 siang sesuai pesan bbm Dara tadi, Dara telah di taman. Ia menunggu Deva yang dari tadi tidak membalas bbm nya. Sudah 2 jam lebih Dara menunggu Deva, tapi hasilnya nihil, Deva tidak juga datang. Tiba-tiba hp Dara berdering, Dara sangat mengharapkan itu telfon dari Deva, tapi ternyata yag menelfon adalah Alya.
“Halo Ra”
“iya.. kenapa Al?”
“loe dimana sekarang? Loe lagi sama Deva?”
“lagi di taman Al, enggak ko, gue lagi enggak sama Deva. Emang kenapa Al?”
“what?? Loe lagi enggak sama Deva.. terus yang sekarang lagi makan berdua sama Deva siapa?”
“tunggu-tunggu, loe lagi enggak bercanda kan Al? loe liat dimana?”
“iya beneran Ra, gue liat sendiri.. gue lagi di café dan mereka juga lagi di café.. kalau loe ga percaya nanti gue kirim fotonya”
“iya Al, makasih udah kasih tau gue”
Sungguh sangat sakit gati Dara, hatinya berdegup kencang dengan kecepatan yang sudah tidak bisa lagi dihitung dengan rumus fisika. Tak lama Dara menerima foto dari Alya. Terlihat jelas Deva sedang berdua dengan seorang cewe dangan posisi berpegangan tangan. Memang tidak seperti di sinetron-sinetron yang hp nya langsung jatuh, tapi air mata Dara sudah tidak tertahan lagi, ia sangat kecewa kepada Deva. Ia pun pulang dengan perasaan sakit hati.
Tepat di hari keberangkatan Dara keluar kota, ia melihat sendiri dengan mata kepalanya Deva sedang berada di taman dengan cewe yang kamarin di foto. Ingin sekali rasanya Dara menghampiri mereka dan menampar Deva, tapi ia sedang buru-buru jadi tidak bisa menyuruh ayahnya untuk berhenti sebentar karena pesawat akan segera berangkat. Bandara tinggal 1 km lagi, tapi tidak terduga mobil Dara mengalami kecelakaan. Dara tersadar dan dirinya sudah di rumah sakit, Mamanya ada disampingnya dan menggenggam kedua tanganya.
“ma, Dara dimana?”
“kamu udah di rumah sakit sayang”
“ma, Dara enggak kenapa-kenapa kan? Dara baik-baik aja?”
Belum sempat Mama, menjawab tiba-tiba teman-teman datang menjenguknya, mereka pun langsung memeluk Dara
“Dara, Alhamdulillah kamu udah sadar, loe tu buat kami khawatir banget Ra” kata Alya
“iya Ra” jawab Nesa dan Kiki serempak
“makasih ya guys udah khawatir sama gue”
Tiba-tiba mama Dara mengeluarkan air mata dan pergi meninggalkan mereka ke luar sebentar untuk menghpus air matanya. Walaupun mama Dara berusaha menyembunyikanya tapi mereka melihat jelas kalau mama menangis. Dan saat mama kembali, Dara pun melanjutkan pertanyaan lagi
“ma, mama kenapa menangis?, Dara kenapa ma?”
“sayang, mama harus bilang ini sama kamu, kecelakan itu memebuat kamu kehilangan kaki kiri kamu, dan dokter telah memasang kaki palsu” kata mama sambil tersedu-sedu
Mendengar itu Dara dan teman-temanya sangat kaget, Dara tidak bisa menahan air matanya.
Setahun telah berlalu, Dara sudah terbiasa dengan keadaanya sekarang walaupun ia masih menggunakan alat bantu untuk berjalan, ia tidak jadi kuliah di luar kota. Tapi ia tak pernah memberitahu Deva tentang keadaanya bahkan deva pun tak tahu tentang kecelakaan yang menimpa Dara. Setahun juga Deva menghilang, mengilang tanpa kabar dan tanpa jejak.
Sore itu, Dara mengunjungi toko buku langgananya, seperti biasa ia diantar oleh supirnya. Tak disangka Deva juga mengunjungi toko buku itu. sayangnya Deva masuk saat Dara telah memasuki mobil untuk pulang, tapi saat Deva melihat keluar, terlihat Dara yang sedang duduk di mobil menunggu supirnya yang habis dari toilet. Deva segera keluar menuju mobil Dara tapi sudah terlambat, mobil dara sudah berjalan. Deva tak behenti disitu, ia bertanya kepada kasir toko buku untuk memastikan itu benar Dara. Kasir mengatakan bahwa benar itu Dara, langganan toko buka semenjak 3 tahun yang lalu, kasir itu juga mengatakan kampus Dara.
Keesokan harinya, Deva segera mengunjugi kampu Dara, ia bertanya kepada setiap orang yang ditemuinya, dan akhirnya ia menemukan kelas Dara.
“Dara” teriak deva
Dara sangat terkejut melihat nya ada di kelasnya, ia terdiam melamun melihat Deva
“Dara ikut gue sekarang, loe harus jawab Ra, kenapa loe bohongin gue kalau loe mau ke luar kota untuk kuliah, sedangkan buktinya sekarang, loe kuliah disini” Deva menarik tangan Dara keluar
“Deva, tunggu.. pelan pelan” kata Dara pelan kerena kakinya kesakitan terseret-seret keluar kelas
“buruan, gue mau ngomong sama loe”
“tapi Va, gue ga bisa, gue mohon pelan-pelan” katanya sambil menangis dan kesakitan
“loe kenapa sih?” Deva melihat ke arah Dara yang memegang tongkat, lalu terdiam karena kaget
“Ra, loe kenapa? Kaki loe kenapa”
“sebelumnya maaf Va, gue udah sembunyiin ini dari loe, 1 tahun yang lalu tapat saat gue mau berangkat ke luar kota, mobil gue kecelakaan, dan kaki ini akibat dari kecelakaan itu” cerita Dara
Deva hanya terdiam melihat Dara tanpa ekspresi
“dan gue mau Tanya sama loe Va. Kenapa saat itu loe ga datang? Dan kenapa saat itu loe malah berduaan sama cewe lain? Jawab Va” Tanya Dara sambil menangis
Deva masih terdiam, ia merasa sangat bersalah kepada Dara
“loe ga bisa jawab kan? Karna cewe itu selingkuhan loe kan?”
“Ra, maafin gue, gue bener-bener minta maaf, waktu itu gue masih ga bisa nerima lo ke luar kota ninggalin gue, gue bener-bener ga rela loe pergi karna loe udah janji bakal satu kampus sama gue, jadi gue berniat untuk lupain loe dengan mencoba PDKT dengan cewe lain.. tapi kenapa loe sembunyiin ini dari gue Ra?”
“Va, gue Cuma kuliah di luar kota, dang a bakal ninggalin loe, tapi kenapa loe..”
“iya gue minta maaf Ra, gue salah”
“gue sembuyiin ini karna gue tau kalau gue kasih tau ini ke loe, loe ga bakal mau terima keadaan gue sekarang kan?”. “lagian loe menghilang selama 1 tahun Va, loe ga peduli sama gue, loe ga pernah cari tau keadaan gue, jadi gue pikir loe udah lupain gue, Jadi gue sembunyiin aja ini dari loe” jelas Dara.
Tiba-tiba deva memeluk Dara, sambil menangis “loe salah Ra, gue sayang sama loe, dan gue ga bakal tinggalin loe karna keadaan loe yang sekarang, sekali lagi gue minta maaf Ra, gue bodoh benget udah mengilang dari loe, tapi sekarang gue ga bakal bodoh lagi, gue ga mau kehilangan loe, karna loe itu kebahagiaan loe, dan gue siap menggantikan kaki loe, karna gue adalah bagian dari loe”
“gue juga minta maaf sama loe Va, kita berdua udah salah faham.. apa yang kita fikirkan itu belum tentu benar.. dan aku bersukur karna aku hanya kehilangan kakiku, yang sebelumnya aku berfikir akan kehilangmu dan kehilangan cinta darimu”
Mereka menangis di pelukan mereka. Yup, akhirnya mereka bersatu lagi tuh.. hehe


Profil dan Lainnya
hai teman-teman, kenalin saya Linda Gustia sering di panggil bakpaw karena punya pipi tembem, pengen lebih kenal lagi yuk follow @lindagus_sone di twitter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)