1. Tips Tanda Baca/Cara Penulisan/EYD
Entah kenapa admin lebih suka cerpen-cerpen yang disusun sesuai Ejaan Yang Disempurnakan. Beberapa kawan kadang menyepelekan EYD, tapi bagi admin, sesuai dengan EYD itu membuat tulisan kita lebih rapi. Lebih 'keren'.
Berikut beberapa tips EYD (yang mungkin tidak sesuai dengan yang lain? Tapi menurut admin ini yang benar... Kalau ada salah maaf, tolong dikoreksi ya.) atau lebih cocok disebut tips tanda baca.
- Menulis percakapan
contoh:
"Kamu kenapa?" tanya Ani heran.
"Tidak apa-apa," jawab Budi lesu. "Aku baik-baik saja."
penjelasan:
Tiap kali ada tokoh berbeda yang berbicara, buat paragraf baru alias tekan enter.
- Penggunaan tanda kutip
# tanda kutip awal
contoh: "Ya ampun! Wajahmu pucat sekali!"
bukan:
penjelasan: sesudah tanda kutip pertama, huruf selanjutnya harus huruf besar. Langsung setelahnya tanpa spasi.
# tanda kutip akhir
contoh: "Ya ampun! Wajahmu pucat sekali!" seru Ani.
bukan:
pengecualian: "Aku tidak tahu kau bisa tersenyum," Eri mengerutkan kening.
penjelasan: sebelum tanda kutip penutup, harus ada tanda baca entah itu titik, koma, tanda seru, atau tanda tanya. sesudah tanda kutip penutup, harus ada spasi dan kemudian huruf kecil. Pengecualian, jika itu langsung nama orang tanpa penjelasan nada seperti seru, tanya, tukas, kata, ucap, dll.
- Setelah penjelasan nada (seperti seru, tanya, tukas, kata, ucap, dll) jika diikuti kata ganti jangan menggunakan spasi.
Contoh:
- seruku bukan
- ucapnya bukan
- Nama orang ditulis dengan huruf besar: Kupikir semua sudah tahu ini. Tapi kadang kita meleset atau salah atau lupa.
- Nama kota/tempat, Agama, Tuhan (termasuk kata ganti untuk-Nya), huruf nama gelar yang diikuti nama orang, suku bangsa, nama jalan menggunakan huruf besar untuk huruf pertamanya.
contoh:
Kota Jakarta
Islam
Allah (Dia)
Haji Agus Salim
bangsa Indonesia
Jalan Diponegoro
- Huruf pertama setelah titik dan spasi menggunakan huruf kapital.
contoh:
"Aku mengerti." jawabnya. Bersamaan dengan itu, Budi muncul dengan wajah pucat.
- Kata asing disarankan untuk di-italic.
contoh:
"Mood-ku sedang buruk," jawabnya ketus.
- Kata-kata yang diucapkan tokoh dalam pikiran/batin/otak atau tidak diucapkan lebih disarankan untuk diitalic.
contoh:
Harusnya aku yang bilang begitu, batin Ani.
- Kecuali kata Anda dan diletakkan paling depan/setelah titik, kata ganti lainnya huruf pertamanya tidak menggunakan huruf besar.
Contoh:
kamu bukan Kamu.
aku bukan Aku.
Anda bukan anda.
(untuk poin yang ini agak sedikit unsure, kalau salah tolong diperbaiki ya. Tapi dengan bukti yang kuat(?))
- Kata ganti kepunyaan dengan nama benda jangan diberi spasi.
Contoh:
miliknya bukan
bukuku bukan
- Pengulangan kata menggunakan spasi.
Contoh:
kupu-kupu bukan kupu kupu.
tiba-tiba bukan tiba tiba.
2. Luar yang menarik
Sama seperti saat kita membangun gedung, kita harus memilih warna cat yang indah agar membuat para pengunjung ingin masuk. Menulis, kita harus memulai dengan membuat penasaran agar para pembaca tertarik untuk terus membaca.
3. Isi yang simpel, tapi keren
Ketika menulis, isi cerpen itu haruslah pas. Artinya, lebih baik jangan terlalu mewah dan juga jangan terlalu sederhana. Tengah-tengah saja. Jangan terlalu bertele-tele dan jangan juga terlalu simpel.
Jangan terlalu menjelaskan secara rinci pada awalnya, nanti pembaca tidak akan tertarik lagi membaca kelanjutannya. Tapi jangan juga terlalu pelit memberi penjelasan tentang tokoh. Pelan-pelan saja. Intinya, tengah-tengah.
4. Almost perfecto
Seperti bangunan, jangan sampai ada cat yang tidak rata. Cerpen juga harus plong. Semua masalah yang sudah diciptakan harusnya diselesaikan. Kalau per bagian, tentu wajar-wajar saja menggantung. Tapi kalau memang sudah terencana terhenti disitu, sebaiknya beri penjelasan pada penyelesaian semua masalah.
5. An unforgetable story, right?
Seperti perjalanan, kita harus membuat pengunjung tidak lupa akan cerpenmu itu. Jika cerpennya jelek, pengunjung tidak akan tertarik lagi mengunjungi karyamu selanjutnya. Karena cerpen sebelumnya ngga begitu keren juga, sih! Jadi untuk apa mengunjungi lagi?
Cerpen seharusnya juga begitu. Harus ada rasa khas dari kamu, kekhasan diri kamu. Kalau ceritamu biasa-biasa saja, pembaca tidak akan tertarik membaca cerpenmu selanjutnya. Makanya, coba ciptakan kekhususan dirimu, hal yang beda dari penulis lain!
Ini dulu ya. Tambahan darimu? Di kolom komentar saja!
Admin KCRdA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)