Selamat datang di Kumpulan Cerpen Remaja dan Anak! Silahkan mengunjungi satu per satu cerpen dari para penulis kami!
Bisa mulai ditelusuri dari Authors yang berisi profil kami, kemudian Become Author untuk mengirim karya atau pun menjadi penulis tetap. Melanjutkan atau malah langsung menuju Daftar Cerpen yang berisi cerpen terposting di blog lama maupun baru pun oke. Ada yang kurang? Tanyakan di Information. Berkelana sesuka hati saja, deh! Welcome!
Welcome to KCRdA weblog | take parcitipate with us | read stories | comment | send stories

Minggu, 23 November 2014

Alhamdulillah - Cerpen Remaja

Alhamdulillah
Karya Novika Kusumaningtias
 

Kesialan. Mungkin itulah yang saat ini sedang aku alami. Semuanya jatuh menghantanmku bertubi-tubi. Rasanya seperti tak akan ada lagi harapan untuk diriku. Setiap malam aku merenungi semua itu. Lalu, tak sengaja peluh itu menetes. Aku merasa lemah, tak berdaya, dan sangat hina saat ini. Astaga, apa yang sebenarnya telah terjadi? Orang tuaku meninggal, nilai UN SMAku tak seperti yang aku targetkan, aku dijauhi oleh semua kawanku, lalu apa lagi? Kurasa lengkap sudah penderitaanku. Kini saatnya aku pergi menyusul orang tuaku. Hanya itu yang selalu terlintas di pikiranku.
Namun suatu ketika, aku bertemu seorang gadis. Gadis itu sangatlah cantik, anggun, dan berhijab. Sepertinya, aku mulai terhipnotis akan parasnya itu. Dia adalah Syifa. Gadis sebaya denganku yang tiba-tiba datang menghampiriku saat aku mencoba untuk melenyapkan diriku.
“ Mas, saya mohon jangan lakukan itu!” teriaknya.
“ Siapa kamu? Tau apa kamu tentang masalahku?”
“ Mas, saya memang tidak tau apa yang terjadi. Tapi saya mohon jangan lakukan itu. Saya tau perasaan mas yang sedang kacau balau. Ayolah mas, saya mohon. Semuanya tidak akan selesai dengan cara itu.”
“ Diam kamu! Kamu gak berhak larang-larang aku. Pergi kamu! Aku bisa pilih cara hidupku sendiri!”
Lalu saat kereta api itu mulai semakin mendekat, Syifa nekat lari di depanku, menarik tanganku kuat-kuat dan aku pun selamat dari hal bodoh tersebut.
“ Kamu gak papa kan?” tanyanya.
“ Sebenarnya kamu ini siapa? Malaikat? Harusnya tadi aku sudah lenyap disana!”
“ Nama saya Syifa. Mas, perbuatan itu gak baik. Andai orang tua mas lihat ini, pasti mereka akan sangat sedih. Kehilangan mas, anak laki-lakinya.”
Aku pun diam seketika saat mendengar katanya. Ingatanku kembali kepada kejadian yang menimpa orang tuaku.
“ Mas, kenapa diam saja?”
“ Ha? Tidak, tidak ada apa-apa. Terima kasih ya, kamu sudah menyelamatkanku. Andai saja kamu tidak ada, mungkin tadi aku sudah terlindas kereta api.”
“ Sama-sama mas,”
“ Sebentar, mas? Kamu panggil aku mas? Aku kelihatan tua memangnya?”
“ Maaf, karena saya tidak tau namamu.”
“ Namaku Arman. Panggil saja Arman, gak usah pake mas.”
“ Baiklah Arman, boleh aku tau masalahmu? Mungkin aku bisa membantu.”
Aku pun mulai bercerita tentang semua yang aku alami padanya di sepanjang jalan. Dia pun selalu mengingatkanku kepada Sang Maha Pencipta, yaitu Allah swt. Dialah pencipta seluruh alam beserta isinya. Dia menjelaskan satu persatu tentang segala kuasa Allah swt. dan memberiku pencerahan serta solusi. Aku pun semakin kagum dengannya. Bagaimana bisa, masih ada wanita sebaik dan sepeduli ini dengan orang yang tidak ia kenal? Dia sangat sholehah dan taat agama. Saat kami melewati sebuah masjid dan mendengar kumandang adzan, ia pun mengajakku untuk sholat. Setelah melakukan ibadah tersebut, hatiku menjadi terasa lebih tenang dan damai.
Beberapa hari pun telah aku lalui. Kini, aku sudah lebih tenang karenanya. Syifa menyadarkanku dengan semua ilmu agama yang ia kuasai. Dia mengajariku membaca Al- Qur’an, mengajakku berbuat kebaikan, mengajariku untuk selalu bersyukur, dan selalu berusaha membuatku lupa akan masa kelam yang telah aku alami. Ada satu ayat yang selalu ia ucapkan untukku yaitu Surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi, “ Lain syakartum laazidannakum walain kafartum inna adzaabi lasyadid”. Artinya, “ Barang siapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku-tambahkan nikmat baginya. Dan barang siapa kufur terhadap nikmat-Ku, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.” Ayat itu selalu terngiang di telingaku. Subhanallah, Maha Suci Allah dengan segala firman-Nya.
Hari ini, Aku pun berniat untuk memilikinya sepenuh hati. Aku menyatakan cinta pada Syifa dan Syifa pun menerimaku. Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, karena Engkau telah mengirimkan Malaikat untukku. Malaikat yang telah menyadarkanku akan adanya Engkau. Terima kasih Ya Allah, terima kasih.

Profil dan lainnya
Silahkan dibaca guys, semoga kalian suka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)