Last Missed Call
Karya Bianca dan Jeremia
LAST MISSED CALL (Telfon Terakhir yang tak Terjawab)
Kring... kring... telpon rumah berbunyi ditengah kesunyian malam. Segera ku berlari dan mengangkat telpon tersebut, namun tak juga ku dengar suaranya. Aneh memang ditengah malam begini ada yang menelefon, tapi tak ku hiraukan. Ohya, namaku Fiona siswi kelas 12 SMA Santa Bernardus. Cewek yang terkenal cuek di sekolah, aku punya kebiasaan yang umumnya dilakukan remaja seusia ku, main gadget sampai subuh.Aku punya 2 orang sahabat namanya :Alicia dan Nathan. Aku menyukai Nathan dari segala sisi, tetapi sudah beberapa bulan ini Nathan tak juga terlihat di sekolah, setiap orang yang mencoba menghubunginya selalu tak ada jawaban.
Ketika siang hari saat istirahat tiba, inilah yang sesungguhnya ditunggu-tunggu oleh semua murid di sekolah. Aku melihat poster yang baru tertempel di mading sekolah yang ternyata berisi tentang acara Valentine. Ini merupakan acara yang menarik buatku entah kenapa, padahal aku termasuk anak jomblo loh! Tiba-tiba Alicia menghampiriku dan bilang kalau dia tertarik dan akan datang juga soalnya disitu tertulis banyak acara yang menarik. Kami berharap bisa mendapat jawaban ketika menghubungi Nathan saat pulang nanti untuk mengajaknya datang dalam acara tersebut. Saat sore tiba, inilah hal yang paling ditunggu oleh para siswa, yaitu pulang sekolah. Aku dan Alicia menghubungi Nathan dan hasilnya masih sama seperti kemarin yaitu tak ada jawab dari telfon.
“Eh gimana ni? Nathan masih gabisa dihubungi.”kataku
“Yaudah lain waktu aja kita hubungin lagi.”sahut Alicia
Aku masih menjalani kebiasaanku memainkan gadget ku sampe subuh yang tak lain untuk chatting dan yang tersisa tinggal aku dan Alicia, ketauan banget jomblonya ya. Waktu menunjukan pukul 01.05, tiba-tiba hp ku berdering dan terlihat namanya adalah “Nathan” seketika aku angkat dan tak juga ada suara disana.
“ Nat.. Nat… Halo..Haloo… “ Kataku menjawab teleponnya.
Terus begitu hingga beberapa hari aku merasa ada yang aneh di sini sejak pengumuman acara itu ada, akhirnya aku cerita sama Alicia saat di sekolah soal semua kejadian yang terjadi selama ini. Kami pun memutuskan untuk mencari tau apa yang terjadi, akhir-akhir ini juga aku sering mimpiin Nathan dan muncul bayangan tentang Nathan, mungkin karena aku merindukannya. Oke, ini sedikit berlebihan.
Hari Sabtu tiba dan malam ini aku sepakat dengan Alicia untuk menginap di rumah ku untuk mencari tau apa yang telah terjadi dan benar saja malam itu Nathan menghubungi lagi dan tak juga ada suara. Oh iya kami sempat pergi kerumahnya, namun tak ada orang yang keluar padahal kami melihat Nathan di rumahnya, kami yakin dan percaya bahwa Nathan ada dirumah.
Akhirnya tinggal 3 hari lagi menjelang acara Valentine tersebut, karena ini kali pertama diadakan Valentine dengan acara yang begitu menarik di sekolah kami, munculah candaan yang beredar dan memang banyak yang saling suka tetapi tidak berani menyatakan perasaannya. Guru-guru akhirnya bertanya padaku dan Alicia kemana Nathan karena satu sekolah tahu kalau kami bersahabat dan sangat-sangat dekat. Semakin lama, muncul juga gosip yang beredar kalau Nathan menyukaiku, oke aku jadi degdegan.
“Aliciaaaa... Gue kepikiran nih, gimana kalo yang di omongin orang-orang bener?”
“Hayooo gimana yaa kalo Nathan nembak lo pas Valentine hahaha.”
“Tapi,....”
“Tapi jangan ngarep ya WAHAHAHA.”
Kebiasaanku makin memuncak dan semakin lama aku semakin sulit untuk tidur, Alicia juga kebetulan malam itu sudah tertidur, dan tinggalah aku sendiri dan berusaha untuk tidur, karena kebayang Nathan terus.Sambil melihat kalender aku menghitung hari tinggal ..
“ Wahh.. tinggal 2 hari lagi Valentine nya senangnya hatiku tapi deg degan juga sihh..”
Kembali ke malam hari lagi, sampai peristiwa yang aneh terjadi pada ku. Malam itu Nathan menelefon dengan nada suara yang aneh dan aku menjadi penasaran, tiba-tiba dia berkata
“Halo Fii, aku cuma mau kamu tau kalo aku....”, Seketika sunyi, dia tidak melanjutkan pembicaraannya kembali
“ Iya Nat.. ada apa?” “Halo..haloo” Telponnya pun dimatikan
Ini membuatku makin penasaran seolah ini adalah teka-teki.Keesokan harinya, tinggal sehari lagi menuju Valentine. Tiba-tiba bibi dirumah ku memanggilaku dan kemudian memberi aku seikat bunga mawar dan kotak pink diikat pita yang sangat bagus.
“ Wahh… dari siapa ini bi?” Tanya kudengan wajah yang kaget
“ Engga tau neng, orang yang kasih nitip lewat tukang ojek nihh …Ahh tapi masa iyaa tukang ojek yang kasih.” canda Bibi yang sudah merawatku dari bayi.
“Dari siapa sih ini..kenapa musti di titipin ketukang ojek sih? “ kesalku karena penasaran.
Bunga dan kotak itu pun kusimpan di dalam kamarku, aku pun langsung berangkat kesekolah, di perjalanan aku terus membayangkan barang tersebut, penasaran dengan pengirimnya.Tidak lama kemudian sampailah aku di sekolah, aku pun segerakekelasmenaruhtasku danmencari Alicia.
“ Cia … Cia…” sambil mencarinya dan tidak terlihat ada Cia
“Ehh Jess.. Liat Cia ga? Dia dimana?“ sambil ngos-ngosan, tanyaku
“Emm… tadi gw liat dia keluar..mungkin ke toilet Fi.. coba cek deh”
Aku pun langsung berlari ke toilet, disitu aku ketemu Alicia dan langsung menceritakan apa yang terjadi ke Alicia. Dari semua peristiwa tersebut dia meledekku kalau sepertinya Nathan menyukaiku.
Aku tak mengerti dengan semua ini. Nathan, bunga dan gosip-gosip itu. Malam harinya sebelum acara valentine tersebut dan tepatnya jam 01.00 aku dan Alicia masih chattingan dengan kebingungan dengan semuanya, aku selalu memikirkan nathan pada akhirnya dan kembali tak bisa tidur. Keeseokan harinya aku harus pergi kesekolah karena acara Valentinenya malam hari. Saat tiba di sekolah aku dan Alicia membicarakan dan juga membuat rencana tentang baju apa yang akan kami gunakan, entah mengapa tiba-tiba Alicia menyuruhku memakai pakaian bernuansa hitam ungu dan ini bukan hal yang biasa mengingat kami berdua tidak menyukai ungu, tetapi ada satu cowok yang menyukai warna ungu yaitu Nathan.
Malam haripun tiba. Saat aku tiba di lobi sekolah, aku melihat temanku berdiri menyambutku tetapi bukan Alicia, saatku hendak mencarinya, temanku ini berkata “Carilah murid lagi yang membawa bunga dan ikutilah bunga itu kemana ia pergi, karna di situlah cintamu berada.” Aku heran kenapa temanku bisa mengeluarkan kata sebijak itu. Oke bukan di situ masalahnya. Aku menjadi penasaran ada apa sih sebenarnya. Dan ternyata semua bunga itu berhenti di aula sekolah yang berada di lantai 4 gedung sekolah ini. Aku menemukan coklat yang terikat dengan sepucuk surat dengan ikatan yang menarik, tiba-tiba salah seorang murid lagi menarikku ke arah lapangan. Sebenarnya pihak OSIS sudah menyusun acara, tetapi kita juga boleh pergi ke tempat lain, tak harus selalu menonton acaranya, tetapi banyak juga yang menonton acaranya sampai aku menemukan Alicia yang sedang asik menonton.
Aku segera memanggil Alicia dan saat aku menghampirinya aku bingung mengapa dia mengenakan warna pakaian yang berbeda, mungkin ia ingin mengerjaiku, itulah yang ada di benakku pada saat itu. Acaranya berjalan sangat menarik, tanpa di sadari ada Nathan datang mengenakan warna pakaian yang sama denganku. Dan inilah bagian acara yang paling menarik buatku dan kawan-kawanku. “Nyatakanlah Cinta” begitu nama sesi ini entah mengapa di beri nama begini, tetapi acara ini berisi seperti menyatakan perasaan pada orang yang kita sukai, mungkin acara ini terbentuk karena di sini banyak yang tidak bisa atau malu mengakui perasaan mereka sendiri.
Aku masih terlihat dingin dengan Nathan karena sudah beberapa waktu tak jumpa. Tiba-tiba pada sesi ini Nathan menggenggam tanganku dan menariku ke atas panggung dengan perasaan, aku bingung karna menurutku kami bersahabat dan tidak memiliki perasaan namun di dalam hatiku, aku menaruh perasaan padanya. Mungkinkah ia menyukaiku? Itu yang ada di benakku.
Woow tenyata dia menyatakan perasaannya di acara itu, aku kaget dan bingung mau berkata apa, namun akhirnya dengan malu-malu aku berkata jujur kalau aku menyukainya.Seusai acara, nathan mengantarku pulang.Ini menjadi peristiwa yang paling indah menurutku karna ternyata selama 3 tahun kami memiliki perasaan yang sama.
Tanpa kusadari ternyata itu adalah pertemuan terakhir ku dengan Nathan. Dering telfonku membangunkanku di pagi hari, Nathan mengeluarkan kata-kata yang sangat indah namun itu adalah telfon terakhir darinya sebelum ia pergi dari dunia ini. Ternyata selama ia tidak masuk, ia sedang sakit dan sedang terapi di rumah sakit, di akhir telfon Nathan memberi tau semua yang telah terjadi dan ia juga memberi tau kalau ia sedang berada di rumah sakit dan dokter sudah memprediksi hidupnya.
Seketika aku menelpon Alicia dan dia langsung menjemputku pergi ke rumah sakit. Nathan menelpon lagi tapi tak kuangkat karna aku tak kuat mendengar suaranya.Setibanya di rumah sakit ternyata itu kali terakhir ia melihatku dan dia sudah pergi dari dunia ini, aku juga tak kuasa menahan tangis kalauku ingat call terakhir darinya. Setidaknya aku dapat membahagiakan Nathan diakhir hidupnya. Namun aku juga tak bisa terus bersedih karnaku harus menjalani hidupku meskipun Nathan masih membayangiku tetapi aku hanya bisa tersenyum.
Karya : Bianca Abigail & Jeremia Helvi
SMA Anglo X-A, Lippo Cikarang
Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Kamis, 12 Maret 2015
Last Missed Call - Cerpen Remaja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)