GERIMIS
Karya Roviatus Sa'adah
“Haduh, minggu libur kerja bukannya santai-santai, malah harus gantiin pot bunga yang pecah. Potnya habis lagi yang kosong, harus ke pasar nich beli pot, males banget. Ya Tuhan.... semoga ini minggu terakhir yang bikin aku pusing sepuluh keliling....”
“Fit...”
“Iyya Ma?”
“Mama ke pasar dulu ya, lupa semalam papamu bilang nyampek rumah agak siangan, jadinya Mama mau belanja, terus masak menu kesukaan Papa”
“Wah, kebetulan Ma”
“Apa? Bakso ya? Tuh udah Mama siapin di meja makan buat kamu”
“Ma, ada lagi selain bakso”
“Ada lagi? Tumben?”
“Itu Ma, anu.. um... aduh, gimana bilangnya ya?”
“Ada apa?”
“Fitri mau nitip pot bunga Ma”
“Pot bunga? Buat apa? Tumben kamu peduli tanaman? Biasanya kan alergi gitu”
“Um, itu Ma... eehh... Fitri ada tes tanaman besok di kampus...”
“Tes tanaman? Jurusan kamu kan hukum? Kok ada tanaman-tanamannya?”
“Gak tau deh Ma. Ya Fitri nitip ya.... tapi uangnya belum ada”
“Hallaah... itu bukan nitip namanya, minta dibeliin. Ya udah Mama berangkat”
“Ok Ma. Jangan lupa potnya ya. Azzeek. Untung ada Mama, jadi gk harus capek-capek ke pasar.... Buka Facebook dulu ah sambil nungguin Mama”
“Fitri...”
“Hah? Mama? Cepat banget...”
“Fit, dimana kamu”
“Ma,”
“Nich potnya”
“Pot apa nih Ma?”
“Kamu bilang untuk praktik kan? Kalau untuk praktik, umumnya pot begituan”.
“Tapi Fitri kan pesennya pot kayak punya Mama itu....”
“Loh, tadi kamu tidak bilang begitu kan... ya udah sana beli lagi, kok repot”
“Tadi itu Fitri udah lega banget karena gk harus ke pasar. Lah sekarang malah tetap mau kesana”.
“Apa ruginya toh. Tumbenan males keluar”
“Di luar gerimis Ma...”
“Udah sana, pakek mobil Mama. Dari pada gk ikutan praktik gimana?”
“Hadehh”
Dengan wajah cemberut, aku belai gerimis pagi, pura-pura tidak peduli baju basah, perasaan kesel, hanya demi pot bunga yang pecah dan pelakunya belum tertangkap.
“Wah, mahal banget bang potnya”
“Kalau mau yang murah ini neng, itu bahannya lebih bagus dan tahan lama”
“Bener ya tahan lama”
Pedagang yang akrab dengan sapaan abang pot itu mengangguk tersenyum. Bibirnya manyun. Ih. Sesampainya di rumah aku langsung menuju tempat tanaman berantakan, dan benar saja, tanah potnya telah berubahwujud, jadi lumpur. Sendi-sendiku kendor tiba-tiba.
“Harus cari tanah baruyang tidak basah nih. Haduh... apes banget sih hari mingguku”
Setelah kesana kemari mencari tanah yang tidak kehujanan, kakiku mulai kesemutan, bajuku lebih dari basah, kepalaku gatal karena terkena air hujan, terpaksa aku akhirnya memakai tanah basah. Karena tanahnya basah, aku jadi kesulitan. Tapi berkat akal cerdasku akhirnya tanamanberantakanitu kini cantik berdiri dalam lingkaran pot yangberukuran sedang.
“Akhirnya....”
“Fit, ngapain kamu?”
“Eh, Mama.....”
“Baksonya udah dingin. Ngapaen aja sih dari tadi”
Mungkin karena penasaran, Mamaku menghampiriku. Namun tiba-tiba Mama tertawa lepas. Aku heran dan merasa aneh.
“Jadi, kamu nitip pot untuk tanaman itu?”
Aku hanya mengangguk sambil menggaruk-garuk kepalaku yang basah dan beneran gatel.
“Sayang... itu gerimis”.
“Gerimis”
“Iyya. Tahu gerimis gak?”
Aku menggeleng tolol. Dan Mamaku kembali tertawa lepas. Aku melongo. Wajahku memerah. Aku melakukan ini dari pagi alasannya hanya karena Mama, takut mama marah. Dan sekarang di hadapanku, satu-satunya alasan yang membuatku melakukan semua ini tertawa. Sial banget sih aku.
“Fitri, gerimis itu jenis rumput yang unik, ketika masih berupa biji-bijian, gerimis harus ditanam dalam pot supaya bisa cepat mengeluarkan daunx. Nah, sekarang karena daun rumputnya yang hijau udah mulai tumbuh, Mama sengaja menghancurkan pot itu, dan membiarkannya supaya tersiram hujan dan jadi tumbuh makin melebar..... hahahahahaha”
“jadi, Mama yang sengaja mecahin pot ini”
“iyya”
“Apes banget sih...”
“Makanya, kalau ngomong sama orang tua yang jujur. Coba kalau dari tadi bilang potnya buat tanaman itu, Mama kan bisa bilang kalau tidak perlu diganti. Ya udah, buruan sekarang mandi terus ganti baju, kucel banget sih putri Mama nih...”
“Apes banget deh, pertama minggu libur kerja gk bisa santai, kedua ujan-ujanan beli pot buat benahin tanaman ini, terus udah beli potnya mahal, aku makek uang serep, ujung-ujungnya, malah tanaman ini sengaja dibiarkan supaya kehujanan? Aduh... apes banget sih aku.....”
“Makanya jangan suka bohong. Ayo masuk, Mama mau angetin baksonya lagi.... hahahahaha.....”
Sekarang, setelah semua yang aku lakukan, hanya pusing dan flu yang aku dapatkan. Makan bakso ah....
TENTANG PENULIS
Nama lengkap penulis Roviatus Sa’adah . Penulis dilahirkan di desa Koncer Darul Aman Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso Jawa Timur pada tanggal 28 September 1990 dari abah yang bernama H. Ibrahim Abd Rahman dan umi bernama Sri Maryati. Penulis merupakan anak Pertama dari empat bersaudara. Penulis mulai masuk sekolah Taman Kanak-kanak di TK PGRI 03 pada tahun 1996-1997, pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 02 Koncer Tenggarang Bondowoso pada tahun 1997 dan lulus pada tahun 2003. Lulus dari Sekolah Dasar, penulis mondok di Pesantren NURUL HUDA Peleyan Kapongan Situbondo Jawa Timur kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di MTs al-Banat Nurul Huda Peleyan Kapongan Situbondo dan tamat pada tahun 2006, kemudian melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di MA al-Banat Nurul Huda Peleyan Kapongan Situbondo dan lulus pada tahun 2009. Setelah tamat MA, penulis diterima di Fakultas Syari’ah Program Studi S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Huda (STAINH) Peleyan Kapongan Situbondo Jawa Timur dan Tamat pada tanggal 28 Januari tahun 2014
Untuk para pembaca tercinta yang ingin info lebih lengkap kontak penulis ke: E-mail : roviatussaadah@yahoo.com / libranovel@gmail.com Facebook: Dhara Jutex Abyzz Blog/Wibsite: http://libranovel.blogspot.com. twitter: @roviatussaadah
Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Kamis, 12 Maret 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)