Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Welcome to KCRdA weblog | take parcitipate with us | read stories | comment | send stories

Jumat, 29 September 2017

Misteri Kematian Misrawati Khaerunnisa

Misteri Kematian Misrawati Khaerunnisa
by Syamsul Bahri


Hello, perkenalkan nama gue Rudi, gue punya 2 orang sahabat, namanya Rizqi dan Ridwan. Mereka berdua ini adalah sahabat terbaik gue dari SD sampai SMP sekarang.. Setiap gue punya masalah, maka mereka berdua yang sering membantu gue..

Di sekolah SMP gue, banyak sekali kejadian-kejadian aneh, contohnya saja suara orang menangis di WC, keran air bergerak sendiri, setiap malam jum'at lampu kantor menyala dan mati sendiri, biasa sih ada penampakan kuntilanak di pohon beringin disamping kantor dan banyak hal-hal lain yang tidak masuk logika.. Sebenarnya, gue punya kemampuan merasakan dan melihat hal yang gaib..

Suatu hari, kami sedang belajar pelajaran Fisika. Setengah pelajaran berlangsung, seorang teman gue berteriak-teriak kencang sehingga kami semua kaget dan lari menjauhi teman gue ini.

Dari penglihatan gue sih, gue ngeliat seorang cewek berdiri dibelakang teman gue itu.. Lantas gue beritahukan sahabat-sahabat gue.

Rudi: "Heh, loe tau nggak, apa yang terjadi sekarang?"

Rizqi: "Ini teman kita kerasukan bro!."

Ridwan: "Iya, teman kita kerasukan bro. Apa yang harus kita lakukan nih."

Rizqi: "Apa kamu melihat sesuatu nggak."

Rudi: "Gue melihat sesuatu nih."

Ridwan: "Apa itu?"

Rudi: "Gue lihat di belakang teman kita ada sosok cewek yang berdiri menghadap kesini."

Rizqi: "Ceweknya cantik nggak..??"

Ridwan: "Riz, aduh.. Itu sosok hantu bro, bukan manusia kayak kita..?"

Rizqi: "Iya, gue tau. Gue rela kok jadi pacarnya kalo dia cantik..!!"

Rudi: "Udah-udah, Riz loe cepat panggil orang pintar di samping sekolah kita.. Ayo buruan...??"

Rizqi: "Ridwan, ayoo...!!"

Ridwan: "Eh eh, kok gw, yang disuruhkan itu cuma loe...."

Rudi: "Udah Wan, ikut aja... Cepat ya..."


Setelah kejadian itu, disekolah gue sering terjadi kerasukan saat pelajaran Fisika. Entah mengapa dan apa yang terjadi dengan pelajaran Fisika.. Bahkan, hantu cewek itu sering menampakkan dirinya kepada siswa-siswi di sekolah gue... Itulah yang menjadi tanda tanya besar di sekolah gue.. Untuk itu, Gue, Rizqi, dan Ridwan akan menyelidiki apa hubungan hantu cewek ini dengan pelajaran Fisika..


Rudi: "Menurut gue sih mungkin cewek ini pandai dalam pelajaran Fisika...???"

Ridwan: "Bisa jadi tuh...!!!"

Rudi: "Kalo menurut gue sih, cewek ini dibunuh sama guru Fisika... Bagaimana menurut kalian bro.."

Ridwan: "Bisa jadi juga tuh.."

Rudi: "Bisa jadi bisa jadi aja loe Iwan.."

Iwan: "Truss gue harus bilang apa dong.."

Rudi: "Entahlah... Bagaimana kalo kita cari tau nih cewek..."

Rizqi: "Loe masih tau 'kan wajahnya Rud...??"

Rudi: "Iya dong, emang loe pikir gue ini udah pikun apa..."

Rizqi: "Iya, iya... Trus cari taunya gimana..??"

Ridwan: "Mungkin kita bisa cari tau dari biodata alumni yang dulu... Betul tidak...???"

Rizqi: "Encer juga otak loe Iwan, nggak nyangka gue punya teman sepintar elo.."

Riswan: "Elleeeh.. Bisa aja loe Riz..."

Rudi: "Udah-udah,, sekarang kita ke perpus..."

Riswan: "Masalah ini belum selesai, eh kamunya mau baca buku...???"

Rizqi: "Aduh Iwaaann, barusan otak loe encer, eh mungkin otak loe dah beku kali yah..."

Ridwan: "Maksud loe apa_an Riz..??"

Rizqi: "Gini, kita itu ke perpus untuk cari tuh biodata cewek ini.. Elo tau nggak, diperpus itu ada buku biodata alumni dari sekolah kita...???"

Ridwan: "Oh gitu...??"

Rizqi: "Iyalah.."

Rudi: "Kalo gitu, ayo kita ke perpus...!!!"

Rizqi & Ridwan : "Ayooo..."


Saat memasuki pintu perpustakaan, kami bertiga di hadang oleh Pak Iwan sang penjaga perpustakaan..


Pak Iwan: "Heh, kalian mau apa...???"

Rudi: "Pastinya mau baca buku dong pak, emang mau apa lagi.."

Pak Iwan: "Kalian punya kartu perpustakaan tidak..."

Rizqi: "Pastilah pak.. Ini punya kami bertiga...??"

Pak Iwan: "Oke-oke, kalian bisa masuk.."

Ridwan: "Oke pak.."


Di dalam perpustakaan, kami bertiga mencari kesana kemari buku biodata itu.. Kami lalu bertanya ke pengurus perpustakaan itu..


Rudi: "Bu, buku biodata alumni ada di bagian mana..???"

Ibu Mira: "Coba kalian cari di ruangan itu..?? Buku-buku lama disimpan di ruangan itu dan mungkin saja ada disekitar situ, ibu dulu pernah lihat buku biodata itu disitu.."

Rizqi: "Ooh, Terimakasih bu.."

Ibu Mira: "Iya, sama-sama"


Segera kami mencari buku itu di ruangan yang gelap yang Ibu Mira maksud hanya dengan sinar handphone sebagai penerang... Tapi, buku itu tidak dapat kami temukan.. Dengan perasaan lelah dan menyerah, kami bertiga dikagetkan oleh sebuah buku yang terbanting jatuh dari atas lemari penyimpanan..


Rudi: "Apa itu..."

Ridwan: "Entahlah, coba lu cek Riz.."

Rizqi: "Ogah ah,, loe aja Rud, loe 'kan pemberani...!!"

Rudi: "Dasar penakut... Lihat nih, gue akan cek apa itu..."

Ridwan: "Hati-hati Rud..!"

Rudi: "Astaga..."

Ridwan: "Rud, apa yang terjadi Rud..."

Rudi: "Nggak apa-apa kok.. Gue cuma nginjak kecoa aja..."

Ridwan: "Yah, kirain apa..."

Rizqi: "Iwan, loe dengar sesuatu nggak.."

Ridwan: "Dengar apa_an.."

Rizqi: "Langkah kaki..."

Ridwan: "Oh mungkin langkah kaki Rudi..."

Rizqi: "Bukan.. Langkahnya dibalik pintu itu.."


Terdengar suara pintu yang sedang dibuka cecara perlahan-lahan.. "Aaaaaaaaaa", teriakan kami menggema dalam ruangan penyimpanan itu.. Terlihat sosok gelap berdiri pas di pintu ruangan itu.. "Hantuuuuu"...


Ibu Mira: "Eh, Eh,, kalian itu apa-apa_an sih, ini ibu..!! Kalian kira ibu ini hantu apa... Lampu nggak dinyalain juga, bagaimana kalian bisa jadi takut kalau begini..."

Rudi: "Maaf bu, kami kira ruangan ini tidak ada lampunya..."

Ibu Mira: "Aduuh... Kalau begitu kalian sudah dapat bukunya.."

Rudi: "Sudah bu...??"

Rizqi: "Haah.. Kamu dapat dimana rud..??"

Rudi: "Ternyata, buku yang tadi jatuh itu adalah buku biodata yang kita cari..."

Rizqi: "Ooohh..."

Ibu Mira: "Udah-udah, kalian 'kan sudah dapat bukunya, jadi kalian boleh keluar soalnya ibu mau kunci ruangan ini.."

Rudi: "Baik bu..."


Setelah itu, kami bertiga pergi ke kantin sekolah karena lapar.


Ridwan: "Gimana kalo kita ke kantin, gue laper nih nanti disana kita buka nih buku..."

Rudi: "Ide bagus tuh, cacing perut gue juga udah pada nyanyi nih.."

Rizqi: "Oke deh..."

Sesampai di kantin sekolah..

Rudi: "Ibu Ijah, pesan nasi goreng dong bu...!! Lauknya ayam goreng yah bu.. Tiga porsi bu...???"

Ibu Ijah: "Siap den... Tunggu yah den..."

Rudi: "Iya bu..!"

Rizqi: "Loe lupa yah, tujuan kita 'kan disini bukan cuma makan, cepat deh buka tu buku biodata, gue nggak sabar liat wajah ceweknya.."

Rudi: "Oke, sabar dikit dong..."

Setelah mengutak-atik buku biodata itu, saya pun menemukan biodata sang cewek ini.. Nama lengkapnya adalah Misrawati Khaerunnisa.. Dia siswi terpandai dan tercantik di sekolah dulu... Dia angkatan 20 disekolahku, sedang aku angkatan 27 di sekolahku...


Rizqi: "Waah, dah lama juga yach..."

Rudi: "Begitulah.."

Ibu Ijah: "Den, ini pesanannya..."

Ridwan: "Makasih yah bu...!!"

Ibu Ijah: "Sama-Sama den.."

Rudi: "Bu Ijah, boleh nanya nggak...??"

Ibu Ijah: "Apa den... Kelihatannya penting?"

Rudi: "Ibu 'kan dah lama kerja disini,, jadi apa ibu kenal dengan siswa ini, ini angkatan 20 bu, namanya Misrawati Khaerunnisa..", sambil menunjukkan foto Misrawati.

Ibu Ijah: "Ooh iya den, ibu kenal, nak Misrawati ini pintar lho den, dan dia sering makan di kantin ini... Dia ini suka dengan mata pelajaran Fisika den, pintar sekali den kalau Fisika... Pernah den, dia ini masuk olimpiade nasional den..."

Rizqi: "Wiih,,, pintar sekali yah bu... Cantik pula bu... Makin suka deh sama dia.."

Rudi: "Ahh, ngawur loe qi… Terus sekarang Misrawati ini dimana bu.."

Ibu Ijah: "Ibu tidak tau den... Yang ibu tau Misrawati ini menghilang dari sekolah ini... Entah apa yang terjadi padanya, ibu tidak tau den..."

Rudi: "Ooohh, begitu ya bu...!"

Ibu Ijah: "Iya den,, maaf den, ibu harus ngelayani siswa lain.."

Rudi: "Ooh, iya bu..! Silahkan..."

Ridwan: "Jadi begitu ceritanya,, terus bagaimana dong..."

Rizqi: "Mungkin saja, Misrawati dibunuh di sekolah kita dan mayatnya dikubur disekitar sekolah kita ini...?"

Rudi: "Iya Riz, gue juga berpikiran begitu, dan bagaimana mungkin dia sering mampakin dirinya disekolah kita ini kalau dia bukan matinya disini atau mayatnya masih disini di sekolah kita...!!"

Ridwan: "Jangan langsung berpikiran begitu dong... Kita 'kan tidak tau Misrawati ini dibunuh atau tidak, dia 'kan cuma hilang dari sekolah kita, kalo dia itu hilang bukan berarti dia dibunuh 'kan..."

Rizqi: "Iya juga sih.. Rud, coba loe cek rumahnya ada dimana, mungkin aja kita bisa tanya keluarganya.."

Rudi: "Rumahnya ada di Jln. Melati No. 2... Gue tau nih tempatnya..."

Ridwan: "Emmm,, bagus, ayo kita go kesana..."

Rizqi: "Eh eh eh,,, mau cabut kemana loe, sekolah aja belum pulang, mau bolos loe..."

Ridwan: "Iya iya, gue lupa... Hehehehe..."

Rudi: "Gimana kalo sebentar sore kita kesana..!"

Rizqi: "Oke,,, bagus juga tuh.."

Ridwan: "Trus kita ketemunya dimana...??"

Rudi: "Mmm,, ditempat biasa aja deh.."

Ridwan & Rizqi: "Okee bos..."


Setelah pulang dari sekolah, kami bertiga pun beraksi.. Saya dan Rizqi sudah sampai di tempat yang mereka maksud, tetapi Ridwan belum sampai juga ditempat tujuan..

Rizqi: "Ridwan dimana sih, kok belum sampai juga.. Ditelpon hapenya nggak aktif... Gimana kalo kita tinggalin aja Rud..."

Rudi: "Sabar dong Riz,, kita tunggu 5 menit disini, ini 'kan sudah jadi kebiasaan si Ridwan.."

Rizqi: "Oke oke..."


Empat menit kemudian..


Ridwan: "Maaf bro, gue terlambat... Tadi tuh ada ibu-ibu jatuh dari motor, jadi gue tolongin deh.."

Rizqi: "Oke-oke... Langsung aja deh kita berangkat ke rumah keluarga Misrawati...!!!"

Rudi: "Ayo...!!"


Sesampai ditempat yang kami maksud, kami bertanya kepada setiap rumah dimana rumahnya Misrawati... Dan akhirnya kami menemukan rumah Misrawati..


Rizqi: "Assalamualaikum....???", sambil mengetuk pintu rumah..

Ibu Mirna: "Waalaikumsalam... Masuk nak..!!"

Rudi: "Iya bu, makasih.."

Ibu Mirna: "Ada apa yah nak.."

Rudi: "Begini bu.. Kami mau tanya sesuatu... Apa ibu ini ibunya Misrawati...??"

Ibu Mirna: "Iya betul, saya ini ibunya Misrawati... Ada apa yah..??"

Rizqi: "Begini bu, disekolah kami ada sebuah kejadian aneh,, setiap pelajaran Fisika biasanya ada teman kami kesurupan bu.. Dan teman saya ini bisa melihat makhluk gaib bu, dan dia lihat anak ibu ada disetiap kejadian itu bu..."

Rudi: "Betul bu,, saya bisa melihat dengan jelas wajah anak ibu... Memangnya apa yang terjadi dengan anak ibu, Misrawati...??"

Ibu Mirna: "Ceritanya panjang nak, ibu juga tidak tahu dimana anak ibu sekarang. Tapi, ibu sering memimpikan anak ibu, dia masih bersekolah di sekolahmu nak.. Oh ya, tunggu disini yah nak, ibu mau ambil sesuatu.."

Rudi: "Iya bu...!!"

Ibu Mirna: "Mungkin ini bisa sedikit mengungkap anak ibu sekarang dimana..??", sambil menyedorkan sebuah buku diary milik Misrawati.

Rudi: "Terima kasih bu.."

Ibu Mirna: "Iya sama-sama.."

Rizqi: "Bu, apa kami boleh memeriksa kamar Misrawati...?? Mungkin kami bisa dapat petunjuk dikamarnya...??"

Ibu Mirna: "Boleh Boleh.. Ayo ikut ibu...!!", sambil menunjukkan kamar Misrawati.

Rizqi: "Terima kasih bu..."

Ibu Mirna: "Silahkan, Ibu tinggal dulu yah.."

Rudi: "Iya bu, terimakasih...."


Kami bertiga pun mencari informasi tentang Misrawati, mulai dari buku pelajarannya hingga kertas-kertas yang ada didalam lemari Misrawati.


Rizqi: "Wooii, kalian dapat sesuatu nggak..."

Ridwan: "Tidak bro..."

Rudi: "Riz, Iwan... Diranjang itu ada sosoknya Misra..."

Rizqi: "Haahh,,"

Rudi: "Dia sedang nulis sesuatu,, kayaknya dibuku diary ini deh..."

Ridwan: "Kamu yakin Rud...!!!"

Rudi: "Iya, gue yakin banget... Jelas sekali...!!!"

Rizqi: "Mungkin, dia ingin memberi kita informasi lewat diarynya..."

Rudi: "Betul juga tuh..."


Dari arah pintu, datanglah Ibu Mirna..

Ibu Mirna: "Kalian sudah dapat sesuatu..."

Rudi: "Belum bu..."

Rizqi: "Mungkin kami harus berpamitan bu, karna hari juga sudah hampir malam..."

Ibu Mirna: "Iya..."

Rudi: "Makasih bu... Mari bu..."

Ibu Mirna: "Iya, sama-sama..."


Kami bertigapun meninggalkan rumah Ibu Mirna... Diperjalanan pulang....


Rudi: "Bagaimana kalo gue aja yang pegang buku diary ini..."

Ridwan: "Eelllaaahh, emang dari tadi 'kan elo yang pegang Rud.."

Rudi: "Hehehehe,, iya juga sih.. Sampai ketemu besok yah..."

Rizqi: "Yo'i bro... Sampai ketemu besok yah..."


Kami bertiga berpisah dipersimpangan jalan raya yang biasa mereka lewati bersama ke sekolah mereka.


Sampai di rumah, Saya langsung pergi mandi dan meletakkan buku diary milik Misrawati di atas meja belajarnya.. Saat kembali, buku diarynya hilang..

Rudi: "Haahh, buku diarynya dimana sih...", sambil mencari buku diary itu dibawah meja belajarnya..

Rudi: "Maaa,, buku diary yang Rudi simpan diatas meja belajar Rudi dimana maa..", berteriak keras sehingga menggema disetiap ruangan itu.

Ibu Rudi: "Mama lihat, Lilis yang ambil tadi..."

Rudi: "Lilisnya dimana Maa.."

Ibu Rudi: "Ada dikamarnya.."


Cepat-cepat Saya ke kamar Lilis...


Rudi: "Lilis, kamu kok ambil buku kakak sih.."

Lilis: "Maafkan Lilis kak, tadi Lilis disuruh sama teman kakak.. Lilis disuruh untuk menggambar di buku kakak, trus Lilis juga disuruh menulis kak.. Maafkan lilis kak...", sambil menangis meneteskan air mata.

Rudi: "Lilis, jangan nangis dong dek,, Lilis kan udah gede, masa' udah gede nangis sih... Cerita sama kakak, siapa teman kakak yang suruh lilis menggambar dan menulis di buku kakak...", sambil mengusap air mata adik tersayangnya..

Lilis: "Tadi waktu Lilis asik menggambar dikamar, Lilis dipanggil sama teman kakak yang cantik itu.. Trus dia suruh gambar ini kak dan dia juga suruh Lilis untuk tulis ini kak... Maaf ya kak..!!!"

Rudi: "Tidak apa-apa dek.. Teman kakak ini cewek...???"

Lilis: "Iya kak, dia cantik kak... Lilis pengen seperti dia kak..."

Rudi: "Lilis 'kan sudah cantik... Kesayangan kakak lagi... Apa ada yang teman kakak itu katakan sama Lilis..."

Lilis: "Hanya itu kak,, dia cuma suruh Lilis menggambar dan menulis..."

Rudi: "Ooohh,, kakak ambil bukunya yah... Kakak ke kamar dulu yah Lis.."

Lilis: "Iya kak..."


Sesampai di kamar Saya..

Rudi: "Apa gambar ini bisa mengungkap mistery dimana Misrawati sekarang... Ini 'kan hanya gambar bunga.. Apa ini sebagai petunjuk yang diberikan Misra.."

Malam itu, Saya terus memikirkan apa maksud dari gambar itu...

Rudi: "Yaa ampun,, Lilis 'kan tadi menulis di buku diary itu.."

Saya langsung saja beranjak dari kasurku sambil mengambil buku diary milik Misrawati.. Kubuka buku diary itu, hanya tertulis dua huruf..

Rudi: "Z M, apa maksudnya...??? Dan apa hubungannya dengan gambar bunga itu..?? Mmm, mungkin gue harus baca dari halaman pertama nih...!!"


Malam itu, Saya sibuk membaca isi dari diary milik Misrawati..


Rudi: "Zulkifli....??? Siapa yah dia ini...??? Apa mungkin dia pacarnya Misrawati...??? Ah, besoklah gue pikirin..."


Keesokan paginya, kami bertigapun bertemu di kelas..

Rizqi: "Bagaimana Rud, loe sudah baca buku diarynya.."

Rudi: "Iya, gue udah baca semalam... Trus semalan adik gue si Lilis disuruh gambar dan nulis sama sosok Misrawati di buku diary ini.. Mungkin dia ingin mempermudah kita mengungkap misteri ini kali yah... Dan juga ada nama Zulkifki di diarynya,, mungkin saja dia pacarnya..."

Rizqi: "Coba gue lihat... Haahhh,, bunga...!! Huruf ZM... Huruf Z mungkin inisial dari Zulkifli..."

Ridwan: "Ini maksudnya apaan yah,, bunga sama huruf Z dan M...???"

Rudi: "Gua aja nggak tau', kok malah nanya sih..."

Ridwan: "Hehehehe,, sorry brow...!!!"

Rizqi: "Tunggu...!!!"

Ridwan: "Eh Riz,, emang kita ini tukang ojek yah,, bilang tunggu-tunggu aja...!!"

Rizqi: "Yo'i mamenk,, muka loe emang kayak tukang ojek deh.. Begini maksud gue.. Kayaknya gue pernah ngeliat bunga kayak gini deh di samping kelas kita..."

Rudi: "Betulan loe Riz..."

Rizqi: "Iya, gue sumpah deh disambar gledek.."

Ridwan: "Gimana kalo kita cek aja kesana.."

Rudi: "Oke..."..


Kami bertiga pun menuju belakang kelas kami...


Rizqi: "Udah percaya kan..."

Rudi: "Iya-iya,, gue percaya sekarang...!! Trus hubungan bunga ini dengan Misrawati, apa dong..."

Rizqi: "Mungkin saajaaaa, iniiii..."

Rudi: "Bisa jadi..."


Sesaat kami bertiga terdiam...


Ridwan: "Kalian berdua sedang mikirin apa sih..."

Rizqi: "Inii... Iniii......"

Rudi: "Bungaaa... Misraaa..."

Ridwan: "Apaan sih,, ini, bunga, ini, misra.... Apaan..."

Sontak Ridwan terkaget dengan kata-katanya tadi...

Ridwan: "Jadi,, iniii...."

Rudi: "Iya, mungkin saja ini..."

Rizqi: "Jangan teruskan Rud... Kita belum tau apa yang ada dibawah tanah ini... Kita harus mencari bukti yang lebih kuat.."

Rudi: "Iya... Iya..."

Ridwan: "Ya ampun,, baru gue ingat.. Gue punya sepupu namanya Zulkifki... Dia juga dulu sekolah disini..."

Rudi: "Oh yah... Terus, sepupu loe sekarang dimana Wan...??"

Ridwan: "Dia tuh kerja diperusahaan emas dekat sini... Rumahnya pun dekat dari sekolah kita..."

Rudi: "Oh yah,, gimana kalo kita kerumahnya besok... Kan besok juga libur sekolah... Pagi-pagi aja kita kesana... Jam delapanlah..."

Ridwan: "Oke kalo gitu..."

Rizqi: "Nanti gue jemput kalian yah..."

Ridwan: "Jemput pake apaan... Pake sepeda maksud loe... 'Kan mobil loe rusak..."

Rizqi: "Sabar,, gue pake mobil bokap gua... Oke kan..."

Rudi: "Oke... Siiip..."


Keesokan paginya, Rizqi sudah datang menjemput saya bersama Ridwan dengan mobil mewah milik bokapnya..


Rudi: "Wiihh,, ini mobil bokap loe Riz..."

Rizqi: "Iya dong..."

Rudi: "Keren amat..."

Rizqi: "Hehehehe... Udah mujinya... Ayo buruan naik..."

Rudi: "Iya iya..."


Kami bertiga pun berangkat ke tempat tujuan.. Sesampai di rumah Kak Zulkifli..


Ridwan: "Assalamualaikum... Assalamualaikum..."

Kak Zulkifli: "Waalaikumsalam,, eh Ridwan... Masuk dek, ajak sekalian teman-temannya..."

Ridwan: "Iya kak,,, ayo..."

Kak Zulkifli: "Tumben datang kemari, ada apa yah...??"

Ridwan: "Emmm,, itu.... Ini.... Kalian aja deh yang ngejelasin.."

Rizqi: "Begini kak,, disekolah kami ada suatu kejadian aneh... Jika masuk waktunya pelajaran Fisika, pasti ada saja siswa yang kerasukan... Begitu kak.."

Kak Zulkifli: "Terus apa hubungannya dengan kakak...???"

Rizqi: "Yaa berhubunganlah kak... Eemmm,, kakak kenal dengan Misrawati yang seangkatan kakak...!!!"

Kak Zulkifli: "Ada apa dengan Misrawati.... Dimana dia sekarang...???"

Rudi: "Inilah yang menjadi sebuah teka-teki kak... Keberadaan kak Misrawati kini menjadi sebuah misteri... Ini membuat kami ingin mengungkap keberadaan kak Misrawati sekarang... Emmm, ngomong-ngomong, dulu kak Misrawati apanya kakak...???"

Kak Zulkifli: "Dia itu dulu sahabat kakak... Dia sahabat sekaligus pacar kakak. Dulu dia memang pandai sekali dengan pelajaran Fisika... Tapi, setelah kejadian itu,, dia selalu nekad bunuh diri, dia tidak lagi memikirkan dirinya..."

Rudi: "Kejadian apa kak...??"

Kak Zulkifli: "Dulu, dia pernah ikut olimpiade Fisika.. Tapi sayang, dia tidak menang... Saat itu dia sangat kelihat strees dan frustasi... Entah hal bodoh apakah yang dipikirkannya,, dia nekad bunuh diri dengan cara menggantungkan dirinya... Tapi, aksinya ini selalu gagal, hingga kakak dapat kabar bahwa dia pindah dari sekolah ini..."

Rudi: "Kenapa tidak kakak coba tanya keluarganya...??"

Kak Zulkifli: "Kakak sudah coba tanya.. Tapi jawaban keluarganya tetap sama,, Misrawati tidak pernah pindah dari sekolah ini... Bahkan keluarganya pernah melapor ke kepala sekolah... Tapi sekolah itu telah menetapkan bahwa Misrawati telah pindah sekolah, dia sendiri yang mengajukan surat pindahnya itu..."

Rudi: "Begini kak,, ada sebuah petunjuk dari kak Misrawati ini kak... Petunjuknya tentang bunga dan dua huruf ZM..?"

Kak Zulkifli: "Oh itu ZM, artinya Zulkifli-Misra... Emm,, bunga..?? maksudnya apaan... Aku tidak pernah diberi bunga sama Misra.."

Rudi: "Begini ceritanya kak, sebenarnya saya punya kemampuan melihat, mendengar, bahkan berkomunikasi dengan makhluk gaib... Makhluk gaib yang menyerupai kak Misrawati memberi petunjuk, yaitu bunga.. Kami bertiga pun tidak tau apa maksudnya kak.. Tapi kami bertiga telah menemukan tempat dimana bunga ini tumbuh, tepat di belakang kelas kami..."

Rizqi: "Terus kami mencurigai, disitulah mayat kak Misrawati dikubur..."

Kak Zulkifli: "Apa kalian yakin, Misrawati telah meninggal...??"

Rizqi: "Kami yakin kak, tidak mungkin sosok kak Misrawati ada jika ada kejadian kerasukan di sekolah.... Setiap kejadian itu, pasti sosok kak Misrawati ada dan selalu ada..."

Rudi: "Tapi yang menjadi sebuah pertanyaan, siapa yang membunuh kak Misrawati...?"

Kak Zulkifli: "Ayo... Nanti malam, kita bongkar tempat kuburnya Misrawati..."

Ridwan: "oke kak..."

Rudi terdiam dan tertunduk... Seakan rudi merasakan sesuatu memasuki tubuhnya..


Rudi: "Kalian tidak perlu membongkar kuburku... Aku juga sangat senang ada disana.."

Rizqi: "Rudi, apa yang kamu bicarakan sih...!"

Rudi: "Hanya saja, aku tidak ingin jika Ibu Ira yang mengajar Fisika di kelas itu.. Gara-gara ibu Ira, saya jadi frustasi dan strees memikirkan nilai Fisika saya nantinya... Saya dan Ibu Ira telah membuat kesepakatan, karena saya rela-rela ikut olimpiade itu, dan Siska siswi yang akan akan mengikuti olimpiade itu saya gantikan dengan catatan, jika saya berhasil maka saya dapat melanjutkan olimpiade berikutnya, tapi jika gagal, nilai saya jadi taruhannya...

Kak Zulkifli: "Jadi..."

Rudi: "Iya zul,, kamu tidak perlu bertindak seperti itu... Dulu memang aku sempat tertolong, tapi setelah mengambil surat pindah dan disaat kelas kita sedang dalam perbaikan, dibelakang kelas kita dibuatkan lubang, saya melompat kedalamnya, hingga kalian tidak dapat mengetahui dimana saya sekarang, kalian hanya mengetahui bahwa saya pindah sekolah bukan.... Tapi tenanglah,, mulai saat ini saya tidak akan mengganggu kalian saat pelajaran fisika lagi... Selamat tinggal Zulkifli..."


Seakan tubuh Rudi terhempas kebelakang sebab sesuatu ingin keluar...


Rudi: "Apa yang terjadi...???"

Rizqi: "Misteri telah terpecahkan..."

Rudi: "Maksud kamu Riz...??"

Rizqi: "Nanti aku ceritakan kejadian tadi... Saatnya kita pulang bro, bokap udah nelpon nih.. Mobil mau dipake..."

Kak Zulkifli: "Oh, kalian mau balik ya... Ridwan, kapan-kapan main ke rumah kakak lagi yah, ajakin teman-temannya..."

Ridwan: "Baik kak, pulang dulu yah kak... Assalamualaikum.."

Kak Zulkifli: "Waalaikumsalam..."


Setelah misteri kematian Misrawati terbongkar, tempat Misrawati terkubur banyak dikunjungi orang-orang, mulai dari keluarga serta kerabat dekatnya untuk menaburkan bunga diatas kuburan itu.. Dan kejadian-kejadian aneh itu tidak pernah terjadi lagi... Sekolah mereka kembali seperti dulu lagi...

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)