Misteri Suara di Pagi Itu
Karya Jelyta Rini RustamHari itu aku mendapat tugas piket pagi dan harus berangkat lebih awal, sebenarnya aku agak keberatan tapi lantaran neyra sakit, jadi aku mau bersukarela menggantikan dia, oh ya namaku Nana. Aku salah satu murid dari SMP Kartini. Sepulang sekolah bu chika menyuruhku untuk menggantikan neyra yang harusnya piket pagi itu.
Aku memasuki ruang kelasku yang terlihat berantakan ”hmmh! Kapal pecah!” kataku. akupun mulai merapikan dan membersihkan meja satu persatu, aku menyeka keringat yang mengalir di dahiku lalu tersenyum puas karena kelasku sudah cukup bersih. Tapi tiba-tiba ”brakk!!”terdengar suara keras yang berasal dari gudang disamping kelasku. Karena penasaran, aku keluar kelas dan mengintip pintu gudang yang sedikit terbuka. Betapa terkejutnya aku saat melihat sesosok gadis seumuranku mengenakan baju putih dengan rambut panjang sepinggang tengah mencari-cari sesuatu dengan posisi berdiri membelakangi pintu. Tanpa pikir panjang aku pun langsung lari meninggalkan tempat itu, tapi karena aku tak hati-hati akupun menabrak seseorang yang ternyata adalah zelo teman sekelasku
”brukk!”.
”awww!” teriakku karena jatuh terpental.
”lho? Nana? Ngapain kamu lari-larian kayak gitu? Kayak habis liat setan aja” kata zelo dengan senyuman jahilnya.
”emang iya tauk!, bantuin aku berdiri dulu”kataku meminta tolong.
Setelah itu aku menceritakan semuanya kepada zelo, zelo mulai berfikir dan menganggapku tengah berhalusinasi.
”kamu yakin, gak lagi halusinasi?”kata zelo sedikit tak percaya.
”enggak sama sekali, aku yakin 100% kok. suer!”kataku tegas.
”mungkin itu kuntilanak yang gentayangan, dan lagi nyari tumbal. Jangan-jangan tumbal selanjutnya kamu tuh!” kata zelo yang malah tambah menakut-nakuti aku.
”apa-apaan sih! Kamu malah menyelesaikan masalah tanpa solusi kayak acara ILK aja! ” protesku.
”yaayaa miss bawel, mendingan nanti ceritain juga tuh si ovi sama tere mungkin mereka bisa cari solusi”
”yaudah”
*SKIP*
Di kantin sepulang sekolah aku menceritakan semuanya kepada ovi dan tere, tapi reaksi mereka ternyata diluar dugaanku.
”hahahahaha! Apaan sih na, masa pagi-pagi ada kunti!” ejek tere.
”iya na, halusinasi aja kali” kata ovi.
”ah! Kalian ma sama aja sama si zelo” kataku sambil cemberut.
”gimana kalo besok kita buktiin bareng-bareng?” usul ovi.
”bagus juga tuh” sahut zelo.
”aku juga setuju sama si ovi, ovi kumis hahaha!”celetuk tere yang malah gantian mengejek ovi.
”apaan sih lo ter, teri asin!”kata ovi tak terima.
”lo berdua ngapain sih! Kayak anak paud aja gak baik tauk lagian dosa, contoh tuh kedua calon presiden kita, politik secara sehat! Jadi lo berdua kudu mengejek secara sehat juga biar gak dosa!” kata zelo mencoba melerai dengan ceramah gak jelasnya.
”heh kalian bertiga bisa diem gaksih?, jalan pikiran gak jelas semua, masa Cuma aku yang waras disini” kataku sedikit emosi tapi sukses membuat mereka waras lagi.
”Gini deh, besok sore sepulang sekolah kita kumpul di depan kelas dulu oke? See youu girls muahaha” kata zelo.
“okkeeee zeloo muahh! hahaha” kataku, ovi, dan tere serempak.
Keesokan harinya seusai pulang sekolah sesuai janji, kami berempat berkumpul di depan kelas dan mulai menyelidiki hal yang membuatku gelisah sejak kemarin pagi. Saat kami berjalan menyusuri sekolah kami mendengar suara aneh di kamar mandi wanita sekolah saat kami mendekat tiba-tiba...
”kalian berempat kenapa kalian belum pulang? Sudah sore begini!”
”hah? Ada busik? Eh maksudnya bu chik” kata kami berempat setelah menoleh ke belakang.
”dari tadi ibu perhatikan kalian mengendap-ngendap, ada apa?” tanya bu chika penasaran tentang apa yang sedang kami lakukan.
”gini loh bu kemarin pagi nana katanya bla...bla..blaa..”bisik zelo ditelinga bu chika.
”ohh begituu, kamu yakin melihat penampakan itu nana?” tanya bu chika setelah mendapat penjelasan dari zelo.
”iya bu saya yakin!” jawabku dengan penuh percaya diri.
”baiklah kita buktikan sama-sama!” ajak bu chika
Kami berempat dan bu chika membuka pintu kamar mandi wanita terlihatlah sosok perempuan yang aku temui kemarin di gudang dekat kelas, badanku mulai gemetar, rasanya aku ingin pergi dari situ, namun rasa ingin tauku lebih besar. Jadi aku memutuskan untuk tetap tenang, toh ada bu chika juga.
”A-apaan tuh? Hii” kata ovi dan tere berbisik.
”sssstttt! Pelankan suara kalian” kata bu chika
”kalian sekarang percaya kan? Loh zelo kemana?” kataku sambil celingukan mencari zelo.
”omg zelo, tuh dia dibelakang lo na!”celetuk tere.
“ wes ewes ewes mobar mabur whus! Whuss! Wher ewer ewer bablas angine @?$!Q$%^0#?&^!*” gumam zelo mengucap mantranya gak jelas.
“haha hmpff..... Zelo!, ngapain sih kamu, kayak paranormal aja” kataku menahan tawa karena ulah zelo.
Tapi tiba-tiba lampu mati dan keadaan menjadi gelap, menambah suasana mencekam disekitar kami. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekati kami, semakin dekat, semakin mendekatt, dekatttt, dan suara itu menghilang tiba-tiba lampu menyala kembali dannnn...
”WUAAAAAHHHHHHHH!!!!!” teriak kami saat mendapati gadis itu sekarang telah berada di hadapan kami dan bu chika.
”mamaahhhh! Aku belum mau nyusul nenekkkk!!” teriak ovi
”huwaaaa pergiiii!! Jangan jadiin aku tumbal” teriakku
”anak anakk! Tenang!” teriak bu chika.
”hey kalian berdua! Tenang dulu donk! Coba lihat gadis ini siapa” kata tere.
”......” aku dan ovi terdiam mematung karena melihat siapa gadis yang sekarang berdiri dihadapan kami.
”habisnya pas aku mau nyamperin nana, nananya udah kabur duluan, jadi salah paham deh.” jeje angkat bicara sambil cekikikan.
”makanya sekali-sekali pake tuh kacamata kuda” kata zelo.
”coba kamu jelaskan dulu je, kenapa bisa terjadi salah paham begini” kata bu chika.
”begini loh bu, kemarin senin saya memang ijin sakit tapi saya inget pagi itu saya ada piket jadi maksain berangkat, kebetulan saya ada tugas bendera jadi pake putih-putih. Habis itu saya berniat ke gudang buat cari pel lantai, soalnya lantai kelas udah kotor banget tapi malah saya hampir ketiban ember. Pas saya ke kelas ternyata udah bersih, jadi saya pulang aja” jelas jeje panjang kali lebar.
”terus tadi kamu di kamar mandi ngapain?” tanya zelo.
”kamar mandi? Aku kan dari ruang guru. Ini baru mau ke kamar mandi.” jawab jeje sedikit tak mengerti maksud kami.
”te-terus yang di dalem kamar mandi si-siapa dong?” kataku gagap.
Semua melirik kearah pintu kamar mandi, keringat dingin mulai mengalir di pelipis kami. Kemudian tiba-tiba terdengar....
”hiii! hii! hii! hii! hiii! hii!”
”HUWAAAAa! Kuntiiilanak!”
Kami semua berlali meninggalkan sekolah, namun jeje tetap di tempat dan berkata.
”kenapa sih mereka? Aneh banget? Itukan Cuma suara sms masuk dari hapekuu. Kok pada lari sih, dasar aneh!” kata jeje sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
~Tamat~
Profil dan Lainnya
Ini cerpen komedi horror pertamaku, jadi maaf kalo garing :3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Biarkan kami tahu kamu di sana... ;)