Misteri Kematian Misrawati Khaerunnisa
by Syamsul Bahri
Hello, perkenalkan nama
gue Rudi, gue punya 2 orang sahabat, namanya Rizqi dan Ridwan. Mereka berdua
ini adalah sahabat terbaik gue dari SD sampai SMP sekarang.. Setiap gue punya
masalah, maka mereka berdua yang sering membantu gue..
Di sekolah SMP gue,
banyak sekali kejadian-kejadian aneh, contohnya saja suara orang menangis di
WC, keran air bergerak sendiri, setiap malam jum'at lampu kantor menyala dan
mati sendiri, biasa sih ada penampakan kuntilanak di pohon beringin disamping
kantor dan banyak hal-hal lain yang tidak masuk logika.. Sebenarnya, gue punya
kemampuan merasakan dan melihat hal yang gaib..
Suatu hari, kami sedang
belajar pelajaran Fisika. Setengah pelajaran berlangsung, seorang teman gue
berteriak-teriak kencang sehingga kami semua kaget dan lari menjauhi teman gue
ini.
Dari penglihatan gue
sih, gue ngeliat seorang cewek berdiri dibelakang teman gue itu.. Lantas gue
beritahukan sahabat-sahabat gue.
Rudi: "Heh, loe
tau nggak, apa yang terjadi sekarang?"
Rizqi: "Ini teman
kita kerasukan bro!."
Ridwan: "Iya,
teman kita kerasukan bro. Apa yang harus kita lakukan nih."
Rizqi: "Apa kamu
melihat sesuatu nggak."
Rudi: "Gue melihat
sesuatu nih."
Ridwan: "Apa
itu?"
Rudi: "Gue lihat
di belakang teman kita ada sosok cewek yang berdiri menghadap kesini."
Rizqi: "Ceweknya
cantik nggak..??"
Ridwan: "Riz,
aduh.. Itu sosok hantu bro, bukan manusia kayak kita..?"
Rizqi: "Iya, gue
tau. Gue rela kok jadi pacarnya kalo dia cantik..!!"
Rudi: "Udah-udah,
Riz loe cepat panggil orang pintar di samping sekolah kita.. Ayo
buruan...??"
Rizqi: "Ridwan,
ayoo...!!"
Ridwan: "Eh eh,
kok gw, yang disuruhkan itu cuma loe...."
Rudi: "Udah Wan,
ikut aja... Cepat ya..."
Setelah kejadian itu,
disekolah gue sering terjadi kerasukan saat pelajaran Fisika. Entah mengapa dan
apa yang terjadi dengan pelajaran Fisika.. Bahkan, hantu cewek itu sering
menampakkan dirinya kepada siswa-siswi di sekolah gue... Itulah yang menjadi tanda
tanya besar di sekolah gue.. Untuk itu, Gue, Rizqi, dan Ridwan akan menyelidiki
apa hubungan hantu cewek ini dengan pelajaran Fisika..
Rudi: "Menurut gue
sih mungkin cewek ini pandai dalam pelajaran Fisika...???"
Ridwan: "Bisa jadi
tuh...!!!"
Rudi: "Kalo
menurut gue sih, cewek ini dibunuh sama guru Fisika... Bagaimana menurut kalian
bro.."
Ridwan: "Bisa jadi
juga tuh.."
Rudi: "Bisa jadi
bisa jadi aja loe Iwan.."
Iwan: "Truss gue
harus bilang apa dong.."
Rudi: "Entahlah...
Bagaimana kalo kita cari tau nih cewek..."
Rizqi: "Loe masih
tau 'kan wajahnya Rud...??"
Rudi: "Iya dong,
emang loe pikir gue ini udah pikun apa..."
Rizqi: "Iya,
iya... Trus cari taunya gimana..??"
Ridwan: "Mungkin
kita bisa cari tau dari biodata alumni yang dulu... Betul tidak...???"
Rizqi: "Encer juga
otak loe Iwan, nggak nyangka gue punya teman sepintar elo.."
Riswan: "Elleeeh..
Bisa aja loe Riz..."
Rudi: "Udah-udah,,
sekarang kita ke perpus..."
Riswan: "Masalah
ini belum selesai, eh kamunya mau baca buku...???"
Rizqi: "Aduh
Iwaaann, barusan otak loe encer, eh mungkin otak loe dah beku kali yah..."
Ridwan: "Maksud
loe apa_an Riz..??"
Rizqi: "Gini, kita
itu ke perpus untuk cari tuh biodata cewek ini.. Elo tau nggak, diperpus itu
ada buku biodata alumni dari sekolah kita...???"
Ridwan: "Oh
gitu...??"
Rizqi:
"Iyalah.."
Rudi: "Kalo gitu,
ayo kita ke perpus...!!!"
Rizqi & Ridwan :
"Ayooo..."
Saat memasuki pintu
perpustakaan, kami bertiga di hadang oleh Pak Iwan sang penjaga perpustakaan..
Pak Iwan: "Heh,
kalian mau apa...???"
Rudi: "Pastinya
mau baca buku dong pak, emang mau apa lagi.."
Pak Iwan: "Kalian
punya kartu perpustakaan tidak..."
Rizqi: "Pastilah
pak.. Ini punya kami bertiga...??"
Pak Iwan:
"Oke-oke, kalian bisa masuk.."
Ridwan: "Oke
pak.."
Di dalam perpustakaan,
kami bertiga mencari kesana kemari buku biodata itu.. Kami lalu bertanya ke
pengurus perpustakaan itu..
Rudi: "Bu, buku
biodata alumni ada di bagian mana..???"
Ibu Mira: "Coba
kalian cari di ruangan itu..?? Buku-buku lama disimpan di ruangan itu dan
mungkin saja ada disekitar situ, ibu dulu pernah lihat buku biodata itu
disitu.."
Rizqi: "Ooh,
Terimakasih bu.."
Ibu Mira: "Iya,
sama-sama"
Segera kami mencari
buku itu di ruangan yang gelap yang Ibu Mira maksud hanya dengan sinar handphone
sebagai penerang... Tapi, buku itu tidak dapat kami temukan.. Dengan perasaan
lelah dan menyerah, kami bertiga dikagetkan oleh sebuah buku yang terbanting
jatuh dari atas lemari penyimpanan..
Rudi: "Apa
itu..."
Ridwan: "Entahlah,
coba lu cek Riz.."
Rizqi: "Ogah ah,,
loe aja Rud, loe 'kan pemberani...!!"
Rudi: "Dasar
penakut... Lihat nih, gue akan cek apa itu..."
Ridwan: "Hati-hati
Rud..!"
Rudi:
"Astaga..."
Ridwan: "Rud, apa
yang terjadi Rud..."
Rudi: "Nggak
apa-apa kok.. Gue cuma nginjak kecoa aja..."
Ridwan: "Yah,
kirain apa..."
Rizqi: "Iwan, loe
dengar sesuatu nggak.."
Ridwan: "Dengar
apa_an.."
Rizqi: "Langkah
kaki..."
Ridwan: "Oh
mungkin langkah kaki Rudi..."
Rizqi: "Bukan..
Langkahnya dibalik pintu itu.."
Terdengar suara pintu yang
sedang dibuka cecara perlahan-lahan.. "Aaaaaaaaaa", teriakan kami
menggema dalam ruangan penyimpanan itu.. Terlihat sosok gelap berdiri pas di
pintu ruangan itu.. "Hantuuuuu"...
Ibu Mira: "Eh,
Eh,, kalian itu apa-apa_an sih, ini ibu..!! Kalian kira ibu ini hantu apa...
Lampu nggak dinyalain juga, bagaimana kalian bisa jadi takut kalau
begini..."
Rudi: "Maaf bu,
kami kira ruangan ini tidak ada lampunya..."
Ibu Mira:
"Aduuh... Kalau begitu kalian sudah dapat bukunya.."
Rudi: "Sudah
bu...??"
Rizqi: "Haah..
Kamu dapat dimana rud..??"
Rudi: "Ternyata,
buku yang tadi jatuh itu adalah buku biodata yang kita cari..."
Rizqi:
"Ooohh..."
Ibu Mira:
"Udah-udah, kalian 'kan sudah dapat bukunya, jadi kalian boleh keluar
soalnya ibu mau kunci ruangan ini.."
Rudi: "Baik
bu..."
Setelah itu, kami
bertiga pergi ke kantin sekolah karena lapar.
Ridwan: "Gimana
kalo kita ke kantin, gue laper nih nanti disana kita buka nih buku..."
Rudi: "Ide bagus
tuh, cacing perut gue juga udah pada nyanyi nih.."
Rizqi: "Oke deh..."
Sesampai di kantin
sekolah..
Rudi: "Ibu Ijah,
pesan nasi goreng dong bu...!! Lauknya ayam goreng yah bu.. Tiga porsi
bu...???"
Ibu Ijah: "Siap
den... Tunggu yah den..."
Rudi: "Iya
bu..!"
Rizqi: "Loe lupa
yah, tujuan kita 'kan disini bukan cuma makan, cepat deh buka tu buku biodata,
gue nggak sabar liat wajah ceweknya.."
Rudi: "Oke, sabar
dikit dong..."
Setelah mengutak-atik
buku biodata itu, saya pun menemukan biodata sang cewek ini.. Nama lengkapnya
adalah Misrawati Khaerunnisa.. Dia siswi terpandai dan tercantik di sekolah
dulu... Dia angkatan 20 disekolahku, sedang aku angkatan 27 di sekolahku...
Rizqi: "Waah, dah
lama juga yach..."
Rudi:
"Begitulah.."
Ibu Ijah: "Den,
ini pesanannya..."
Ridwan: "Makasih
yah bu...!!"
Ibu Ijah: "Sama-Sama
den.."
Rudi: "Bu Ijah,
boleh nanya nggak...??"
Ibu Ijah: "Apa
den... Kelihatannya penting?"
Rudi: "Ibu 'kan
dah lama kerja disini,, jadi apa ibu kenal dengan siswa ini, ini angkatan 20
bu, namanya Misrawati Khaerunnisa..", sambil menunjukkan foto Misrawati.
Ibu Ijah: "Ooh iya
den, ibu kenal, nak Misrawati ini pintar lho den, dan dia sering makan di
kantin ini... Dia ini suka dengan mata pelajaran Fisika den, pintar sekali den
kalau Fisika... Pernah den, dia ini masuk olimpiade nasional den..."
Rizqi: "Wiih,,,
pintar sekali yah bu... Cantik pula bu... Makin suka deh sama dia.."
Rudi: "Ahh, ngawur
loe qi… Terus sekarang Misrawati ini dimana bu.."
Ibu Ijah: "Ibu
tidak tau den... Yang ibu tau Misrawati ini menghilang dari sekolah ini...
Entah apa yang terjadi padanya, ibu tidak tau den..."
Rudi: "Ooohh,
begitu ya bu...!"
Ibu Ijah: "Iya
den,, maaf den, ibu harus ngelayani siswa lain.."
Rudi: "Ooh, iya
bu..! Silahkan..."
Ridwan: "Jadi
begitu ceritanya,, terus bagaimana dong..."
Rizqi: "Mungkin
saja, Misrawati dibunuh di sekolah kita dan mayatnya dikubur disekitar sekolah
kita ini...?"
Rudi: "Iya Riz,
gue juga berpikiran begitu, dan bagaimana mungkin dia sering mampakin dirinya
disekolah kita ini kalau dia bukan matinya disini atau mayatnya masih disini di
sekolah kita...!!"
Ridwan: "Jangan
langsung berpikiran begitu dong... Kita 'kan tidak tau Misrawati ini dibunuh
atau tidak, dia 'kan cuma hilang dari sekolah kita, kalo dia itu hilang bukan
berarti dia dibunuh 'kan..."
Rizqi: "Iya juga
sih.. Rud, coba loe cek rumahnya ada dimana, mungkin aja kita bisa tanya
keluarganya.."
Rudi: "Rumahnya
ada di Jln. Melati No. 2... Gue tau nih tempatnya..."
Ridwan: "Emmm,,
bagus, ayo kita go kesana..."
Rizqi: "Eh eh
eh,,, mau cabut kemana loe, sekolah aja belum pulang, mau bolos loe..."
Ridwan: "Iya iya,
gue lupa... Hehehehe..."
Rudi: "Gimana kalo
sebentar sore kita kesana..!"
Rizqi: "Oke,,,
bagus juga tuh.."
Ridwan: "Trus kita
ketemunya dimana...??"
Rudi: "Mmm,,
ditempat biasa aja deh.."
Ridwan & Rizqi:
"Okee bos..."
Setelah pulang dari
sekolah, kami bertiga pun beraksi.. Saya dan Rizqi sudah sampai di tempat yang
mereka maksud, tetapi Ridwan belum sampai juga ditempat tujuan..
Rizqi: "Ridwan
dimana sih, kok belum sampai juga.. Ditelpon hapenya nggak aktif... Gimana kalo
kita tinggalin aja Rud..."
Rudi: "Sabar dong
Riz,, kita tunggu 5 menit disini, ini 'kan sudah jadi kebiasaan si
Ridwan.."
Rizqi: "Oke
oke..."
Empat menit kemudian..
Ridwan: "Maaf bro,
gue terlambat... Tadi tuh ada ibu-ibu jatuh dari motor, jadi gue tolongin
deh.."
Rizqi: "Oke-oke...
Langsung aja deh kita berangkat ke rumah keluarga Misrawati...!!!"
Rudi:
"Ayo...!!"
Sesampai ditempat yang
kami maksud, kami bertanya kepada setiap rumah dimana rumahnya Misrawati... Dan
akhirnya kami menemukan rumah Misrawati..
Rizqi:
"Assalamualaikum....???", sambil mengetuk pintu rumah..
Ibu Mirna:
"Waalaikumsalam... Masuk nak..!!"
Rudi: "Iya bu,
makasih.."
Ibu Mirna: "Ada
apa yah nak.."
Rudi: "Begini bu..
Kami mau tanya sesuatu... Apa ibu ini ibunya Misrawati...??"
Ibu Mirna: "Iya
betul, saya ini ibunya Misrawati... Ada apa yah..??"
Rizqi: "Begini bu,
disekolah kami ada sebuah kejadian aneh,, setiap pelajaran Fisika biasanya ada
teman kami kesurupan bu.. Dan teman saya ini bisa melihat makhluk gaib bu, dan
dia lihat anak ibu ada disetiap kejadian itu bu..."
Rudi: "Betul bu,,
saya bisa melihat dengan jelas wajah anak ibu... Memangnya apa yang terjadi
dengan anak ibu, Misrawati...??"
Ibu Mirna:
"Ceritanya panjang nak, ibu juga tidak tahu dimana anak ibu sekarang.
Tapi, ibu sering memimpikan anak ibu, dia masih bersekolah di sekolahmu nak..
Oh ya, tunggu disini yah nak, ibu mau ambil sesuatu.."
Rudi: "Iya
bu...!!"
Ibu Mirna:
"Mungkin ini bisa sedikit mengungkap anak ibu sekarang dimana..??",
sambil menyedorkan sebuah buku diary milik Misrawati.
Rudi: "Terima
kasih bu.."
Ibu Mirna: "Iya
sama-sama.."
Rizqi: "Bu, apa
kami boleh memeriksa kamar Misrawati...?? Mungkin kami bisa dapat petunjuk
dikamarnya...??"
Ibu Mirna: "Boleh
Boleh.. Ayo ikut ibu...!!", sambil menunjukkan kamar Misrawati.
Rizqi: "Terima
kasih bu..."
Ibu Mirna:
"Silahkan, Ibu tinggal dulu yah.."
Rudi: "Iya bu,
terimakasih...."
Kami bertiga pun
mencari informasi tentang Misrawati, mulai dari buku pelajarannya hingga
kertas-kertas yang ada didalam lemari Misrawati.
Rizqi: "Wooii,
kalian dapat sesuatu nggak..."
Ridwan: "Tidak
bro..."
Rudi: "Riz,
Iwan... Diranjang itu ada sosoknya Misra..."
Rizqi:
"Haahh,,"
Rudi: "Dia sedang
nulis sesuatu,, kayaknya dibuku diary ini deh..."
Ridwan: "Kamu
yakin Rud...!!!"
Rudi: "Iya, gue
yakin banget... Jelas sekali...!!!"
Rizqi: "Mungkin,
dia ingin memberi kita informasi lewat diarynya..."
Rudi: "Betul juga
tuh..."
Dari arah pintu,
datanglah Ibu Mirna..
Ibu Mirna: "Kalian
sudah dapat sesuatu..."
Rudi: "Belum
bu..."
Rizqi: "Mungkin
kami harus berpamitan bu, karna hari juga sudah hampir malam..."
Ibu Mirna:
"Iya..."
Rudi: "Makasih
bu... Mari bu..."
Ibu Mirna: "Iya,
sama-sama..."
Kami bertigapun meninggalkan
rumah Ibu Mirna... Diperjalanan pulang....
Rudi: "Bagaimana
kalo gue aja yang pegang buku diary ini..."
Ridwan:
"Eelllaaahh, emang dari tadi 'kan elo yang pegang Rud.."
Rudi: "Hehehehe,,
iya juga sih.. Sampai ketemu besok yah..."
Rizqi: "Yo'i
bro... Sampai ketemu besok yah..."
Kami bertiga berpisah
dipersimpangan jalan raya yang biasa mereka lewati bersama ke sekolah mereka.
Sampai di rumah, Saya
langsung pergi mandi dan meletakkan buku diary milik Misrawati di atas meja
belajarnya.. Saat kembali, buku diarynya hilang..
Rudi: "Haahh, buku
diarynya dimana sih...", sambil mencari buku diary itu dibawah meja
belajarnya..
Rudi: "Maaa,, buku
diary yang Rudi simpan diatas meja belajar Rudi dimana maa..", berteriak
keras sehingga menggema disetiap ruangan itu.
Ibu Rudi: "Mama
lihat, Lilis yang ambil tadi..."
Rudi: "Lilisnya
dimana Maa.."
Ibu Rudi: "Ada
dikamarnya.."
Cepat-cepat Saya ke
kamar Lilis...
Rudi: "Lilis, kamu
kok ambil buku kakak sih.."
Lilis: "Maafkan
Lilis kak, tadi Lilis disuruh sama teman kakak.. Lilis disuruh untuk menggambar
di buku kakak, trus Lilis juga disuruh menulis kak.. Maafkan lilis
kak...", sambil menangis meneteskan air mata.
Rudi: "Lilis,
jangan nangis dong dek,, Lilis kan udah gede, masa' udah gede nangis sih...
Cerita sama kakak, siapa teman kakak yang suruh lilis menggambar dan menulis di
buku kakak...", sambil mengusap air mata adik tersayangnya..
Lilis: "Tadi waktu
Lilis asik menggambar dikamar, Lilis dipanggil sama teman kakak yang cantik
itu.. Trus dia suruh gambar ini kak dan dia juga suruh Lilis untuk tulis ini
kak... Maaf ya kak..!!!"
Rudi: "Tidak
apa-apa dek.. Teman kakak ini cewek...???"
Lilis: "Iya kak,
dia cantik kak... Lilis pengen seperti dia kak..."
Rudi: "Lilis 'kan
sudah cantik... Kesayangan kakak lagi... Apa ada yang teman kakak itu katakan
sama Lilis..."
Lilis: "Hanya itu
kak,, dia cuma suruh Lilis menggambar dan menulis..."
Rudi: "Ooohh,,
kakak ambil bukunya yah... Kakak ke kamar dulu yah Lis.."
Lilis: "Iya
kak..."
Sesampai di kamar
Saya..
Rudi: "Apa gambar
ini bisa mengungkap mistery dimana Misrawati sekarang... Ini 'kan hanya gambar
bunga.. Apa ini sebagai petunjuk yang diberikan Misra.."
Malam itu, Saya terus
memikirkan apa maksud dari gambar itu...
Rudi: "Yaa ampun,,
Lilis 'kan tadi menulis di buku diary itu.."
Saya langsung saja
beranjak dari kasurku sambil mengambil buku diary milik Misrawati.. Kubuka buku
diary itu, hanya tertulis dua huruf..
Rudi: "Z M, apa
maksudnya...??? Dan apa hubungannya dengan gambar bunga itu..?? Mmm, mungkin
gue harus baca dari halaman pertama nih...!!"
Malam itu, Saya sibuk
membaca isi dari diary milik Misrawati..
Rudi:
"Zulkifli....??? Siapa yah dia ini...??? Apa mungkin dia pacarnya
Misrawati...??? Ah, besoklah gue pikirin..."
Keesokan paginya, kami
bertigapun bertemu di kelas..
Rizqi: "Bagaimana
Rud, loe sudah baca buku diarynya.."
Rudi: "Iya, gue
udah baca semalam... Trus semalan adik gue si Lilis disuruh gambar dan nulis
sama sosok Misrawati di buku diary ini.. Mungkin dia ingin mempermudah kita
mengungkap misteri ini kali yah... Dan juga ada nama Zulkifki di diarynya,,
mungkin saja dia pacarnya..."
Rizqi: "Coba gue
lihat... Haahhh,, bunga...!! Huruf ZM... Huruf Z mungkin inisial dari
Zulkifli..."
Ridwan: "Ini
maksudnya apaan yah,, bunga sama huruf Z dan M...???"
Rudi: "Gua aja
nggak tau', kok malah nanya sih..."
Ridwan:
"Hehehehe,, sorry brow...!!!"
Rizqi:
"Tunggu...!!!"
Ridwan: "Eh Riz,,
emang kita ini tukang ojek yah,, bilang tunggu-tunggu aja...!!"
Rizqi: "Yo'i
mamenk,, muka loe emang kayak tukang ojek deh.. Begini maksud gue.. Kayaknya
gue pernah ngeliat bunga kayak gini deh di samping kelas kita..."
Rudi: "Betulan loe
Riz..."
Rizqi: "Iya, gue
sumpah deh disambar gledek.."
Ridwan: "Gimana
kalo kita cek aja kesana.."
Rudi:
"Oke..."..
Kami bertiga pun menuju
belakang kelas kami...
Rizqi: "Udah
percaya kan..."
Rudi: "Iya-iya,,
gue percaya sekarang...!! Trus hubungan bunga ini dengan Misrawati, apa
dong..."
Rizqi: "Mungkin
saajaaaa, iniiii..."
Rudi: "Bisa
jadi..."
Sesaat kami bertiga
terdiam...
Ridwan: "Kalian
berdua sedang mikirin apa sih..."
Rizqi: "Inii...
Iniii......"
Rudi: "Bungaaa...
Misraaa..."
Ridwan: "Apaan
sih,, ini, bunga, ini, misra.... Apaan..."
Sontak Ridwan terkaget
dengan kata-katanya tadi...
Ridwan: "Jadi,,
iniii...."
Rudi: "Iya,
mungkin saja ini..."
Rizqi: "Jangan
teruskan Rud... Kita belum tau apa yang ada dibawah tanah ini... Kita harus
mencari bukti yang lebih kuat.."
Rudi: "Iya...
Iya..."
Ridwan: "Ya
ampun,, baru gue ingat.. Gue punya sepupu namanya Zulkifki... Dia juga dulu
sekolah disini..."
Rudi: "Oh yah...
Terus, sepupu loe sekarang dimana Wan...??"
Ridwan: "Dia tuh
kerja diperusahaan emas dekat sini... Rumahnya pun dekat dari sekolah
kita..."
Rudi: "Oh yah,,
gimana kalo kita kerumahnya besok... Kan besok juga libur sekolah... Pagi-pagi
aja kita kesana... Jam delapanlah..."
Ridwan: "Oke kalo
gitu..."
Rizqi: "Nanti gue
jemput kalian yah..."
Ridwan: "Jemput
pake apaan... Pake sepeda maksud loe... 'Kan mobil loe rusak..."
Rizqi: "Sabar,,
gue pake mobil bokap gua... Oke kan..."
Rudi: "Oke...
Siiip..."
Keesokan paginya, Rizqi
sudah datang menjemput saya bersama Ridwan dengan mobil mewah milik bokapnya..
Rudi: "Wiihh,, ini
mobil bokap loe Riz..."
Rizqi: "Iya
dong..."
Rudi: "Keren
amat..."
Rizqi:
"Hehehehe... Udah mujinya... Ayo buruan naik..."
Rudi: "Iya
iya..."
Kami bertiga pun berangkat
ke tempat tujuan.. Sesampai di rumah Kak Zulkifli..
Ridwan:
"Assalamualaikum... Assalamualaikum..."
Kak Zulkifli:
"Waalaikumsalam,, eh Ridwan... Masuk dek, ajak sekalian
teman-temannya..."
Ridwan: "Iya
kak,,, ayo..."
Kak Zulkifli:
"Tumben datang kemari, ada apa yah...??"
Ridwan: "Emmm,,
itu.... Ini.... Kalian aja deh yang ngejelasin.."
Rizqi: "Begini
kak,, disekolah kami ada suatu kejadian aneh... Jika masuk waktunya pelajaran
Fisika, pasti ada saja siswa yang kerasukan... Begitu kak.."
Kak Zulkifli:
"Terus apa hubungannya dengan kakak...???"
Rizqi: "Yaa
berhubunganlah kak... Eemmm,, kakak kenal dengan Misrawati yang seangkatan
kakak...!!!"
Kak Zulkifli: "Ada
apa dengan Misrawati.... Dimana dia sekarang...???"
Rudi: "Inilah yang
menjadi sebuah teka-teki kak... Keberadaan kak Misrawati kini menjadi sebuah
misteri... Ini membuat kami ingin mengungkap keberadaan kak Misrawati
sekarang... Emmm, ngomong-ngomong, dulu kak Misrawati apanya kakak...???"
Kak Zulkifli: "Dia
itu dulu sahabat kakak... Dia sahabat sekaligus pacar kakak. Dulu dia memang
pandai sekali dengan pelajaran Fisika... Tapi, setelah kejadian itu,, dia
selalu nekad bunuh diri, dia tidak lagi memikirkan dirinya..."
Rudi: "Kejadian
apa kak...??"
Kak Zulkifli:
"Dulu, dia pernah ikut olimpiade Fisika.. Tapi sayang, dia tidak menang...
Saat itu dia sangat kelihat strees dan frustasi... Entah hal bodoh apakah yang
dipikirkannya,, dia nekad bunuh diri dengan cara menggantungkan dirinya...
Tapi, aksinya ini selalu gagal, hingga kakak dapat kabar bahwa dia pindah dari
sekolah ini..."
Rudi: "Kenapa
tidak kakak coba tanya keluarganya...??"
Kak Zulkifli:
"Kakak sudah coba tanya.. Tapi jawaban keluarganya tetap sama,, Misrawati
tidak pernah pindah dari sekolah ini... Bahkan keluarganya pernah melapor ke
kepala sekolah... Tapi sekolah itu telah menetapkan bahwa Misrawati telah
pindah sekolah, dia sendiri yang mengajukan surat pindahnya itu..."
Rudi: "Begini
kak,, ada sebuah petunjuk dari kak Misrawati ini kak... Petunjuknya tentang
bunga dan dua huruf ZM..?"
Kak Zulkifli: "Oh
itu ZM, artinya Zulkifli-Misra... Emm,, bunga..?? maksudnya apaan... Aku tidak
pernah diberi bunga sama Misra.."
Rudi: "Begini
ceritanya kak, sebenarnya saya punya kemampuan melihat, mendengar, bahkan
berkomunikasi dengan makhluk gaib... Makhluk gaib yang menyerupai kak Misrawati
memberi petunjuk, yaitu bunga.. Kami bertiga pun tidak tau apa maksudnya kak..
Tapi kami bertiga telah menemukan tempat dimana bunga ini tumbuh, tepat di
belakang kelas kami..."
Rizqi: "Terus kami
mencurigai, disitulah mayat kak Misrawati dikubur..."
Kak Zulkifli: "Apa
kalian yakin, Misrawati telah meninggal...??"
Rizqi: "Kami yakin
kak, tidak mungkin sosok kak Misrawati ada jika ada kejadian kerasukan di
sekolah.... Setiap kejadian itu, pasti sosok kak Misrawati ada dan selalu
ada..."
Rudi: "Tapi yang
menjadi sebuah pertanyaan, siapa yang membunuh kak Misrawati...?"
Kak Zulkifli:
"Ayo... Nanti malam, kita bongkar tempat kuburnya Misrawati..."
Ridwan: "oke
kak..."
Rudi terdiam dan tertunduk...
Seakan rudi merasakan sesuatu memasuki tubuhnya..
Rudi: "Kalian
tidak perlu membongkar kuburku... Aku juga sangat senang ada disana.."
Rizqi: "Rudi, apa
yang kamu bicarakan sih...!"
Rudi: "Hanya saja,
aku tidak ingin jika Ibu Ira yang mengajar Fisika di kelas itu.. Gara-gara ibu
Ira, saya jadi frustasi dan strees memikirkan nilai Fisika saya nantinya...
Saya dan Ibu Ira telah membuat kesepakatan, karena saya rela-rela ikut
olimpiade itu, dan Siska siswi yang akan akan mengikuti olimpiade itu saya
gantikan dengan catatan, jika saya berhasil maka saya dapat melanjutkan
olimpiade berikutnya, tapi jika gagal, nilai saya jadi taruhannya...
Kak Zulkifli:
"Jadi..."
Rudi: "Iya zul,,
kamu tidak perlu bertindak seperti itu... Dulu memang aku sempat tertolong,
tapi setelah mengambil surat pindah dan disaat kelas kita sedang dalam
perbaikan, dibelakang kelas kita dibuatkan lubang, saya melompat kedalamnya,
hingga kalian tidak dapat mengetahui dimana saya sekarang, kalian hanya
mengetahui bahwa saya pindah sekolah bukan.... Tapi tenanglah,, mulai saat ini
saya tidak akan mengganggu kalian saat pelajaran fisika lagi... Selamat tinggal
Zulkifli..."
Seakan tubuh Rudi
terhempas kebelakang sebab sesuatu ingin keluar...
Rudi: "Apa yang
terjadi...???"
Rizqi: "Misteri
telah terpecahkan..."
Rudi: "Maksud kamu
Riz...??"
Rizqi: "Nanti aku
ceritakan kejadian tadi... Saatnya kita pulang bro, bokap udah nelpon nih..
Mobil mau dipake..."
Kak Zulkifli: "Oh,
kalian mau balik ya... Ridwan, kapan-kapan main ke rumah kakak lagi yah, ajakin
teman-temannya..."
Ridwan: "Baik kak,
pulang dulu yah kak... Assalamualaikum.."
Kak Zulkifli:
"Waalaikumsalam..."
Setelah misteri
kematian Misrawati terbongkar, tempat Misrawati terkubur banyak dikunjungi
orang-orang, mulai dari keluarga serta kerabat dekatnya untuk menaburkan bunga
diatas kuburan itu.. Dan kejadian-kejadian aneh itu tidak pernah terjadi
lagi... Sekolah mereka kembali seperti dulu lagi...
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)